• Berjalannya Kegiatan Belajar Mengajar
    Kegiatan belajar mengajar yang membahas materi tentang Sexual Disorder dimulai dengan langkah-langkah yang terstruktur dan interaktif. Kelas dimulai pada pukul 07.20 dan berakhir pada pukul 11.00, dimulai dengan dosen yang mengingatkan para mahasiswa untuk memastikan mereka sudah mengisi Forum GSLC sambil menunggu kedatangan mahasiswa lainnya. Tugas forum GSLC yang telah diberikan pada minggu sebelumnya dibagi menjadi dua tim, yaitu ganjil dan genap. Sesuai dengan materi masing-masing: tim ganjil (Kelompok nomor 1, 3, 5, 7, dan 9) membahas tentang Eating Disorder, sedangkan tim genap (Kelompok nomor 2, 4, 6, 8, dan 10) membahas tentang Subtance Use Disorder. Dalam sesi ini, mahasiswa diberikan waktu 10 menit untuk membaca tugas forum GSLC tersebut dari tim mereka untuk mencari pertanyaan yang akan diajukan kepada tim lawan nantinya. Setelah itu, perwakilan dari tiap kelompok kemudian diminta untuk mengajukan pertanyaan, yang akan dijawab oleh kelompok yang bersangkutan, dimulai dari kelompok ganjil yang menjawab pertanyaan mengenai Eating Disorder, diikuti oleh kelompok genap yang menjawab pertanyaan Subtance Use Disorder. Dosen turut membantu menambahkan penjelasan setelah masing-masing kelompok menjawab pertanyaan. Setelah sesi tanya jawab antar kelompok, dosen mulai menjelaskan materi mengenai Sexual Disorder. Setelah sesi istirahat selesai, Dosen kembali menjelaskan materi. Lalu Dosen menugaskan Mahasiswa untuk mendiskusikan satu Sexual Disorder berdasarkan DSM-5 serta perbedaan dari Sexual Disorder dan contoh kasus yang ada di media secara berkelompok selama 30 menit. Dikarenakan waktu yang tidak cukup maka kelas diakhiri dengan menonton video youtube penjelasan mengenai Gender Dysphoria.
  • Keadaan Ruang Kelas
    Kegiatan belajar mengajar ini dilaksanakan di ruangan 503 pada BINUS @BEKASI dengan suasana yang kondusif berkat AC yang menyala dengan baik. Proyektor yang tersedia di kelas berfungsi dengan baik, begitu juga dengan kamera yang digunakan untuk merekam pembicara dalam kelas serta mikrofon yang berfungsi baik di kelas maupun untuk sesi Zoom. Kapasitas kursi di kelas LF64 sesuai dengan jumlah mahasiswa yang hadir, dan papan tulis yang tersedia dalam keadaan baik dimanfaatkan oleh dosen dengan optimal. Lampu yang terang dan berfungsi dengan baik mendukung mahasiswa untuk melihat presentasi powerpoint maupun tulisan di papan tulis dengan jelas. Dosen memanfaatkan presentasi powerpoint sebagai salah satu sumber utama dalam menjelaskan materi Sexual Disorder di kelas.
  • Penyampaian Materi
    Dalam penyampaian materi, dosen menerapkan metode Cooperative Learning, yang melibatkan interaksi aktif antara dosen dan mahasiswa. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa utama dalam penyampaian materi, namun beberapa istilah dalam bahasa Inggris juga digunakan untuk memperkaya pemahaman. Hal ini menciptakan suasana belajar yang interaktif dan dinamis, sehingga mahasiswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan secara menyeluruh.

Kesimpulan:
Secara keseluruhan, kegiatan di kelas berjalan lancar, interaktif, juga kooperatif antara Dosen dan Mahasiswa, selain itu diselingi kegiatan mandiri oleh Mahasiswa.

Penulis : Syafaa Alea Viyola Akbar
Editor : Angelique Aurellia