Yuk Kenali Fenomena Quiet Quitting yang Sedang Tren di Generasi Muda Pekerja
QUIET QUITTING
Fenomena quiet quitting semakin sering dibicarakan dalam dunia kerja, terutama di kalangan generasi muda. Meski terdengar seperti tindakan berhenti bekerja, istilah ini sebenarnya merujuk pada sikap karyawan yang memilih untuk hanya melakukan tugas sesuai deskripsi pekerjaan, tanpa mengambil tanggung jawab tambahan atau terlibat secara emosional dalam pekerjaan. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap budaya kerja yang sering kali menuntut komitmen lebih tanpa memberikan penghargaan yang seimbang.
Penelitian oleh Karrani, Bani‑Melhem, & Mohd‑Shamsudin (2023) menunjukkan bahwa perilaku quiet quitting erat kaitannya dengan ketidakpuasan kerja, stres, dan alienasi kerja. Mereka mengembangkan skala yang dapat mengukur perilaku ini, yang dapat digunakan untuk memahami dan mengatasi fenomena tersebut dalam organisasi. Temuan ini diperkuat oleh studi oleh Rahmadara & Rachmawati (2025), yang menemukan bahwa quiet quitting dapat mempengaruhi keterlibatan kerja dan kinerja organisasi, terutama dalam konteks perusahaan digital.
Dampak dari quiet quitting terhadap organisasi cukup signifikan. Meskipun karyawan tetap hadir secara fisik, keterlibatan emosional dan kontribusi ekstra mereka bisa berkurang drastis. Hal ini tentu berdampak pada produktivitas, kerja tim, hingga loyalitas jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk tidak menganggap quiet quitting sebagai bentuk kemalasan, tetapi sebagai sinyal bahwa ada kebutuhan karyawan yang belum terpenuhi.
Untuk mengatasinya, organisasi perlu membangun budaya kerja yang lebih sehat. Apresiasi yang tulus, komunikasi terbuka, peluang pengembangan diri, dan penghargaan terhadap batas kehidupan pribadi merupakan langkah nyata yang bisa dilakukan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih manusiawi, organisasi tidak hanya bisa mengurangi quiet quitting, tetapi juga meningkatkan motivasi dan retensi karyawan secara keseluruhan.
REFERENSI :
Karrani, M. A., Bani‑Melhem, S., & Mohd‑Shamsudin, F. (2023). Employee quiet quitting behaviours: conceptualization, measure development, and validation. The Service Industries Journal, 44(3–4), 218‑236. https://doi.org/10.1080/02642069.2023.2286604
Rahmadara, B., & Rachmawati, R. (2025). Exploratory study of the phenomenon quiet quitting: Manager’s perspective in a digital company. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 18(1). https://doi.org/10.20473/jmtt.v18i1.68397
Penulis
Yosef Dedy Pradipto D4671
Wita Anindya Maharani NIM 2502034811
Comments :