1. Idiographic / Nomothetic Laws : Istilah idiografik (kadang dieja ideografik) berasal dari kata Yunani yang berarti “pemisahan” atau “pembeda”. Ia menghubungkan pendekatan individualistik/unik dalam ilmu dan biasanya berlawanan dengan istilah nomothetic yang mengacu pada hukum umum ilmiah alam. Dalam psikologi kepribadian, idiografik dan nomotetik dideskripsikan seperti dikotomi. Penelusuran selanjutnya berkaitan dengan hal ini dan uniformitas ditemukan dan dirumuskan akhirnya dalam berbagai cara seperti korelasi, matematis, struktur, deskriptif, dan analitis. Untuk itu, memegang 1 pendekatan saja tidaklah bijak.
  2. Imagery / Mental Imagery, Theories of : Dalam konteks kognitif, image mengacu pada representasi menral dari stimulus sensori atau pengalaman dan merepresentasikan stimulus sensori sebelumnya (pengalaman) dan merepresentasikan salinan yang kurang hidup dari suatu kejadian. Hal ini pun diasumsikan sebagai “konstruksi” atau “sintesis” kejadian sebelumnya dan bukan hanya salinan pengalaman semata. Tedapat 4 kelas image mental, yaitu afterimage, eidetic images, memory/thought, dan imagination images. Selain itu, terdapat dua mode utama pengalaman pengkodean yaitu melalu proses verbal dan imaginal.
  3. Impression Formation, Theories of : Salomon Asch (1907-1995) adalah orang yang melakukan penelitian awal tentang formasi impresi (yaitu, bagaimana individu menerima individu lain) yang menganggap 2 masalah utama dalam penelitiannya adalah pemberian makna seseorang terhadap pengamatan atas orang lain dan bagaimana mengukur secara tepat kesan si penerima terhadap orang lain. ada 3 metode dalam mengukur impresi yaitu menuliskannya dalam paragraf singkat, membuat daftar kata atau frasa yang muncul di kepala ketika memikirkan orang lain, dan memilih kata sifat yang sesuai dengan orang yang dipikirkan dari daftar kata sifat yang diberikan.
  4. Infant Attachment Theories : Psikiater Inggris John Bolby (1907-1990) memperkenalkan istilah attachment yaitu ikatan/kelekatan dalam psikologi dan psikiater (Bowlby, 1958, 1969, 1980). Ia berpendapat bahwa hal ini adalah ekspresi biologi spesies yang ditunjukkan dengan perilaku spesifik (seperti menangis dan tersenyum) yang terjadi pada usia berbeda dan difokuskan pada ibu-bayi. Teori ini muncul sebagai subteori yang mendukung konsep dalam teori ethological (imprinting atau tindakan meniru organisme baru lahir terhadap yang pertama kali dilihat selama periode kritis), psikoanalitis (selama perawatan dengan kasih sayang), dan pembelajaran (penguatan atau penurunan dorongan) (Zaslow, 1994).
  5. Infection Theory / Effect : Teori infeksi adalah berbagai teori dalam psikologi yang pada umumnya mengelompokkan seputar konsep fundamental yang disebarkan oleh para periset yang berbeda dalam sentuhan personal satu dengan yang lain, terutama pada individu pencetus atau pengembang hipotesis yang bersangkutan.
  6. Information / Information-Processing Theory : Teori pemrosesan informasi menekankan pada cara organisme menghadirkan, menyeleksi, dan menginternalisasi informasi dan bagaimana informasi kemudian digunakan untuk membuat keputusan dan mengarahkan perilaku mereka. Teori ini diperkenalkan dalam psikologi oleh Miller dan Frick (1949). Istilah teori ini mengacu pada beberapa perkiraan umum dan metode penelitian yang melibatkan bahasa ilmiah yang dispesifikkan dan konsep dalam domain empiris primer pelaku intelijen da proses mental.
  7. Inhibition, Laws of : Secara umum, inhibition berarti pengendalian, penekanan, pencegahan, penurunan, atau larangan suatu proses atau proses yang memerlukan pengendalian. Dalam area psikoanalisis, hal ini mengacu pada kondisi mental, melalui dorongan yang berlawanan, khususnya yang akan dipancarkan kepada orang lain berupa pemikiran individual atau karakter.
  8. Intelligence, Theories / Laws of : Konsep inteligensi luas dan mengacu pada kemampuan mental yang kompleks dari seseorang, seperti variabel sejumlah pengetahuan yang tersedia dalam suatu waktu, kecepatan dengan pengetahuan baru yang diperoleh, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan untuk berhubungan dengan konsep baru dan lama, simbol abstrak, dan hubungan kognitif. Proses “skema” perkembangan mental untuk mengklasifikasikan kejadian dalam lingkungan disebut abstract intelligence/reasoning (Terman, 1916) dan operasi formal dan dapat diukur dan/dievaluasi dalam berbagai cara.
