Pada tahun 2024 ini saya dengan beberapa dosen dan mahasiswa dari Jurusan Hubungan Internasional dan Komunikasi mendapatkan Hibah Internal – Penelitian Internasional BINUS (PIB) dengan partner dari Richmond University, USA. Salah satu kegiatan yang merupakan bagian dari riset yang berjudul: Cultural Internationalization Strategy With Social Capital Approach: Case Study Of Gamelan As A Cultural Heritage No Unesco Object” ini adalah field study untuk melakukan FGD ke beberapa pihak di kota Solo. Berikut disampaikan salah satu catatan yang dapat dibagikan.

“Gamelan sebagai Jembatan Budaya: Strategi Pak Andy dalam Membangun Komunitas Internasional dan Mengatasi Isolasi Sosial (Dr Andy Mcgraw)”

Salah satu kegiatan yang merupakan bagian dari riset yang berjudul: “Cultural Internationalization Strategy With Social Capital Approach: Case Study Of Gamelan As A Cultural Heritage No Unesco Object” ini adalah field study untuk melakukan FGD ke beberapa pihak di kota Solo. Salah satu narasumbernya yaitu Pak Andy McGraw.

Pak Andy menjelaskan bahwa ia memiliki pemahaman tentang cara memperluas jaringan gamelan di komunitas internasional. Diskusi kemudian mengarah pada bagaimana membangun dan mengembangkan komunitas gamelan, khususnya di Amerika Serikat.

Pak Andy mengungkapkan bahwa ada lebih dari seratus grup gamelan di Amerika Serikat serta di Eropa, Jepang, dan Australia. Banyak dari grup ini dipimpin oleh orang-orang yang sebelumnya tidak pernah berhubungan dengan gamelan di Indonesia. Pengalaman pribadi Pak Andy di Richmond University menunjukkan bahwa gamelan dapat menjadi alat untuk membangun komunitas baru di luar Indonesia, terutama karena adanya rasa gengsi atau kebanggaan terhadap budaya yang ada di luar negeri.

Pada tahun 1950-an dan 60-an, gamelan di Amerika tidak hanya dikenal karena estetikanya, tetapi juga sebagai bagian dari strategi politik selama Perang Dingin. Untuk mengatasi ketegangan antara AS dan Rusia, ada dana dari pemerintah AS untuk studi Asia Tenggara, termasuk seni gamelan. Gamelan menjadi salah satu cara untuk memahami dan mempengaruhi negara-negara tersebut.

Pak Andy juga mengamati bahwa saat ini, gamelan di Amerika dipromosikan sebagai solusi untuk krisis sosial dan isolasi yang disebabkan oleh penggunaan media sosial. Ia percaya bahwa gamelan dapat menawarkan pengalaman komunitas yang lebih manusiawi dan autentik. Musik gamelan, dengan keunikannya yang sulit ditiru oleh kecerdasan buatan (AI), menjadi cara untuk menonjolkan ekspresi manusia di tengah dominasi musik pop barat yang dapat dengan mudah ditiru oleh AI.

Pak Andy menggarisbawahi bahwa meskipun ada berbagai tantangan seperti penurunan minat pada studi multikultural dan pengaruh politik konservatif, gamelan tetap bisa menjadi alat untuk memperkenalkan budaya dan memperkuat identitas. Beliau mengkritik kurangnya dukungan sistem diplomasi Indonesia terhadap promosi budaya gamelan di luar negeri. Menurutnya, perlu ada kerjasama yang lebih baik dan dukungan sistemik untuk menyebarkan dan mempertahankan kekayaan budaya Indonesia melalui gamelan.

Akhirnya, Pak Andy menekankan pentingnya memanfaatkan gamelan sebagai sarana untuk menghubungkan orang-orang dan membangun komunitas yang lebih manusiawi, yang bisa menjadi alternatif bagi isolasi sosial yang dipicu oleh penggunaan media sosial.

Yosef Dedy Pradipto  D4671

Wita Anindya Maharani  NIM 2502034811