Hai, semuanya! Perkenalkan kelompok kami yang beranggotakan Yvonne Octovia P.,
Kevin Jonathan J., dan Valerie Elvaretta. Siapa sangka tiga orang yang awalnya hanya ketemuan
pas lagi meeting asisten laboratorium bisa berkumpul lagi di atas panggung, yapping glossarium,
dan jadi pemenang lomba cerdas cermat psikologi. Apalagi dua dari kami baru pertama kali ikut
lomba cerdas cermat psikologi. Mau tahu kenapa kami menang? Yuk, dengerin kami yapping
dan mungkin bisa kasih kamu secret sauce.

How do we prepare?
Kami memulai persiapan lomba kami kurang lebih 1 bulan sebelum hari-H lomba. Kami
berlatih dua hingga tiga kali dalam seminggu, sesuai dengan materi yang telah ditentukan untuk
minggu itu. Kami bersama dengan Tim B (tim cerdas cermat seperjuangan dengan kami) berlatih
di Kampus BINUS Kemanggisan dan Bekasi secara bergantian. Kami berlatih menggunakan
metode flashcards, soal pilihan ganda dan isian singkat menggunakan kertas-pulpen dan Quizizz,
studi kasus, dan sampai menggunakan buzzer agar terasa lebih menegangkan seperti saat lomba.

Dalam proses latihan, kami bisa belajar banyak hal sambil tetap bersenang-senang. Lebih
tepatnya, kelewatan senang-senangnya dan bahkan sampai lomba, tim kami memang heboh dan
agak lain (Kevin bilangnya, “Niche…”). Kami sangat bersyukur kepada Kak Aulia dan Dosen
Kak Lala sebagai pembimbing kami untuk lomba ini karena sangat membantu dan memberikan
dukungan yang sangat besar dari awal hingga berakhirnya lomba ini.

Our experience~

Ketika memasuki beberapa hari sebelum lomba, kami mulai merasa sedikit tegang dan
seperti ditampar realita (Yvonne bilangnya, “Aduh, kena reality hit.”) bahwa lomba ini sudah
didepan mata. Ditambah dengan kenyataan bahwa ini merupakan lomba pertama yang diikuti
oleh anggota tim kami, Valerie dan Yvonne, selama di perkuliahan. Kami benar-benar
mempersiapkan yang terbaik, diimbangi dengan doa dan tidak lupa istirahat yang cukup (Valerie
bilangnya, “Tuhan beserta kita.”). Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba. Tim kami
berkumpul di Kampus Anggrek sebelum kemudian bersama dengan Tim B berangkat menuju
tempat lomba. Disana kami disambut dengan sangat ramah oleh para panitia dan dipersilahkan
untuk masuk dan duduk di tempat kami. Kami mendapatkan tempat dengan posisi depan dan
tengah yang membuat kami sedikit lebih tegang tetapi kami berusaha untuk tetap tenang.
Sejujurnya, makin lama makin tidak tenang, tapi heboh in a good way.

Tahap penyisihan pun akhirnya segera dimulai setelah pembukaan singkat. Di babak 1
bagian 1, bentuk pertanyaannya adalah benar/salah. Kemudian pada bagian 2, bentuk
pertanyaannya adalah isian singkat dan saling rebut-rebutan. Perlahan-lahan kami mulai terbiasa
dan tidak terlalu tegang karena kami sejak awal ingin dapat mengikuti perlombaan ini dengan
enjoy. Ada istirahat untuk makan siang dan sebagainya sebelum kami melanjutkan ke babak 2.
Dari poin yang kami peroleh di babak 1, tim kami sementara menempati posisi ke-4. Setelah
istirahat, kami melanjutkan ke babak 2 bagian 1. Pada babak ini, kami perlu untuk menebak kata
yang ada di papan tulis untuk mendapatkan ekstra poin setelah menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan moderator. Dengan hikmat dan penyertaan (tidak curang, kok), tim
kami berhasil menjawab pertanyaan sekaligus menebak kata di papan tulis sebanyak 2 kali dan di
momen-momen ini, kami benar-benar tidak percaya kami berhasil melakukannya. Kenapa? Well,
tim lain pada bingung dan tidak berani langsung tebak. Kemudian, masuk ke babak 2 bagian 2
atau babak terakhir pada tahap penyisihan ini. Di bagian ini, jenis pertanyaan dan poinnya
bergantung pada box pertanyaan yang kami pilih. Kami memilih box dengan poin yang relatif
aman dan berhasil mendapatkan beberapa poin dari babak ini. Ini bukan karena takut, but we
play safe, boyy! Soalnya, sudah MVP di babak sebelumnya dan lebih baik jaga poin.

