Apakah kalian pernah mendengar tentang “self-worth”? Atau mungkin ini pertama kali kalian mendengar kata tersebut?

Self-worth adalah evaluasi positif diri yang memiliki keyakinan bahwa dirinya berharga. Walaupun berbeda, sebagian orang ada yang menyamakannya dengan self-esteem dan self-image, yaitu sebuah dimensi evaluatif global dari diri seseorang (Santrock, 2019). Apabila kita memiliki evaluasi diri negatif, dinamakan sebagai self – worthlessness.” Ada banyak orang di luar sana yang mengalami hal ini lho! Kira-kira, itu apa ya?

Self-worthlessness merupakan diri seseorang yang terjebak dalam pemikiran bahwa ia tidak berharga, tidak pantas, merasa selalu kurang, dan seringkali menyalahkan diri sendiri. Wah, siapa nih diantara kalian yang pernah merasa bahwa kalian tidak berharga atau self – worthlessness

Aku!
Aku seringkali merasa tidak layak untuk hidup. Tak punya tujuan dan hanya megurung diri. Worthlessness? Aku sudah terbiasa dengannya. Aku pernah menjadi seperti ini karena merasa tidak dipandang dan merasa tertinggal saat melihat pencapaian orang lain yang lebih hebat. Perasaan ketidakberhargaan yang ada pada diriku semakin hari akan semakin kuat dan mendalam, sehingga sulit untuk menghilangkannya. Pada akhirnya, diriku sering menatap kosong dan sulit mendengarkan ketika orang lain berbicara, karena aku merasa kehidupanku sangatlah sunyi. Apakah teman – teman juga mengalami hal yang sama sepertiku?

Selain merasa tidak dipandang dan tertinggal, ternyata ada banyak faktor yang menumbuhkan self – worthlessness ini lho!

Dilansir dari SehatQ, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan terkadang kita merasa tidak berharga. Kondisi – kondisi tersebut adalah ketika sulit untuk mengelola stres, memiliki luka masa lalu, serta menerima banyak kritikan negatif. Berikut penjelasannya:

Sulit untuk mengelola stres

  • Rasa stres yang berlebihan akan membuat seseorang kehilangan tentang persepsi atau pandangan dan penilaian terhadap diri sendiri. Hal ini dapat mengarahkan persepsi seseorang bahwa dirinya tidak berharga.

Memiliki luka dan trauma masa lalu

  • Teman-teman yang memiliki luka masa lalu, apakah mudah untuk melupakannya? Sulit, bukan? Luka inilah yang menjadi sumber munculnya trauma. Trauma adalah respon emosional seseorang terhadap peristiwa yang mengganggu dan menyakitkan. Trauma ini dapat menimbulkan ketidakberhargaan diri seseorang.

    • Menerima banyak kritikan negatif

    Sebagian orang mungkin sulit untuk menerima kritikan, terlebih lagi apabila kritikan tersebut terkait hal yang negatif tentang diri kita. Kritikan negatif seringkali dapat membuat rapuhnya harga diri seseorang. Terlebih jika kita dipermalukan oleh kritikan tersebut. Dilansir dari IDN TIMES, terdapat beberapa situasi yang dapat mendorong timbulnya rasa tidak berharga. Situasi – situasi tersebut adalah ketika mengalami kegagalan sebelum menyelesaikannya, melihat kesuksesan dan pencapaian orang lain, dan mengalami penolakan. Berikut penjelasannya:

    • Mengalami kegagalan sebelum menyelesaikannya

    Ketika kita sudah berusaha sebaik mungkin dalam mengerjakan suatu hal, namun memiliki kemajuan yang tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan dapat menimbulkan perasaan tidak berharga dan menyalahkan diri sendiri.

    • Melihat kesuksesan dan pencapaian orang lain

    Bagaimana perasaan kalian ketika melihat seorang teman yang memiliki pencapaian lebih baik daripada pencapaian yang kalian miliki? Turut merasakan kesenangan atau justru merasa iri? Apabila iri, berarti kalian sedang berkecil hati sehingga akan memicu rasa ketidakberhargaan diri.

    • Mengalami penolakan

    Pengalaman ditolak, mulai dari dalam hal pekerjaan hingga lingkup pertemanan akan membuat diri kita merasa tidak berharga. Hal tersebut dapat terjadi karena akan ada pemikiran-pemikiran negatif yang muncul di kepala kita dan memiliki mindset bahwa kita sangat buruk sehingga ditolak.

