Novia Cuyanto: Pengalaman Mengikuti Lomba Menjadi Partisipan Workshop Fully-funded Ke Korea dan Vietnam

Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi seorang pemuda daripada mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam sebuah workshop internasional yang sepenuhnya didanai. Pengalaman saya mengikuti lomba dan menjadi partisipan workshop di Korea Selatan dan Vietnam adalah sebuah perjalanan yang luar biasa dan menginspirasi.

Saya pertama kali mengetahui tentang lomba ini melalui pengumuman dari jurusan kampus saya, psikologi BINUS. Lomba yang diadakan Passage to ASEAN ini menawarkan kesempatan untuk menjadi top 3 winners yang beruntung dari ratusan partisipan lainnya, yang akan menghadiri workshop selama kurang lebih seminggu di Korea Selatan dan Vietnam. Workshop ini bernama ASEAN-Korea Youth Network Workshop 2023 yang diadakan oleh ASEAN-Korea Centre (inter-governmental organizations) pada tanggal 18-26 Juli 2023 bertujuan untuk memperkuat hubungan budaya dan mempromosikan pertukaran pengetahuan antara pemuda dari ASEAN dan Korea.

Saat itu, saya tidak bisa menahan kegembiraan saya dan saya langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ini. Proses seleksi lomba terdiri dari beberapa tahap, termasuk seleksi berkas (termasuk surat rekomendasi dan tes pengetahuan umum tentang ASEAN dan Korea), introduction video, hingga tahap akhir adalah presentasi di mana topiknya diberikan secara random dan bersifat personal bagi top 10 finalists. Hingga akhirnya terpilih top 3 peserta dari Myanmar, Filipina, dan Indonesia yaitu saya sendiri. Semua tahapan seleksi ini menantang karena saya harus berkompetisi bukan hanya cakupan nasional namun dengan seluruh partisipan ASEAN lainnya, tetapi semangat dan passion saya untuk belajar mendorong saya maju.

Perjalanan kami dimulai di Seoul, Korea Selatan. Acara pembukaan workshop diadakan dengan meriah, dan kami disambut dengan hangat oleh Han Kuk University of Foreign Studies dengan peserta lainnya dari Korea dan ASEAN bertotal 48 peserta. Satu hal yang menarik bagi saya adalah keberagaman peserta dari berbagai latar belakang dan keahlian. Semangat kami untuk belajar dan berbagi membantu menciptakan iklim yang penuh semangat selama acara tersebut.

Workshop berlangsung dengan keseharian kami menghadiri berbagai sesi, diskusi kelompok,dan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Topik yang dibahas mencakup beragam hal, seperti isu-isu lingkungan, keberlanjutan tourism, budaya, seni, dan kewirausahaan sosial. Kami harus melakukan tugas berupa video cheer kelompok, video yang menjelaskan mispersepsi tentang ASEAN dan Korea, mengumpulkan recap video kelompok setiap harinya selama kegiatan, serta melakukan proposal tentang bagaimana upaya untuk membuat tourism di ASEAN dan Korea lebih menarik. Selama di Korea kami juga mendatangi beberapa tempat wisata seperti Kimchikan Museum, HiKR, Insa-dong, dan lainnya. 

Sebelum menyelesaikan kegiatan kami di Korea, terdapat talent show di mana setiap negara akan menampilkan sebuah penampilan bersama-sama. Partisipan dari Indonesia bertotal 4 orang di mana 3 sedang berkuliah di Korea dan saya sendiri, berkuliah di Indonesia. Hal ini mengharukan bagi saya karena para partisipan saling mendukung budaya dari negara masing-masing walaupun mungkin lagu, tarian, pakaian adat, dan lain-lain cukup asing bagi kami tetapi bukan menjadi penghalang kami untuk saling menghargai. Sebagai perwakilan Indonesia, kami memakai kebaya dan batik lalu menyanyikan lagu Manuk Dadali dengan instrumen video dan dilanjutkan oleh tarian adat yang dibawakan oleh teman saya.

Setelah kegiatan kami di Korea, kami melanjutkan kegiatan di Vietnam. Di sana, kami melakukan kegiatan di Duy Tan University di mana kami menonton pertunjukkan K-POP dance competition dan melanjutkan sesi kelas serta tugas proposal kami. Kami juga mendatangi beberapa tempat wisata seperti Hoi An, Linh Ung Pagoda, dan Marble Mountains. 

Selain belajar dari para fasilitator dan sesama peserta, kami juga diberi kesempatan untuk mengenal budaya dan tradisi setempat. Baik di Korea Selatan maupun Vietnam, kami mencoba makanan khas, mengunjungi tempat bersejarah, dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Hal ini membantu memperkuat ikatan antara kami dan menciptakan kenangan tak terlupakan selama workshop berlangsung.

Saat akhir workshop tiba, kami merasa berat meninggalkan teman-teman baru yang telah menjadi keluarga selama beberapa hari terakhir. Namun, kami tahu bahwa pengalaman ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam diri kami. Kami kembali ke negara masing-masing dengan semangat yang ditingkatkan untuk berkontribusi lebih banyak dalam masyarakat dan membawa perubahan positif.

Pengalaman mengikuti lomba dan menjadi partisipan workshop fully-funded di Korea Selatan dan Vietnam telah mengubah pandangan saya tentang bagaimana peran pemuda dapat membentuk masa depan yang lebih baik. Saya merasa diberkati atas kesempatan ini dan berharap untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan saya dengan masyarakat di sekitar saya. Semoga workshop semacam ini dapat terus diadakan untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi muda dalam mencapai potensi penuh mereka.

Note:

Instagram @noviacu untuk melihat kegiatan lebih lanjut tentang workshop ini dari highlight story dan feeds instagram – https://instagram.com/noviacu?igshid=MjEwN2IyYWYwYw==