Delusi erotomania adalah jenis gangguan mental yang relatif jarang terjadi tetapi memiliki dampak yang signifikan pada individu yang terkena. Gangguan ini ditandai oleh keyakinan yang tidak beralasan bahwa seseorang yang tidak memiliki ketertarikan romantik pada individu tersebut sebenarnya mencintainya secara diam-diam. Meskipun delusi erotomania sering dikaitkan dengan cinta yang tidak berbalas, kebanyakan kasus melibatkan keyakinan yang kuat bahwa seseorang yang terkenal atau berkuasa diam-diam mencintai individu tersebut.

Ciri-Ciri Delusi Erotomania
Ciri utama dari delusi erotomaniaadalah keyakinan yang tidak dapat digoyahkan bahwa orang tertentu mencintai individu yang terkena gangguan. Beberapa ciri lainnya termasuk:

  1. Keyakinan Tak Tergoyahkan : Individu yang mengalami delusi erotomania memiliki keyakinan yang kuat dan tidak tergoyahkan bahwa orang tertentu mencintainya, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
  2. Fantasi Romantis yang Berlebihan : Mereka seringkali terlibat dalam fantasi-fantasi romantis yang berlebihan tentang hubungan yang tidak ada antara diri mereka dan subjek delusional mereka.
  3. Penguntitan : Individu yang mengalami delusi erotomania dapat terlibat dalam perilaku penguntitan atau mengamati secara diam-diam subjek delusional mereka dalam upaya untuk “membuktikan” bahwa cinta itu nyata.

Penyebab Delusi Erotomania
Penyebab pasti delusi erotomania tidakk sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi, termasuk:

  1. Gangguan Psikologis : Beberapa ahli meyakini bahwa delusi erotomania dapat terkait dengan gangguan psikologis yang mendasari, seperti gangguan psikotik atau skizofrenia.
  2. Keterkaitan dengan Gangguan Mental Lainnya : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa delusi erotomania dapat terjadi bersamaan dengan gangguan mental lainnya, seperti gangguan kepribadian atau gangguan mood.
  3. Faktor Lingkungan : Lingkungan dna pengalaman hidup individu juga dapat memainkan peran dalam perkembangan delusi erotomania, meskipun belum ada kesepakatan tentang faktor-faktor ini.

Studi Kasus
Studi kasus yang dilakukan oleh peneliti seperti Park Et al. (2019) menyoroti kompleksitas dan kerentanan individu yang mengalami delusi erotomania. Dalam penelitian, mereka mengamati bahwa terapi kombinasi, seperti terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang terkena gangguan ini.

Penanganan Delusi Erotomania
Penanganan delusi erotomania sering melibatkan kombminasi terapi psikologis dan pengobatan. Terapi perilaku kognitif telah terbukti efektif dalam membantu individu mengindentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat yang mendasari delusi mereka. Pengobatan dengan antipsikotik juga dapat diresepkan untuk membantu mengurangi gejala psikotik yang mungkin terkait dengan gangguan.

Kesimpulan
Delusi erotomania adalah gangguan mental kompleks yang mempengaruhi cara seseorang berpikir tentang hubungan romantis. Meskipun relatif jarang ditemui, delusi ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan individu yang terkena gangguan tersebut. Penting untuk menyadari gejala dan mencari bantuan profesional untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Referensi:

  • Park, J. Y., Kim, J. Y., & Kim, C. H. (2019). Delusional disorder: comparative analysis with schizophrenia. BMC Psychiatry, 19(1), 1-8.
  • Sims, A. (2003). Symptoms in the mind: An introduction to descriptive psychopathology. Elsevier Health Sciences.

Penulis : Syafaa Alea Viyola Akbar
Editor : Melly Preston, Angelique Aurellia