1. Penelitian penuaan dan perubahan perilaku sepanjang hidup menyimpulkan bahwa kognitif dan fungsi lain meningkat dan membaik pada 20 tahun pertama, bertahan pada level tersebut 40-60 tahun, dan menurun pada fase kemunduran akhir (Ames). Perbedaan dalam individu sebagai hasil usia, diteliti melalui cross-sectional (sekelompok orang dari berbagai usia diobservasi dalam waktu yang sama), longitudinal (kelompok orang yang sama diobservasi dalam waktu yang berbeda), dan sekuensial (kombinasi cross-sectional dan longitudinal untuk meneliti efek cohort atau pengaruh yang terjadi dalam pengalaman kelompok usia berbeda). a. Bidang yang relatif baru disebut psikologi geriatrik (ilmu perilaku dan penyakit usia; Silverman) yang muncul dalam 50 tahun terakhir dimana penelitian eksperimental proses penuaan diadakan. b. Teori penuaan pada dasarnya adalah model keseimbangan atau “trade-off”; di usia lanjut, seseorang mungkin kehilangan cadangan energi tetapi memperoleh kemampuan untuk mengontrol reaksi emosi, dan dengan sendirinya menghemat energi. Paul Baltes, pelopor psikologi perkembangan sepanjang hidup, life-span developmental psychology, menekankan bahwa orang melanjutkan untuk mempertahankan kapasitas terhadap perubahan sepanjang hidup. Ia berpendapat bahwa plastisitas inteligensi pada usia lanjut dan juga perluasan gagasan kolaborasi interdisiplin dimaksudkan untuk lebih memahami pernanan perubahan sosial dalam perkembangan psikologis. Genetic programming theories mengemukakan bahwa penuaan adalah hasil dari pemakaian bertahap sistem organ dan anggota lain dalam tubuh. Dua teori mendasar yang menekankan pada keberhasilan penyesuaian seseorang terhadap perubahan penuaan sosial dan fisik adalah teori disengagement (normal untuk menarik diri dari masyarakat ketika tua untuk menghindari peran dan tanggung jawab yang kurang dapat dipenuhi; Cumming & Henry), dan teori aktivitas atau activity theory of aging (orang yang tetap aktif secara fisik, mental, dan sosial akan lebih baik terhadap penuaan; Havighurts). Teori lain adalah interaksi sosial selektif, yang menyatakan bahwa orang tua menjadi selektif dalam mencari partner sosial untuk meregulasi pengalaman emosi dan menghemat energi fisik (Carstensen). Sementara itu, diskriminasi atau prasangka terhadap individu berdasarkan usia disebut ageism (Coon) dan bisa dilawan dengan menolak berbagai mitos yang berhubungan dengan usia yang telah berkembang dari waktu ke waktu.
  2. Perubahan biologis dan psikologis yang terkait dengan usia kronologis. Perbedaan sering kali dibuat menjadi dua perubahan yang disebabkan oleh proses biologis normal (lihat PRIMARY AGING) dan perubahan yang disebabkan oleh patologi terkait usia (lihat SEKUNDER AGING).

 

  • Roeckelein, J. E. (2013). Kamus Psikologi: Teori, Hukum, dan Konsep (penerj. Intan Irawati). Jakarta: Kencana.
  • VandenBos, G. R. (ed.). (2007). APA Dictionary of Psychology. Washington DC: American Psychological Association.