Cerita di Balik Meraih Excellence Prize Pada Lomba Internasional ASEAN-Korea Academic Essay Contest 2024
Setahun yang lalu, saya mengambil keputusan untuk mendaftarkan diri pada ASEAN-Korea Youth Network Workshop 2023 setelah menemukan informasi dari Instagram Psikologi BINUS. Tanpa berharap banyak, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan dan Vietnam secara fully-funded, sekaligus menjadi partisipan termuda dalam workshop tersebut di usia 18 tahun.
Motivasi Awal dan Perkembangan Minat
Pada awalnya, motivasi saya mengikuti workshop ini adalah untuk mengeksplorasi diri dan mendapatkan international exposure. Namun, di luar dugaan, setelah mengikuti workshop tersebut, minat saya justru semakin mendalam mengenai hubungan antara ASEAN dan Korea.
Melalui ASEAN-Korea Centre, saya memahami pentingnya mempererat hubungan kedua belah pihak untuk mencapai kerjasama yang berkelanjutan, mengingat posisi kita sebagai bagian dari ASEAN. Berbekal pengalaman berharga dan pertemanan yang terjalin selama workshop, ketika saya mengetahui bahwa ASEAN-Korea Centre mengadakan Academic Essay Contest di tahun 2024, saya langsung mendaftarkan diri tanpa ragu.
Kesempatan dari ASEAN-Korea Centre
Dengan tujuan Comprehensive Strategic Partnership (CSP) antara ASEAN dan Korea, ASEAN-Korea Centre memberikan kesempatan bagi para peserta lomba untuk mengidentifikasi problem statement hingga memberikan policy recommendations yang sesuai dengan isu yang dipilih.
Pada tahap pertama, kami diminta untuk menyusun proposal sebelum melanjutkan ke tahap penulisan esai akademik. Pendekatan saya dalam mengerjakan esai tersebut adalah dengan mengeksplorasi hubungan ASEAN-Korea dari sudut pandang yang familiar dan menjadi passion saya, yaitu psikologi. Saya berusaha menerapkan teori psikologi, secara spesifik theory of planned behavior yang dikemukakan oleh Icek Ajzen, untuk menganalisis intensi dari relasi kedua belah pihak. Berkas pendukung lainnya, seperti surat rekomendasi, juga diperlukan.
Tantangan dan Pembelajaran
Ketika pengumuman tiba, saya merasa sangat bersyukur telah dipercaya untuk melanjutkan ke tahap penulisan esai akademik. Dengan persiapan kurang lebih sebulan, saya harus mempertajam topik dengan memikirkan metodologi, data, serta referensi yang diperlukan. Mendapatkan responden dari 11 negara sekaligus bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi dalam kondisi saya yang sedang mengikuti lomba ini bersamaan dengan masa tugas akhir, UAS (Ujian Akhir Semester), dan tanggung jawab lainnya dalam organisasi kemahasiswaan maupun pekerjaan di luar kampus.
Namun, saya bersyukur dapat menjalankan semaksimal mungkin untuk melanjutkan esai akademik ini dan berusaha mendapatkan responden secara general untuk menghindari bias. Pengolahan data pun saya lakukan dengan belajar otodidak melalui berbagai referensi seperti YouTube, ditambah mengulas kembali materi statistika, metodologi penelitian, serta psikometri yang telah dipelajari pada semester 1 sampai 3. Saya juga sangat terbantu dengan dosen-dosen yang secara sukarela membantu saya selama proses penulisan esai akademik ini.
Selain mengikuti teori psikologi, saya juga berusaha mengembangkan kreativitas agar esai akademik saya memiliki keunikan dengan membuat mockup aplikasi (UI/UX). Saya percaya bahwa mengkombinasikan pengalaman dan kemampuan saya dapat menjadi peluang untuk selalu terbuka dalam mempelajari hal baru, baik dalam perlombaan maupun bidang lainnya.
Ucapan Terima Kasih dan Refleksi
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, keluarga, serta para dosen psikologi yang telah mendukung saya, atas bimbingan dan konsultasi yang diberikan oleh Bu Esther, Kak Wulan, Ci Moondore, Pak Manto, Pak Raymond, seluruh pengurus jurusan psikologi BINUS yang telah terlibat aktif dalam pengurusan lomba ini dari awal hingga akhir, serta orang-orang terdekat saya yang menunjang dukungan selama masa perlombaan ini.
Pengumuman tertera pada website ASEAN-Korea Centre:
Semoga dengan hasil yang saya dapatkan ini, menjadi pengingat bagi diri saya maupun teman-teman sekalian bahwa jika kita berusaha mengerjakan sesuatu dengan passion, maka tidak ada suatu yang mustahil dicapai. Sebagai seseorang yang mengikuti berbagai perlombaan, kegagalan ataupun penolakan memang tidak akan pernah luput. Tetapi yang terpenting adalah menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran dan tetap bangkit dalam situasi tersebut, untuk menunggu diri bersinar kembali.
—
Penulis: Novia Cuyanto
Linkedin: www.linkedin.com/in/novia-cuyanto
Instagram: instagram.com/noviacu
Comments :