Pada tanggal 22 Oktober 2024, Universitas Bina Nusantara (Binus@Bekasi) kembali mengukir inovasi dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode Jigsaw Learning Method. Diajarkan oleh dosen mata kuliah Innovative Teaching Strategies yaitu Muhammad Nanang Suprayogi S.Psi., M.Si, Ph.D. Metode ini memberikan pengalaman belajar yang dinamis, berpusat pada mahasiswa, dan memupuk semangat kolaborasi.

Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan tetapi juga memperlihatkan kreativitas mahasiswa dalam menghasilkan karya yang luar biasa.

Jigsaw Learning Method adalah salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang bertujuan meningkatkan kolaborasi dan tanggung jawab peserta didik. Dalam metode ini, setiap mahasiswa mempelajari satu bagian dari materi secara mendalam sebagai “ahli,” kemudian bertugas menjelaskan materi tersebut kepada anggota kelompoknya.

Metode ini mendorong interaksi aktif antara mahasiswa, membangun keterampilan komunikasi, dan memastikan setiap individu memiliki kontribusi penting dalam keberhasilan kelompok. Pendekatan ini juga efektif untuk menanamkan pemahaman yang mendalam terhadap materi, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah.

Proses pembelajaran dimulai dengan pembagian mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberi subtopik unik untuk didalami. Mahasiswa kemudian bergabung dalam “kelompok ahli” untuk mempelajari subtopik masing-masing secara menyeluruh sebelum kembali ke kelompok awal untuk berbagi wawasan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa diberi tantangan untuk menghasilkan karya kreatif, seperti poster, presentasi, atau simulasi interaktif.

Penggunaan Jigsaw Learning Method memberikan banyak manfaat, di antaranya : 1. Meningkatkan Pemahaman : Dengan mempelajari satu topik secara mendalam, mahasiswa menjadi lebih memahami materi tersebut. 2. Mengasah Keterampilan Sosial : Kolaborasi yang intens dalam kelompok mendorong pengembangan kemampuan komunikasi. 3. Memupuk Rasa Tanggung Jawab : Setiap anggota memiliki peran penting yang mempengaruhi keberhasilan kelompok.

Namun, metode ini juga memiliki tantangan, seperti : 1. Pengelolaan Waktu : Dibutuhkan waktu yang cukup untuk memastikan setiap mahasiswa memahami subtopik mereka. 2. Kesulitan dalam Mengukur Pemahaman : Tidak semua mahasiswa mampu menyampaikan materi dengan tingkat pemahaman yang sama. 3. Potensi Ketimpangan Peran : Dalam beberapa kasus, ada risiko ketergantungan kelompok pada anggota tertentu.

Kegiatan Jigsaw Learning Method di Binus@Bekasi telah menciptakan pengalaman belajar yang inovatif, menyenangkan, dan produktif. Karya-karya mahasiswa menjadi bukti nyata bagaimana metode ini tidak hanya memperkaya pemahaman akademik tetapi juga mendorong kreativitas, berpikir kritis, dan kerja sama tim.

Dengan terus mengembangkan pendekatan pembelajaran seperti ini, Universitas Bina Nusantara menunjukkan komitmennya untuk mempersiapkan generasi mahasiswa yang tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan kreativitas yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia global.

Artikel ditulis oleh Reva Rahman Danendra Trisnasaputra, dengan dosen pembimbing M.Nanang Suprayogi, Ph.D

 

REFERENSI

Martha J. Bradshaw, Beth L. Hultquist, Debra Hagler (2019). Innovative Teaching Strategies in Nursing and Related Health Professions. Burlington: Jones & Bartlett Learning.

Mubayinah, S. (2023). Jigsaw effects on student learning outcomes: a review. Journal of Education Method and Learning Strategy, 1(03), 193-197. https://doi.org/10.59653/jemls.v1i03.243

Subiyantari, A. and Muslim, S. (2019). The effectiveness of the cooperative learning model of jigsaw type on the results of students learned from skills critical thinking of vocational schools.. https://doi.org/10.2991/assehr.k.191217.037