Babak penyisihan pun berakhir dan kami hanya perlu menunggu hasil apakah tim kami
berhasil untuk lanjut ke babak semifinal atau tidak. Di tengah istirahat yang cukup panjang, tim
kami sempat berkenalan dengan anggota-anggota tim lain dan beberapa panitia agar kami tidak
terlalu tegang [Wait, let me comment on this part. Ternyata berkenalan dan menjalin hubungan
dengan tim lawan bisa bikin kami lebih relaks dan akan sangat berguna di tahap final nanti.
Mau tahu? Makanya lanjutin baca, plis jangan minim literasi wkwkwk]. Kami senang karena
kami bisa memperluas koneksi lewat lomba ini. Waktu istirahat pun selesai, kami mulai sedikit
deg-degan dengan hasilnya. Ketika diumumkan hasilnya, ternyata tim kami memperoleh posisi
ke-2 sementara. Kami sangat senang, bersyukur, sekaligus makin tegang karena kami dapat
melanjutkan kembali perjuangan kami di hari esok. Kami kembali berlatih untuk yang terakhir,
berdoa bersama, kemudian beristirahat yang cukup. Doa itu penting, gurll! Oh ya, kami juga
ingin berterima kasih sama Panji (teman kami) yang sudah membantu melatih kami ketika
latihan malam-malam.

Keesokan harinya, hari ke-2 perlombaan, tim kami kembali berkumpul di Kampus
BINUS Anggrek. Tidak seperti di hari pertama, kami berjumpa dengan kak Rira (siapa itu?
makanya kenalan sama jurusan Psikologi BINUS). Kak Rira bilang, “Aku sudah siapin feeds
PsyProud (biasanya kalau menang, di-expose) kalian dan tinggal di-post.” sambil canda (yang
tidak tahu itu beneran atau canda sampai sekarang). Agak terkejut, tapi kami tetap ketawa
hahaha hihihi, padahal dalam pikiran tidak tahu bisa menang apa nangis. Ketegangan kami di
hari kedua jauh lebih signifikan (p-value>0.05) daripada hari pertama. Kenapa? Karena di babak
semifinal, 1 orang lawan 1 orang (dengan tim lawan) sambil berhadapan. Siapa cepat angkat
bendera, dia yang menjawab. Ini tidak ada 1, 2, 3, tapi langsung jawab aja kalau sudah tahu
jawabannya yang artinya kalau lawannya pintar setengah mampus, kami setengah mampus tidak
bisa jawab soal dan dapat poin, itupun kalau benar.

Babak itupun dimulai, kami berbaris dan berhadapan dengan tim lawan. Jujur ini
perasaan campur aduk banget, tapi kami berusaha untuk tetap fokus dan tenang. Berhubung
sebelumnya kami sudah berkenalan dengan tim lawan, kita saat itu bahkan bisa saling
menyemangati dan tetap sedikit tertawa-tawa bersama. Hal tersebut membuat 15 pertanyaan
seakan-akan lewat begitu saja. Ada tips yang mungkin ingin kami sampaikan pada tahap ini.
Kami merasa cukup percaya diri dengan total akumulasi poin dari babak-babak sebelumnya
sehingga ketika ada satu soal yang kurang diyakini bisa dijawab atau 50-50, kami memilih untuk
tidak menjawabnya. Salah satu dari kami memiliki pengalaman kalah dalam suatu perlombaan
karena memilih untuk menjawab padahal tidak yakin, sedangkan total poinnya sudah tergolong
aman sehingga tidak lolos ke tahap selanjutnya.

