Penulis: Naufal Rifqi Nurashafii (Research intern) – Mahasiswa Psikologi Binus (2201827105)
Dengan supervisi: Farah Mutiasari DJALAL, PhD – Lecturer Specialist S3 Psychology

Dear Friends,

Halo semuanya apa kabar kalian nih setelah natal dan tahun baru? Tidak terasa ya sebentar lagi kita akan berganti tahun dari 2021 menjadi tahun baru 2022. Aku mau nanya nih, apakah kalian sudah siap untuk menghadapi 2022 atau mungkin kalian sudah ada rencana untuk liburan dan merayakan malam pergantian tahun nanti?

Sebelumnya aku mau nanya nih kalian lihat di tulisan sebelumnya temanku Catherine kemarin membahas mengenai natal lho!! Gimana nih menurut kalian perbedaan asosiasi tersebut antara Christmas dan juga Natal, kalian sadar gak bahwa ada perbedaan asosiasi kalau dilihat dari gambarnya? Di jejaring kata ‘Natal’ kebanyakan berasosiasi dengan apa yang berhubungan di masyarakat Indonesia seperti pohon, Kristen, atau bahkan keluarga. Sedangkan jika kita lihat di jejaring kata ‘Christmas’ ada perbedaan lho! Yaitu beberapa kata yang berhubungan dengan musim seperti winter dan snow. Kira-kira kenapa ya ada perbedaan itu?

Well friends, kalau dari pengalaman aku dan dijelaskan oleh Kak Farah Mutiasari Djalal (Kak Farah) asosiasi tersebut sebenarnya dipengaruhi beberapa faktor seperti pengalaman individu, lingkungan sekitar, bahkan budaya yang berbeda tentu akan mempengaruhi perbedaan asosiasi tersebut, kenapa? Karena kita manusia di ciptakan oleh Tuhan begitu unik, di mana kita memiliki akal pikiran yang begitu kompleks sehingga kita memiliki apa yang disebut sebagai persepsi. Misalnya, menurut aku ‘Kucing’ itu hewan yang lucu. Namun bagi sebagian besar orang, kucing itu merupakan hewan yang menakutkan. Dari sini kita bisa melihat bahwa perbedaan persepsi mempengaruhi kita dalam menanggapi suatu hal, bahkan sesederhana kata ‘Natal’ dari kedua Bahasa yang berbeda, Inggris vs. Indonesia, memiliki asosiasi yang juga berbeda. Dalam jejearing Bahasa Indonesia, kata ‘Natal’sendiri berhubungan dengan keluarga, pohon, atau bahkan agama (Kristen). Berbeda dengan jejearing Bahasa Inggris, yang pengguna bahasanya sebagian besar mengalami 4 musim di negaranya, mengasosiasikan kata ‘Christmas’ (karena Natal jatuh di bulan desember merupakan musim dingin), dengan salju (‘snow’) dan musim dingin (‘winter’).

Jadi, jika menurut tulisan Catherine, kata ‘Natal’ berasosiasi dengan kata ‘Liburan’, kira-kira kalau asosiasi dari kata ‘Liburan’ itu sendiri apa buat kalian?

Jejaring asosiasi kata Liburan (kiri) vs. Holiday (kanan)

 

Jika dilihat dari gambar di bawah ini, perbandingan jejaring asosiasi kata Bahasa Inggris yaitu ‘Holiday’ dan jejaring kata Bahasa Indonesia yaitu ‘Liburan’, kedua kata inin memiliki berbedaan, kira-kira menurut kalian apa nih perbedaan keduanya? Dan apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata liburan?

Jika kalian punya pendapat lain tentang asosiasi kata ‘Liburan’ atau mau mencoba memberikan asosiasi kata lainnya, boleh isi surveynya di sini: https://smallworldofwords.org/id.

Semoga menginspirasi ya teman-teman!

Selamat Tahun Baru 2022!! Semoga tahun 2021 menjadi pembelajaran bagi kita untuk terus lebih baik dan semoga 2022 bisa menjadi harapan kita yang baru!!

Salam Hangat,
Naufal Rifqi Nurashafii