Halo teman-teman! Saya Safira, mahasiswa Binusian 2025 jurusan Psikologi. Saya senang bisa berbagi pengalaman dan perjalanan saya dari awal mendaftar hingga lolos menjadi salah satu IISMA Awardee 2024.

Sejak masih bersekolah, impian saya adalah mengikuti program pertukaran pelajar ke luar negeri. Saya ingin merasakan pengalaman belajar di negara lain, bertemu orang baru, dan mempelajari budaya baru. Akhirnya, semasa kuliah, saya menemukan program yang sesuai dengan impian saya, yaitu Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), program beasiswa yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa sarjana dan vokasi di seluruh Indonesia untuk belajar di luar negeri selama satu semester di universitas-universitas ternama dunia.

Setelah yakin untuk mendaftar, saya mulai melakukan riset tentang persyaratan dan alur proses seleksi. Proses seleksi IISMA terdiri dari seleksi berkas dan tahapan wawancara. Meskipun tidak terlalu panjang, kedua tahapan ini membutuhkan persiapan yang matang. Saya harus mengumpulkan berbagai dokumen, seperti transkrip nilai, sertifikat bahasa Inggris, surat rekomendasi, serta menulis essai. Bagian tersulit bagi saya adalah menulis essai. Saya harus meyakinkan pihak IISMA bahwa saya layak mendapatkan beasiswa ini. Mulai dari motivasi saya mendaftar, merumuskan rencana jika saya lolos, hingga meyakinkan bahwa saya mampu bertahan hidup di luar negeri jauh dari keluarga selama beberapa bulan.

Selain itu, saya juga fokus untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Saya rutin berlatih dengan mengerjakan soal latihan untuk tes Bahasa Inggris sehingga saya lebih familiar dengan bentuk-bentuk soal pada saat tes. Tujuannya adalah untuk mendapatkan skor terbaik dan meyakinkan pihak IISMA bahwa saya mampu mengikuti kegiatan belajar di luar negeri yang akan dilakukan dalam Bahasa Inggris.

Proses persiapan ini membutuhkan waktu, dedikasi, dan ketekunan. Namun, hasilnya sangat memuaskan. Saya berhasil lolos seleksi IISMA dan meraih kesempatan untuk belajar di luar negeri pada universitas pilihan pertama saya yaitu University of Padua, Italy. Ini adalah pencapaian terbesar bagi saya dan membuktikan bahwa impian dapat diwujudkan dengan kerja keras dan persiapan yang matang. Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi banyak orang untuk tidak takut bermimpi besar dan berjuang untuk meraihnya. Terima kasih atas dukungan semua orang yang telah mendukung saya dalam perjalanan ini. Semoga kita semua dapat meraih impian kita dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang konsisten.