Dengan perasaan campur aduk, kami menunggu hasil dari babak ini, yang menentukan
apakah kami akan pulang membawa juara atau nice try. Tidak lama kemudian, para MC naik ke
atas panggung untuk mengumumkan hasil. Kami benar-benar berpegangan erat satu sama lain
sambil berdoa dan ternyata… kami berhasil lolos ke babak final (yassss thank God). Kami sangat
senang dan terkagum karena kami bisa sampai ke tahap final. Kami pun merasa cukup lega
karena kami sudah pasti masuk ke dalam tiga besar, tahap final-lah yang menentukan juara 1, 2,
atau 3.

Berbeda dari tahap sebelumnya, tahap final merupakan tahap studi kasus, yakni kami
diberikan kasus yang perlu didiskusikan rancangan solusinya dan mempresentasikannya ke para
juri tahap final. Tahap ini sangat menantang dan sangat seru, inilah ditunggu-tunggu dari awal
lomba. Bayangkan, kami harus memikirkan solusi terhadap suatu permasalahan masyarakat
dalam waktu satu jam dengan sudah membuat PPT dan mempersiapkan diri untuk presentasi.
Hal yang sangat mengejutkan adalah studi kasus yang diberikan pada tahap final kepada kami
merupakan studi kasus yang sama diberikan kepada kami ketika latihan sebelumnya sehingga
kami sudah memiliki materi dan pengetahuan yang cukup kuat menghadapi permasalahan
tersebut. Ini adalah penyertaan Tuhan. Tentu kami sangat amat terkejut dan sangat senang.
Latihan adalah poin yang sangat penting. Pada tahap ini, kami belajar untuk membuat solusi
secara sistematis dalam permasalahan yang kompleks dengan waktu yang singkat dan
memikirkan cara bagaimana agar solusi yang diberikan mudah dipahami oleh orang lain saat
mempresentasikannya.

Tahap final pun berlalu dan setelah menyaksikan presentasi dari kelompok final lainnya,
kami mendapatkan feeling siapa yang akan mendapatkan juara 1 setelah melihat nilai praktis dan
sejauh mana solusi tersebut dirincikan. Hari berikutnya, pengumuman pun diberikan. Kami tidak
mendapatkan juara 3 dan ‘belum’ mendapatkan juara 1, yakni kami memenangkan juara 2.
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Betapa luar biasa
penyertaanNya dan kami tentu sangat amat bahagia, khusus setelah memikirkan reward yang
akan kami dapatkan setelah memenangkannya. Jauh lebih dari reward, kami juga sangat senang
atas pelajaran yang kami dapatkan dan keseruan ketika menjalani lomba tersebut.

Our trips (Tricks & Tips)

1) Lakukan persiapan dari jauh-jauh hari dalam mempelajari dan mengingat teori, istilah,
dan materi psikologi. Tidak boleh dadakan seperti dalam satu minggu karena otak
membutuhkan rehearsal, asosiasi yang kuat, dan konsolidasi memori secara bertahap.
2) Pelajari materi baru dengan menggunakan flashcard dan simulasi lomba. Dalam
mempersiapkan studi kasus, bisa menggunakan cara diskusi dengan partner dan
pembimbing, serta membaca artikel-artikel ilmiah dan tren.
3) Banyak doa dan andalkan Tuhan. Without God, we are nothing.
4) Sering-seringlah berlomba agar memiliki pengalaman yang lebih solid dan
mempersiapkan diri kamu sendiri untuk lomba besar selanjutnya.
5) Komitmen untuk latihan, tidak hanya mengandalkan mood dan perasaan.
6) Pahami tema lomba dengan sebaik mungkin dan cobalah cari contoh isu yang berkaitan
dengannya karena ini sangat penting dalam mempersiapkan studi kasus.
7) Pahami peraturan lomba dengan baik terutama dalam memahami guidebook. Jangan takut
bertanya kepada panitia.
8) Tetap tenang dalam berbagai situasi dan jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Ingat,
selagi ada waktu, gunakanlah. Cermati dengan seksama situasi dan kemampuan tim
sendiri dan tim lawan.
9) Jangan lupa untuk enjoy lombanya!

Sekian dari kami, moga-moga kami menang lomba lagi biar bisa posting artikel lagi dan
bisa kasih kamu tips lagi. Plus, biar kemenangannya tidak hanya kami yang rasakan, yuk coba
ikutin lomba cerdas cermat Psikologi! See you!