Algoritme mengacu pada arah yang pasti dan tidak ambigu (prescription) untuk mendefinisikan serangkaian operasi dasar untuk membagi kelas tertentu atau tipe masalah (Landa). Pelaksanaan operasi kognitif mengacu pada direksi algoritme yang disebut proses algoritme. Setiap algoritme dapat diterapkan pada satu set masalah luas yang memiliki kelas tertentu, maka proses ini merepresentasikan metode umum dan menjamin pemecahan masalah. Sementara itu, heuristik yang merupakan istilah terkait hanya mengindikasikan pendekatan mendasar yang bisa mengarah pada proses pemecahan masalah tetapi tidak menjamin solusi pada masalah tersebut. Kepentingan praktis penggunaan algoritme untuk tugas penyelesaian masalah adalah bahwa karena hal ini memungkinkan pelajar memecahkan masalah atau melampaui penggunaan kognitif, intelektual, atau kemampuan sensorimotor. Teori heuristis-algoritmis, algorithmic-heuristic theory (AHT), yang dirumuskan oleh Lev Landa tahun 1952-1961 di USSR banyak mengatasi masalah pembelajaran, belajar, dan performa, termasuk perkembangan metode umum berpikir mahasiswa; struktur psikologis dan logis dari beberapa metode berbeda dalam berpikir; klasifikasi metode tertentu dengan karakteristik fungsional dan logis yang berbeda; perbedaan antara preskripsi algoritmis dan proses-proses dan interaksinya; formasi pelajar atas kemampuan pemrograman diri; regulasi diri; dan kontrol diri atas aktivitas kognitif dan praktis; dan metode instruksi adaptif individu dalam algo-heuristis, termasuk pemakaian komputer.

 

  • Roeckelein, J. E. (2013). Kamus Psikologi: Teori, Hukum, dan Konsep (penerj. Intan Irawati). Jakarta: Kencana.