Cerdas Cermat Oh Cerdas Cermat….
Penulis: Afifah Azizah dan Vivi Angelina
Saat mendengar ”Cerdas Cermat”, biasanya, orang-orang identik mengasosiasikannya dengan mahasiswa yang pintar menghafal, kutu buku, dan ber-IPK tinggi. Sebenarnya anggapan tersebut tidaklah benar! Hal tersebut membuat banyak mahasiswa menjadi takut untuk mencoba mengikuti kompetisi cerdas cermat mewakili jurusan, seperti yang pernah saya (Afi, Binusian 2017) alami sebelumnya. Yang ada di benak saya pada saat mendengar kata cerdas cermat adalah “study 24/7”, “memorizing the entire book”, “time dedicated to studying”. Memikirkannya saja sudah membuat saya stress dan maka dari itu, saat itu saya menolak tawaran untuk mengikuti kompetisi-kompetisi akademis sebelumnya. Namun, pemikiran tersebut telah jauh dari apa yang telah saya alami beberapa pekan lalu, tepatnya di tgl 10-12 November 2014. Itu adalah hari dimana kami (Afi, Vivi, Marcellino, Dina, Joshua, dan Kharisma) mengikuti ajang kompetisi cerdas cermat Psy-Champ 2014 di UNIKA Atma Jaya dan merasakan keseruan dalam berkompetisi secara akademis.
Psychology Society Championship atau Psy-Champ merupakan acara kompetisi ilmiah pertama yang diadakan oleh Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya. Dalam acara ini, kami ditunjuk sebagai perwakilan jurusan Psikologi Binus University untuk maju ke kompetisi cerdas cermat. Kami dibagi menjadi dua tim yang beranggotakan masing-masing 3 orang, yaitu tim A berisi Joshua Glen (Binusian 2016), Dina Putri (Binusian 2016), Kharisma Murti (Binusian 2017), dan tim B berisi Marcellino Yohanes (Binusian 2016), Vivi Angelina (2016), Afifah Azizah (Binusian 2017). Dari dua tim ini, saya (Afi) dan Joshua baru pertama kali mengikuti lomba c erdas cermat. Karena ini merupakan kompetisi yang baru pertama kali diadakan oleh UNIKA Atma Jaya, kami sedikit keteteran dalam persiapan dan teknis perlombaan karena tidak memiliki gambaran akan sistem perlombaan di sini.
Di hari pertama kompetisi ini, yakni tanggal 10 November 2014, kami tiba di UNIKA Atma Jaya pada pukul 08.00 dan melakukan registrasi ulang. Dengan persiapan lomba selama sebulan, jujur kami masih belum merasa siap. Kami merasa amat tegang karena hari pertama ini memiliki 2 babak yang mengeleminasi seluruh peserta cerdas cermat yang berjumlah 17 tim menjadi 5 tim saja. Acara dibuka oleh sambutan, pembawaan bendera, dan pembacaan sumpah peserta. Semakin dekat dengan kompetisi, kami semakin tegang. Namun ketegangan kami mereda karena kami semua disambut dengan pentas seni dari Gita Suara Jaya (grup choir UNIKA Atma Jaya) yang menenangkan hati.
Setelah melewati briefing singkat tentang peraturan serta teknis perlombaan, babak 1 pun dimulai. Detik-detik mendekati babak 1, kami mulai ‘deg-degan’ karena babak 1 berbeda dengan lomba-lomba cerdas cermat sebelumnya yang pernah kami ikuti. Dan disinilah letak kecemasan kami. Sistem latihan yang kami terapkan tidak efektif di babak ini. Di babak ini, ada tes paper and pencil yang wajib dikerjakan oleh seluruh peserta, secara individual dan bukan tim.
Kami mulai sedikit terbantu di babak 2 yang merupakan babak menjawab pertanyaan dengan menuliskan jawaban singkat dari pertanyaan di papan tulis kecil sesuai dengan waktu yang ditentukan. Di babak ini, kedua tim tampak amat tenang dan cukup santai. Bahkan di tim kami (tim B), Marcel, yang sangat amat santai, dapat membuat kami tertawa dan merasa relaks menjalani babak 2 ini. Tidak heran apabila kami terlihat amat pecicilan. Kami sangat yakin bahwa babak preliminasi ini dapat meloloskan tim kami ke babak selanjutnya. Dengan teamwork serta chemistry yang sudah terbentuk, kami melewati babak kedua dengan canda tawa. Setelah itu, kami pun diarahkan untuk naik bus bersama menuju Twins Hotel. Kami akan menginap di hotel ini bersama seluruh peserta kompetisi Psy-Champ. Dan hal yang mengejutkan adalah kamar kami dibagi secara acak. Dari kami ada yang sekamar dengan mahasiswa dari UAJ itu sendiri, ada yang dengan Unhas, dll. Pembagian kamar memang sedikit membuat kami sulit berkomunikasi dengan tim kami sendiri, namun hal ini membuat kami lebih mengenal dan lebih dekat dengan peserta lain.
