Tahapan Kehamilan: Menelusuri Perkembangan Prenatal Manusia

Sumber foto: Dokumentasi pribadi

 

Dalam sembilan bulan, janin mengalami lebih banyak transformasi biologis dibandingkan periode manapun dalam hidup manusia—sebuah proses kompleks yang dimulai bahkan sebelum sang ibu sadar bahwa ia sedang hamil. Sungguh menarik, bukan? Artikel ini akan membahas mengenai tahapan perkembangan prenatal manusia. Mari bersama menelusuri keajaiban luar biasa ini dari kelas mata kuliah Lifespan Development di semester tiga, jurusan Psikologi, Universitas Bina Nusantara (BINUS)!

Perjalanan dimulai dari sekitar 400 juta sel sperma masuk dari mulut rahim. Semuanya berlomba menuju sel telur, namun hanya satu yang dapat berhasil membuahinya kemudian berkembang menjadi sel embrio. 23 kromosom dari masing-masing ayah dan ibu pada sel embrio berada di dalam nukleus yang mengandung kode DNA. Sel embrio akan terus membelah dan menggandakan jumlahnya sambil berjalan melalui tuba falopi ke rahim. Mulai saat ini, jenis kelamin, penampilan, bahkan risiko masalah kesehatan sang bayi sudah ditentukan. Seiring waktu, sel berkembang menjadi struktur jaringan yang pertama-tama membentuk kepala dan tulang belakang, disusul jantung, dan organ, serta anggota tubuh lainnya. Struktur pun secara bertahap berubah menjadi janin.

Pertumbuhan dan perkembangan janin juga bergantung pada apa yang sang ibu lakukan. Konsumsi makanan maupun minuman sehat dan bernutrisi serta berolahraga bersifat bagus bagi janin. Sebaliknya, rokok dan alkohol tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena mampu menghambat atau menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang janin. Perlu diingat, zat-zat berbahaya berisiko terhadap kehamilan. Hal ini terjadi karena apa yang dikonsumsi ibu, dikonsumsi pula oleh janin dalam rahim. Kedua individu ini saling berhubungan satu sama lain melalui plasenta.

Lalu, apakah Anda penasaran proses berlangsungnya persalinan? Persalinan dapat dikatakan sebagai momen puncak di mana seorang ibu menghadapi pertaruhan antara hidup dan mati untuk melahirkan sang bayi. Persalinan secara normal terdiri dari tiga tahapan: kontraksi, ibu mengejan, kemudian bayi keluar (lahir) disusul plasenta. Faktanya, kontraksi terasa menyakitkan sebab seluruh permukaan rahim ibu bekerja sama untuk mendorong bayi keluar. Bagian atas rahim menyempit dan di saat yang bersamaan, jalur keluar dari rahim semakin melebar yang biasa disebut “pembukaan”. Pada persalinan normal, ibu boleh mengejan jika sudah mengalami pembukaan lengkap. Ketika tiba waktunya, tenaga kesehatan yang mendampingi akan menginstruksikan ibu untuk mengejan hingga bayi keluar kemudian disusul oleh plasenta.

Kak Angela Dyah Ari Pramastyaningtyas, B.A., M.A., Ph.D., atau yang akrab disapa Kak Lala, selaku dosen mata kuliah Lifespan Development di kelas LC64 Psikologi BINUS, membawakan materi ini dengan sangat menarik! Beliau mengajak para mahasiswa di kelas yang bersangkutan untuk bersama-sama menyimak video berdurasi yang menjelaskan dengan detail tahapan perkembangan prenatal pada manusia. Kegiatan dilanjutkan diskusi ringan dengan mahasiswa, membahas informasi apa saja yang berhasil ditangkap oleh mahasiswa setelah menonton video tersebut. Metode pengajaran seperti ini menjadi tidak membosankan. Materi perkuliahan pun dapat tersampaikan dengan baik.

 

Referensi:

Santrock, J. W. (2019). Life-span development. University of Texas at Dallas, McGraw-Hill Education, 7, 76-98. ISBN 9781259922787

 

Ditulis oleh Riany Kartono (2602113703)

Editor: Melly Preston