Pendahuluan

Istilah “healing” menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir dan sering digunakan untuk menggambarkan upaya untuk memperbaiki kondisi emosional dan psikologis seseorang. Konsep ini tidak hanya ada di psikologi klinis tetapi juga di budaya umum terutama di media sosial. Ketika orang melakukan perawatan, mereka biasanya menganggapnya sebagai sesuatu yang menyenangkan, mengurangi stres, atau memberi jeda dari masalah yang mereka hadapi. Pertanyaan penting mengenai perbedaan antara proses pemulihan psikologis yang sehat dan perilaku menghindar dari masalah atau emosi yang belum terselesaikan muncul dari pemaknaan yang cenderung sederhana ini.

 

Healing dalam Makna Psikologis

Secara psikologis, healing adalah proses penerimaan, pemahaman, dan pengolahan emosi secara sadar. Proses ini melibatkan menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, seperti stres, luka emosional, dan konflik batin. Selain itu, Healing dalam psikologi adalah proses pemulihan kondisi emosional dan mental melalui pengolahan pengalaman, penerimaan emosi, dan penyesuaian diri yang adaptif. Healing tidak selalu berarti merasa nyaman atau bahagia, melainkan berani menghadapi rasa sakit, memahami sumbernya, dan membangun cara sehat untuk merespons pengalaman. Seringkali tidak cepat, proses ini memerlukan kesadaran diri dan komitmen yang bersifat jangka panjang.

 

Menghindar Adalah Bentuk Self-Defense

Salah satu mekanisme pertahanan diri yang paling umum adalah menghindari (avoidance). Individu lebih cenderung menghindari situasi, pikiran, atau emosi yang membuat mereka tidak nyaman. Penghindaran dapat membantu emosi dalam jangka pendek. Namun, jika dilakukan terus-menerus, emosi yang ditekan tidak benar-benar hilang. Sebaliknya, mereka tersimpan dan mungkin muncul kembali di kemudian hari dalam bentuk kecemasan, stres, atau ledakan emosi. Meskipun dua konsep ini seringkali dikaitkan dalam psikologi, Avoidance dan healing memiliki cara dan efek yang berbeda terhadap kesehatan mental. Keduanya berkaitan dengan cara seseorang merespons pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, seperti stres, konflik, trauma, atau kegagalan.

 

Batas Healing dan Pelarian Emosional

Seringkali, tidak mudah untuk membedakan antara healing dan avoidance. Aktivitas seperti berlibur atau menyendiri dapat berfungsi sebagai pemulihan jika dikombinasikan dengan refleksi diri, atau justru sebagai pelarian jika digunakan untuk menekan masalah. Kesadaran dan tujuan individu adalah kuncinya. Perawatan emosi melibatkan upaya untuk memahami emosi, sementara pelarian emosi berfokus pada menghindari perasaan tidak nyaman yang tidak memiliki solusi. Penting untuk diingat bahwa menghindari hal-hal tidak selalu bersifat buruk. Salah satu bagian dari proses penyembuhan adalah penghindaran sementara, terutama ketika seseorang membutuhkan waktu untuk menenangkan diri sebelum menghadapi emosi yang kuat

 

Referensi 

 

Aprinda Puji. (2025). Mengenal Self-Healing dan Cara Mudah untuk Memulainya. HelloSehat. Diakses dari https://hellosehat.com/mental/self-healing/

Shorey, H., & Sills, D. (2022). Healing the wounds that bind you. Psychology Today. Diambil dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-freedom-change/202202/healing-the-wounds-bind-you

Rianof, S. P. (2022, 15 Desember). Tren Self Healing Menjadi Alasan untuk Kabur dari Masalah. Kumparan. Diakses dari https://kumparan.com/salsabila-rianof/tren-self-healing-menjadi-alasan-untuk-kabur-dari-masalah-1zQv5FuewUq

https://unsplash.com/photos/woman-sitting-on-bench-over-viewing-mountain-HS5CLnQbCOc