Di hari kedua dari rangkaian acara Psy-champ ini, ada talkshow dengan Schizophrenia sebagai tema utamanya dan dilanjutkan dengan city tour kota Jakarta. Namun sayangnya kami tidak mengikuti rangkaian acara di hari kedua karena harus mengikuti acara lain di Binus University. Padahal dari apa yang kami dengar dari peserta lain, talkshow nya amat seru dan city tour nya juga menyenangkan. Mereka berkunjung ke Monumen Nasional alias Monas, khas utama Jakarta dan juga kota tua.
Dan tibalah di hari ketiga, pengumuman semifinalis cerdas cermat Psy-Champ !! Pada saat pengumuman, semua peserta terlihat amat tegang dan saat hasilnya muncul, ternyata… tim BINUS B berhasil masuk ke 5 besar!! Walaupun berada di urutan terbawah yaitu kelima, hal ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi kami. Sayang sekali tim BINUS A tidak masuk ke semifinal, namun dari hasil rekapitulasi nilai, perjuangan mereka di kompetisi ini dapat diacungin jempol.
Tim BINUS B langsung diarahkan untuk maju ke babak ketiga, yaitu babak pencet bel. Di babak ini, setiap s atu tim tercepat yang m enekan bel yang diperbolehkan untuk menjawab pertanyaan. Dan disinilah tim kami, BINUS B yang beranggotakan Marcellino, Afifah, dan Vivi menunjukkan kebolehan serta hasil latihan selama ini. Tim BINUS B memimpin dengan skor 115, jauh di atas empat tim lainnya. Dari peringkat terbawah di lima besar, menjadi di paling atas. Hal ini berarti tim BINUS B dipastikan masuk ke babak FINAL!!! Bukan saja dapat menjadi di paling atas, namun Marcel, yang sangat gesit untuk memencet bel, dapat memberikan karisma tersendiri bagi para penonton sehingga dia mendapatkan banyak pengemar.
Di babak final ini, ketiga tim yang akan bertanding adalah tim BINUS B, Atma Jaya B, dan UPH B. Di babak penentuan ini, ketiga tim akan dihadapkan pada sebuah film untuk didiagnosa dan dipresentasikan di hadapan tiga orang juri dan seluruh peserta. Film di babak final ini adalah ”Black Swan”. Semua peserta menonton film tersebut bersama-sama dan setelah itu ketiga tim finalis diberikan waktu untuk berdiskusi. Dengan gaya dan pendekatan yang berbeda-beda, ketiga tim pun mempresentasikan hasil diskusi tim nya satu per satu. Tim kami diwakili oleh Marcellino Yohanes dalam mempresentasikan hasil diskusi kami di urutan ketiga. Dengan membawakan diagnosa mengenai Schizoaffective-disorder dengan pendekatan teori kepribadian dan DSM-V sebagai panduan, tim BINUS B akhirnya meraih JUARA KEDUA di PSY-CHAMP 2014!! Satu lagi prestasi yang dapat berikan dengan bangga untuk jurusan Psikologi Binus University. Yeyy!!! Selamat untuk Universitas Pelita Harapan yang meraih juara 1 di Psy-Champ 2014! Congratulation for all of us!
Terima kasih sebesar-besarnya untuk ibu Rani Agias Fitri selaku dosen pembimbing, Yang Yasmin, Frengky Johanes, Tommy Prayoga, dan Cherry sebagai mentor, serta jurusan Psikologi yang telah memfasilitasi kami dalam mengikuti kompetisi-kompetisi ini ! Big thanks !!
Jujur saja, saya (Afi) tidak begitu optimis ketika tiba di UNIKA Atma Jaya karena saya belom merasa siap untuk berlomba. Mungkin karena ini lomba cerdas cermat yang pertama kali saya ikuti maka tidak salah jika saya merasa gugup dan tegang. Namun, Marcel yang sudah cukup berpengalaman mengajarkan saya bahwa kita tidak perlu terlalu serius saat mengikuti lomba2 seperti ini karena semakin kita pikirkan maka akan semakin gugup. Sedikit dan sekecil apapun hal yang kita lakukan, jika kita benar-benar niat untuk melakukannya pasti akan ada jalan untuk mencapai goal kita. Walaupun kita jarang berlatih secara full-team, namun kita mencoba untuk saling melangkapi. Chemistry yang sudah kami bentuk membuahkan hasil yang baik dan saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari tim ini karena hasil dari lomba ini merubah perspectif saya tentang cerdas cermat. Tidak harus pintar sejak awal untuk dapat mengikuti kompetisi. Justru dengan mengikuti perlombaan ini, banyak hal yang bisa didapatkan, mulai dari relasi, kemampuan public speaking, materi-materi psikologi, serta pengalaman berkesan yang tidak dapat saya temukan di tempat lain. Oleh karena itu, melalui artikel ini kami berharap dapat meningkatkan motivasi para mahasiswa psikologi untuk mencoba mengikuti ajang ajang kompetisi akademis mewakili jurusan Psikologi. Psikologi Binus! Go Fight Win!
Comments :