Pada Jumat, 10 Oktober 2025, mahasiswa Psikologi BINUS University mengikuti kegiatan Guest Lecture Series (GLS) untuk mata kuliah Talent Management yang berlangsung secara online melalui Zoom Meeting.Kegiatan ini menghadirkan Bapak Yusfani Ma’ruf, Head of Human Capital di PT Berlian Sistem Informasi (Mitsubishi Corporation), sebagai pembicara tamu. Beliau berbagi pengalaman menarik seputar bagaimana perusahaan mengelola talenta dan membangun sistem penghargaan yang adil bagi karyawan.

Mengenal Lebih Dekat Dunia Talent Management 

Di awal sesi, Bapak Yusfani menjelaskan bahwa Talent Management bukan hanya soal gaji atau kompensasi, tapi lebih luas dari itu yaitu bagaimana perusahaan bisa memberikan apresiasi dan keadilan bagi setiap individu sesuai kontribusinya.Beliau memperkenalkan konsep 3P (Pay for Position, Pay for Person, dan Pay for Performance), yang digunakan banyak perusahaan dalam mengatur sistem reward. Dengan pendekatan ini, setiap penghargaan diberikan secara proporsional berdasarkan posisi, kemampuan, dan hasil kerja seseorang.Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya growth mindset atau cara berpikir yang terbuka terhadap proses belajar dan pengembangan diri. Menurutnya, dunia kerja akan selalu berubah, dan yang mampu bertahan adalah mereka yang mau terus belajar dan beradaptasi.

Antara Reward dan Pengembangan Diri

Menjelang akhir sesi, pembicara mengajak peserta untuk melihat bahwa keseimbangan antara reward dan development sama pentingnya.Karyawan bukan hanya perlu diberi penghargaan, tapi juga ruang untuk berkembang dan belajar hal baru. Di sini, beliau juga sempat membahas beberapa paradox dalam dunia kerja seperti memilih antara “people or system” atau “recruitment or development”. Dari situ, peserta diajak untuk berpikir bahwa tidak selalu ada satu cara yang paling benar, melainkan perlu menyesuaikan dengan situasi dan kebutuhan organisasi.

Sesi ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi mahasiswa karena membuka wawasan tentang bagaimana teori yang dipelajari di kelas bisa diterapkan langsung di dunia kerja. Melalui cara penyampaian yang ringan dan penuh contoh nyata, peserta merasa lebih mudah memahami pentingnya keseimbangan antara keadilan, penghargaan, dan pengembangan diri dalam sebuah organisasi.

Kegiatan GLS kali ini juga mengingatkan bahwa Talent Management bukan sekadar urusan administrasi atau sistem, melainkan bagaimana perusahaan melihat manusia sebagai aset penting yang harus terus dikembangkan. Harapannya, setelah mengikuti sesi ini, mahasiswa dapat membawa nilai-nilai tersebut ke dunia profesional menjadi individu yang tidak hanya kompeten, tetapi juga peka terhadap nilai kemanusiaan di tempat kerja.