1. Kelly’s Personal Construct Theory : Psikolog Amerika George A. Kelly (1905-1967) mengembangkan teori kepribadian konstruk personal (personal construct theory of personality) yang menekankan cara individu menafsirkan atau mengurai kejadian dan mengembangkan titik pandang sehingga menjadikan tiap orang tanpa sadar mengambil peran sebagai “ilmuwan” dengan mengamati kejadian, merumuskan konsep untuk mengorganisasikan fenomena, dan berusaha untuk meramalkan kejadian di masa depan. Konsep teoritis utamanya adalah konstruk yang mengacu pada cara menafsirkan dan merasakan kejadian. Terdapat 2 fitur kunci dalam teorinya yaitu berhubungan dengan perubahan dan stabilitas dan keunikan individu (idiografik) dan juga karakteristik dan proses umum untuk semua orang (nomothetic).
  2. Kohlberg’s Theory of Morality : Psikolog Amerika Lawrence Kohlberg (1927-1987) mengajukan teori tahapan perkembangan dependen moral (stage-dependent theory of moral development) yang bersifat kognitif secara luas dalam sifat dan mempertimbangkan moralitas sebagai proses kognitif universal yang dimulai dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam cara tetap dan tertentu pada satu langkah yang ditentukan oleh pengalaman dan kesempatan tertentu secara individual. Perkembangan moral menurutnya terdiri dari tiga tingkatan yang masing-masing tingkatan memiliki 2 orientasi yaitu, preconventional (orientasi kepatuhan-imbalan, dan pertukaran instrumental) conventional (orientasi konformitas, dan hukum dan aturan), dan post conventional (kontrak sosial, dan prinsip etis-universal).
  3. Korte’s Law : Psikolog Jerman A. Korte (1915) mengembangkan seri pernyataan umum/hukum yang membahas kondisi optimal untuk gerak gerik nyata (apparent motion) ketika mendemonstrasikan fenomena phi. Hukumnya mengemukakan bahwa semakin sulit untuk menerima gerakan nyata atau phi ketika pemisahan spasial antara cahaya terlalu lebar, ketika iluminasi terlalu rendah dan ketika interval interstimulus terlalu pendek, meskipun dekremen dalam satu (dua) variabel yang dapat diimbangi oleh incerment lainnya.
  4. Kretschmer’s Theory of Personality : Psikiater Jerman, Ernst Kretschmer (1888-1954) menemukan teori kepribadian berdasarkan hubungan karakteristik fisik untuk menilai kepribadian. Ia membuka psikologi konstitusional yang menekankan pada hubungan antara fisik dan perilaku manifes khususnya dalam penderita psikosis manik-depresif dan skizofrenia. Ia menggambarkannnya dalam 3 tipe fundamental, yaitu asthenic (yang kemudian disebut leptosomic), athletic, dan pyknic. Yang ke 4 adalah tipe dysplastic atau campuran. Meskipun begitu, ia gagal dalam mengontrol perbedaan usia antara manik-depresif dan skizofreniks.