Observasi kelas adalah metode penting untuk memahami dinamika pembelajaran. Dalam artikel ini, saya membahas mengenai situasi kelas dan susunan pembelajaran yang mempengaruhi proses belajar siswa. Di dalam kelas mata kuliah Learning and Cognitive LB64, pada hari selasa 24 September 2024, Dilaksanakan pada jam 7:20 – 8:50 di kampus kijang ruangan A103 yang diajarkan oleh dosen Ibu Antonia Pantja Wulandari,S.Sos.,M.Si. 

  • Dalam sesi pembelajaran, dosen memulai dengan memberikan penjelasan teoritis yang diikuti dengan diskusi interaktif. Siswa terlihat antusias dan aktif terlibat dalam diskusi. Dengan menjelaskan mengenai teori Classical Conditioning yaitu bagaimana makhluk hidup dapat belajar untuk mengaitkan dua rangsangan yang awalnya tidak saling terkait, sehingga menciptakan respons baru. Dalam praktiknya, ini sering digunakan untuk menjelaskan pembentukan kebiasaan atau reaksi otomatis pada individu. Dengan suasana kelas yang tenang dan semua mahasiswa menyimak penyampaian dari dosen dan juga terdapat interaksi diskusi antara dosen dan mahasiswa sehingga menciptakan lingkungan kelas yang aktif.
  • Setelah dosen menyampaikan materi siswa diminta untuk berdiskusi secara kelompok kemudian dosen memberikan arahan untuk mendiskusikan mengenai kebiasaan seseorang atau hal yang membuat seseorang trauma akan hal yang biasa orang lain lakukan dengan disertai solusinya. Kemudian seluruh kelompok dapat mempresentasikannya dan menjelaskan apa yang sudah didiskusikan oleh teman sekelompoknya dengan durasi 10 menit setiap kelompok. 
  • Selama observasi, terlihat bahwa kemampuan fokus siswa bervariasi. Beberapa siswa dapat menjaga perhatian mereka dengan baik sepanjang pelajaran, sementara yang lain tampak lebih cepat terganggu oleh hal-hal di sekitar mereka. Namun, ketika diberikan tugas yang menantang, siswa yang terganggu awalnya tampak mampu mengalihkan fokus mereka kembali ke pelajaran. Ini menunjukkan bahwa konteks tugas yang dapat menarik memainkan peran penting dalam menjaga perhatian mereka.

Hasil observasi ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa memainkan peran penting dalam pembelajaran, baik dalam memproses informasi, mengingatnya, maupun menggunakannya untuk memecahkan masalah. Suasana kelas yang interaktif, penggunaan metode pengajaran yang beragam, dan strategi belajar yang efektif dapat mendukung pembelajaran kognitif yang lebih baik. Secara keseluruhan, kelas yang mengedepankan pembelajaran kognitif ini berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan intelektual dan emosional siswa, meskipun perlu ada pendekatan lebih lanjut untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar dan kebutuhan kognitif individu.

 

PENULIS: Tiara Davina