Single VS Alone: Nikmati Masa Lajang
Pingkan Rumondor**
Kenapa sih penting untuk bahas tentang single atau masa lajang? Kenapa gak langsung aja ngomongin “cara-cara efektif buat cari pacar”?Kalau kamu sempat berpikir seperti di atas, kamu seperti orang kebanyakan yang pingin segera punya pacar dan buru-buru menikah. Kayaknya hidup itu belum lengkap kalau belum punya pacar. Makanya orang sering memimpikan Mr./Mrs. Right yang bisa lengkapin hidup mereka. Kesannya pernikahan bakal mecahin masalah mereka dan buat hidup lebih bahagia. Kata “jomblo” pun jadi punya konotasi yang agak negatif.
Single ≠ Alone
“Single itu sendirian”. Nah, ini dia persepsi yang salah.. Beda lho single atau lajang sama alone. Single itu artinya tunggal, bisa berdiri sendiri, berbeda dari orang lain dan sudah lengkap meski sendiri. Individu yang single itu ibarat kunci kamarmu yang ditaruh dalam satu gantungan kunci dengan beberapa kunci lain. Dia bisa berdiri sendiri, unik, dan punya satu kegunaan khusus. Meski hanya satu, tapi sudah bisa menjalankan tugasnya, membuka pintu kamarmu. Tugas ini gak bisa digantikan oleh kunci lain.
Single gak selalu berarti sendirian dan kesepian (alone). Justru, saat masih lajang, kita punya banyak waktu untuk eksplorasi. Lebih kenal sama kelebihan dan kekurangan diri kita. Selanjutnya kita bisa memaksimalkan potensi diri kita. Saat lajang inilah waktunya kita bisa menemukan keunikan diri kita. Kayak salah satu tweet Sherina: “Stop comparing yourself to others. You are unique.”
Saat dalam hubungan, definisi tentang “diri” kita akan banyak terpengaruh sama pasangan. Mungkin kamu sebenarnya suka pakai rok, tapi pacar suka kamu pakai celana. Akhirnya kamu jadi suka pakai celana juga untuk buat dia senang. Saat lajang, kamu lebih leluasa nentuin apa yang kamu suka atau gak suka.
Kamu = Unik
Coba deh sekali-sekali ambil waktu untuk pikirin dan tulis 10 kualitas yang bikin kamu beda dari orang lain. Hal apa sih yang bikin kamu unik? Kalau masih ada hal-hal yang bikin kamu belum puas sama dirimu sendiri, masa lajang itu waktu yang bagus banget untuk bisa terima dan susun strategi untuk berubah jadi kamu versi yang lebih baik. Coba untuk lebih cinta dan nyaman sama diri kita sendiri. Kalo sudah nyaman sama diri sendiri, kamu bakal lebih bahagia dan hubungan yang terbentuk bisa lebih sehat. Kenapa?
Lajang bahagia = Pasangan bahagia
Kalau kita belum nyaman dan merasa belum lengkap, kita jadi mengharapkan pasangan untuk “melengkapi” kita. Ini bisa jadi tekanan untuk pasangan lho! Coba bayangin kalau kita belum bisa menghargai diri sendiri, terus kita salahin pasangan karena buat kita merasa gak nyaman. Udah kebayang? Bayangin punya pacar yang takut ditinggalin, jadi gampang curiga, setiap 10 menit tanya terus “kamu dimana? sama siapa? lagi apa?“. Padahal kamu lagi pergi sama keluargamu. Capek gak? Nah, kira-kira kayak gitu kalau seseorang belom nyaman sama dirinya sendiri. Akhirnya jadi bikin lelah orang lain. Hubungan pun jadi sulit tahan lama, apalagi bahagia.
Jadi, kalau masih mikir status lajang/jomblo/single hal yang negatif, coba pikir lagi. Justru masa ini bakal basis yang akan nentuin gimana kamu dalam hubungan pacaran dan pernikahan. Kalau belum bisa bahagia sebagai lajang, gimana bisa bahagia dalam hubungan? 🙂
**penulis adalah pengajar Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, Universitas Bina Nusantara
Sumber tulisan: blog penulis
Sumber gambar: http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2010/aug/09/pity-poor-single-people-uswitch
Comments :