Filsuf: “Kami merasa dekat dengan Fakultas Psikologi”
“Ex philosophia claritas (Dari filsafat muncul kejernihan)” merupakan tagline dari sebuah Sekolah Tinggi Filsafat di DKI Jakarta. Pertanyaan yang sama strukturnya, “Apakah dari psikologi juga muncul kejernihan?”
Barangkali, ada perlunya kita ingat bahwa Prof. N. Driyarkara, S.J. (yang diabadikan namanya dalam Sekolah Tinggi Filsafat) bersahabat dengan Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, Dekan pertama Fakultas Psikologi UI (atau “Bapak Pendidikan Psikologi Indonesia”).
Driyarkara—yang dikenal publik antara lain lewat kuliah-kuliahnya yang diterbitkan dalam sebuah buku tersohor, “Filsafat Manusia”—turut membantu mengajar mata kuliah Filsafat ketika Slamet memimpin FPsi UI. Sebaliknya, Slamet (dan juga Prof. Dr. Fuad Hasan – satu-satunya psikolog yang pernah menjadi Mendikbud RI) tercatat turut memberi semangat dan dukungan yang besar untuk pendirian STF.
Tidak heran, Romo Sastro (panggilan akrab Prof. Dr. M. Sastrapratedja; salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara) dalam sebuah seminar Intervensi Sosial di Universitas Indonesia pernah menyatakan, kurang-lebihnya, bahwa “Kami merasa dekat dengan Fakultas Psikologi.”
Bukan hanya romantisme memori belaka, dalam konteks yang lebih substansial, suatu kali dalam rapat evaluasi kurikulum pada jenjang Strata-1 Psikologi, awal 2000-an, Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (Dekan kesekian dari Fakultas Psikologi UI) menyatakan keprihatinannya bahwasanya pengecilan jumlah SKS bahkan gagasan mengenai tidak lagi perlu diadakannya mata kuliah Sosial-Humaniora, seperti Filsafat (berikutnya Sosiologi, lalu Antropologi) yang melanda FPsi UI kala itu, merupakan sebuah gejala yang merugikan perkembangan psikologi kita. Hal ini karena kita dapat menjadi kehilangan landasan dan konteks bagi keunikan psikologi Indonesia kita, serta psikologi kita “ketinggalan terus” dari psikologi-psikologi lain yang memang sudah jauh lebih maju perangkat dan metodologinya di luar tanah air.
Semoga ada juga alumni Jurusan Psikologi BINUS University yang meneruskan pendidikannya dalam bidang filsafat dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan psikologi, sambil menyelidiki apakah ihwal di atas benar sepenuhnya.
Comments :