    Hal – hal tersebutlah yang mendorong timbulnya self – worthlessness. Kondisi ini tentu saja tidak dapat kita anggap sebagai hal yang sepele. Apabila kita terus-menerus merasa bahwa tidak memiliki harga diri, hal ini akan berujung pada depresi dan upaya untuk bunuh diri. Wah, sangat berbahaya ya teman – teman!

    Apakah kalian pernah atau bahkan sedang mengalami kondisi dan situasi yang telah disebutkan di atas? Jangan dibiarkan begitu saja, ya! Mari kita simak bagaimana cara untuk bangkit dari keterpurukan tersebut!

    Berikut adalah cara – cara yang aku lakukan dan tentunya dapat kalian lakukan juga untuk bangkit dari self-worthlessness, yaitu:

    • Mengenali diri sendiri 

    Cobalah untuk mengenali diri lebih dalam. Cari tahu alasan apa atau penyebab yang membuat kita berpikir kalau kita itu tidak berharga. Dengan mencari tahu penyebabnya, kita dapat dengan mudah untuk mengatasinya dengan solusi yang tepat.

    • Mengubah mindset menjadi lebih positif dan optimis

    Diperlukannya mindset atau pemikiran yang positif. Ini adalah hal yang terpenting untuk bebas dari self-worthlessness. Maka, ubahlah cara pandang kita dengan hal yang positif. Selain itu, kita juga perlu untuk optimis. Istilah optimis sendiri memiliki arti yaitu harapan bahwa hal baik akan terjadi daripada hal buruk. Optimis membuat kita memandang kegagalan sebagai sebuah pelajaran (Lopez et al., 2019).

    • Mengetahui kekurangan dan kelebihan diri

    Kita perlu mengetahui kekurangan dan kelebihan apa saja yang ada di dalam diri kita. Dengan mengetahuinya, kita akan dapat lebih menghargai diri sendiri, tahu apa yang perlu diperbaiki, dan mempermudah mencari solusi untuk meningkatkan harga diri.

    • Merasa cukup atas kekuatan dan kelebihan diri

    Pada dasarnya, manusia dilahirkan dengan keunikan, kekuatan, dan kelebihan masing – masing. Teman – teman juga tentunya mempunyai ketiga hal tersebut, lho! Perlu adanya rasa cukup dan bersyukur atas apa yang telah kita miliki. Maka, akan terciptanya emosi positif, merasa lebih berharga, dan membuat hidup lebih nyaman serta bahagia.

    • Membangkitkan self-worth

    Kita perlu fokus pada tujuan diri sendiri. Berhentilah untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Jadikan kritikan negatif menjadi hal positif karena kritikan tersebut kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Lalu, perlu untuk menambah makna dalam kehidupan, misalnya bekerja sosial membantu sesama.

    Dengan menerapkan kelima cara tersebut, self-worthlessness akan menjauh dari dalam diri kita. Kita juga akan segera bangkit untuk menempuh kehidupan yang lebih bahagia dan berwarna. Teman-teman yang sedang berjuang, jangan lupa untuk menerapkannya ya! Semangat! 

     

    “Positive Mindset Is Key; The Main Character in This Amazing World is You!

    Be Confident, Be the Best. Goodbye Worthlessness, Welcome Happiness!”

     

    • Nabila Arini Putri Haedi –




    Referensi

    Anthony, M. (2021, January 18). Merasa Hidup Tidak Berharga? Jangan Patah Semangat, Mungkin Ini Penyebabnya. SehatQ.com. Retrieved November 17, 2022, from https://www.sehatq.com/artikel/merasa-hidup-tidak-berharga-jangan-patah-semangat-mungkin-ini-penyebabnya 

    Hildayani, N. (2021, May 24). 6 Situasi yang Gampang Bikin Kamu Merasa Worthless. IDN TIMES. Retrieved November 17, 2022, from https://www.idntimes.com/life/inspiration/nurul-hildayani/bikin-kamu-merasa-worthless-c1c2?page=all 

    Lopez, S. J., Pedrotti, J. T., & Snyder, C. R. (2019). In Positive Psychology: The Scientific and Practical Explorations of Human Strengths (fourth, p. 367). SAGE Publications, Inc. 

    Santrock, J. W. (2019). Socioemotional Development in Middle and Late Childhood. In Life-Span Development (Seventeenth, p. 305). McGraw-Hill Education.