Observasi Kelas LC64 Mata Kuliah Biological Psychology
Kelas yang saya observasi kali ini yaitu kelas LC64 mata kuliah Biological Psychology yang diadakan di gedung Kijang di kelas A103 pada pukul 11:20 hingga pukul 13:00. Dosen yang mengajar yaitu Dr. Evi Afifah Hurriyati, S.Si., M.Si., yang telah berada di dalam kelas sebelum mulainya kelas. Setelah semua mahasiswanya hadir, bu Evi memulai kelasnya dengan me-review terlebih dahulu materi yang dipelajari di sesi sebelumnya, yang merupakan sesi GSLC. Bu Evi telah memberikan beberapa materi mengenai topik “Interacting with the World: Vision and Visual Perception” termasuk file PPT dan juga video-video yang bisa membantu pemahaman materi. Mahasiswa-mahasiswa dapat dengan baik menuliskan kembali apa yang telah dipelajari di sesi belajar mandiri tersebut. Dimulai dari organ-organ yang membentuk saraf optik, hingga menjelaskan letak, fungsi dan juga resiko-resiko yang akan terjadi. Mahasiswanya juga memberi pertanyaan-pertanyaan yang dijawab bu Evi dengan baik.
Sesi lalu dimulai dengan bu Evi menjelaskan overview dari materi yang akan dipelajari di sesi ini, yaitu “Interacting with the World: Hearing and Language” yang berarti berinteraksi dengan dunia melalui pendengaran dan bahasa. Bu Evi menjelaskan terlebih dahulu materi mengenai “Hearing” ini yang dipecah menjadi tiga, yaitu:
- Visual-auditory integration (integrasi visual-auditori), terutama efek McGurk atau bisa juga disebut cross-modality interference, dimana dijelaskan bagaimana gambaran visual yang dilihat dapat menjadi suatu ilusi auditori dan mempengaruhi apa yang ditangkap atau “didengar”. Hal ini karena ditemukan bahwa input visual lebih dominan dibandingkan dengan input auditori. (https://youtu.be/2k8fHR9jKVM?si=2iOygsBOiloVBLYv)
- Auditory apparatus: The human ear (alat pendengaran: telinga), yaitu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Outer ear yaitu daun telinga yang berfungsi sebagai penangkap gelombang suara dan melanjutkannya ke dalam telinga.
- Middle ear yaitu saluran telinga hingga membran timpani atau biasa disebut gendang telinga, dimana berfungsi sebagai penerima gelombang suara dari luar telinga dan dengan menggetarkan tiga tulang, mengamplifikasikan gelombang suara tersebut hingga ke telinga dalam.
- Inner ear, terutama koklea dimana suara akan diproses. Getaran kuat yang sampai ke dalam telinga membuat cairan di dalam koklea bergerak dan mengaktifkan sel-sel rambut, silia, yang merubahkan gelombang suara menjadi gelombang elektrik untuk disalurkan ke otak.
- The audible sound spectrum, dimana dijelaskan spektrum-spektrum suara, dari yang bisa didengar oleh hewan, hingga yang bisa didengar oleh manusia yaitu dari 20 Hz hingga 20 kHz.
Bu Evi lalu menjelaskan lebih lanjut mengenai pemrosesan suara, termasuk jalur ventral, yang berfungsi sebagai indikator suara apa yang didengar, seperti suara teriakan, dan jalur dorsal, yang berfungsi sebagai indikator letak suara yang didengar. Bu Evi juga menjelaskan bahwa suara ternyata ada sisi psikologisnya dimana terkadang beberapa suara yang didengar lebih dominan dibandingkan dengan suara lainnya, contohnya seperti ketika mendengar suara orang yang dikenal di tengah kerumunan.
Selanjutnya beliau menjelaskan mengenai “Language” atau bahasa dimana speech production dan speech comprehension dipengaruhi oleh suatu area di otak, yaitu area Broca, yang mempengaruhi speech production, dan area Wernicke, yang mempengaruhi speech comprehension. Dijelaskan bahwa jika terjadi kerusakan di area-area tersebut dapat mempengaruhi kemampuan berbicara pada individu tersebut. Dimana afasia di area Broca dapat menyebabkan kesulitan untuk mengartikulasi kata dalam kalimat, sedangkan afasia di area Wernicke dapat menyebabkan kesulitan untuk memahami dan menyusun kata dalam kalimat, baik secara lisan maupun tertulis.
Selain gangguan-gangguan tersebut, beliau juga menjelaskan beberapa gangguan lainnya, seperti:
- Alexia, yang merupakan ketidakmampuan untuk membaca
- Agraphia, yang merupakan ketidakmampuan untuk menulis
- Dyslexia, yang merupakan gangguan dalam membaca
- Dysgraphia, yang merupakan kesulitan dalam menulis
- Dyscalculia, yang merupakan kesulitan dalam melakukan operasi aritmatika
Sebelum sesi pertemuan ditutup, beliau juga memanggil satu kelompok untuk mempresentasikan kesimpulan dari sesi pertemuan tersebut, ditutupi oleh kuis kecil dengan pemberian hadiah pada mahasiswa-mahasiswa yang memiliki score tertinggi.
Penulis: Leandra Lagunara
Comments :