  9. Interference Theories of Forgetting : Teori interference (teori gangguan) mengemukakan bahwa lupa terjadi karena memori yang mirip mengganggu penyimpanan atau penelusuran informasi. Interference adalah teori aktif lupa; tanpa mengganggu kejadian yang tidak lupa (Adams, 1980). Pandangan awal fungsionalis atas kondisi yang mempengaruhi transfer lupa materi verbal disediakan oleh McGeoch (1932), yang menerima dua hukum lupa dan transfer: hukum konteks, yang mengemukakan bahwa retensi dari materi, ketika diukur dengan performance, merupakan fungsi similaritas antara situasi belajar awan dan situasi retensi, dan hukum proaktif dan retroactive inhibition, yang mengemukakan bahwa retensi material merupakan fungsi aktivitas yang terjadi sebelum, dan kemudian dari teori awal. Penelitian awal tentang hal ini menggunakan materi tanpa arti, seperti “nonsense syllables” atau mengacak kata yang tidak berhubungan sebagai informasi yang dipelajari. Namun, penelitian terbaru juga menyediakan bukti bahwa proses interference similaritas berlaku pada pembelajaran dan pelupaan dari materi reks yang berarti seperti kalimat tunggal dan kumpulan kalimat atau paragraf yang saling berhubungan.
  10. Interpersonal Attraction Theories : Daya tarik interpersonal mengacu pada sikap yang menyenangkan atau perasaan menyukai terhadap orang lain (Ajzen, 1994). Generalisasi menekankan bahwa daya tarik interpersonal adalah teori imbalan (reward theory) yang mengemukakan bahwa seseorang menyukai orang yang memiliki perilaku yang memberikan imbalan maksimum dengan harga yang minimum (Thibaut & Kelley, 1959; Aranson, 1972). Teori gain-loss menyatakan bahwa perilaku imbalan yang meningkatkan positif dari orang lain akan lebih berpengaruh pada individu daripada imbalan tetap yang konstan dari orang itu. terdapat 4 teori yang membahas daya tarik interpersonal, yaitu similaritas, penampilan fisik/keindahan, proksimitas, dan pertukaran sosial. Ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa daya tarik dan rasa suka dipengaruhi oleh perilaku nonverbal seperti tersenyum, kontak mata, sentuhan fisik, dan postur tubuh (Ajzen, 1994).
  11. Inverted-U Hypothesis : Inverted-U Hypothesis juga dikenal sebagai hukum Yerkes-Dodson yang mengacu pada hasil yang diamati dalam situasi di ana kinerja pada suatu tugas (misal : mengerjakan tes) dilihat sebagai fungsi level pembangkit seseorang (misal : derajat motivasi atau kecemasan), dan dimana perilaku terbaik pada level menengah tetapi menurun atau meningkat pada level individual. Ketika digrafikkan, penyebaran hasil potensial membentuk kurva U terbalik. Karena fenomena digambarkan oleh U terbalik antara kinerja dan level pembangkit ditandai sebagai hukum atau hipotesis, problem semantik dan penamaan muncul dan menjadi keputusan pembaca/peneliti untuk membuat penekanan validitas ilmiah dan/atau kegunaan hipotesis (atau hukum).
  12. Izard’s Theory of Emotions : Pendekatan Caroll E. Izard terhadap emosi banyak dipengaruhi oleh teori evolusi dari Charles Darwin (1872), yang berpendapat bahwa pola dasar tertentu dari ekspresi emosi adalah bagian dari warisan biologis seseorang. Hal ini berkembang karena nilainya yang tinggi dalam komunikasi manusia yang bersifat mutual dan memberikan manfaat. Teori Izard disebut teori differential emotions karena menekankan 10 emosi berbeda dan dapat dibedakan yaitu, senang, semangat, sedih, marah, terkejut, reaksi mendadak, mencemooh, penyesalan, dan teror. Ia juga menambahkan variabel ekspresi wajah untuk menunjukkan ekspresi emosi dan mengemukakan bahwa tiap emosi spesifik mempunyai pola wajah yang berbeda. Jadi menurutnya, pola wajah dan tegangan otot wajah mengawali, mendukung, meningkatkan pengalaman emosi seseorang, dan pergerakan otot wajah yang terjadi dengan tiap-tiap emosi adalah bagian dari program biologis dan evolusi yang “dipasang” dalam individu.