Guru BK adalah seorang profesional di bidang psikologi yang spesifik bekerja di konteks pendidikan dengan tugas utamanya yaitumemberikan dukungan psikologis kepada siswa, guru, dan staf sekolahuntuk memastikan kesejahteraan mental,   emosional,   dan akademis siswa.

Guru BK juga memegang peranan sentral dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan mendukung perkembangan siswa. Mereka tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga membantu siswa mengatasi tantangan emosional dan sosial yang dapat memengaruhikesejahteraan mereka. Pada proses pendidikan, psikolog sekolah membantu mengidentifikasi kebutuhan individu siswa, baik yang terkait dengan kecerdasan, bakat khusus, atau masalah belajar.

Guru bimbingan konseling harus memiliki empat kompetensi (Sari, Prayitno, & Karneli, 2021). Kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik. Kompetensi profesional adalah kompetensi yang penting bagi seorang guru karena guru harus profesional di bidangnya. Profesional yang menandakan ia adalah orang yang ahli untuk melaksanakan pelayanan bimbingan konseling. Kompetensi sosial adalah keluwesan guru dalam berinteraksi dengan siswa. Sementra kompetensi pedagogic adalah kemampuan guru dalam bidang Pendidikan, belajar mengajar atau kompetensi mengajar baik dalam kelas atau luar kelas.

Selaras dengan kompetensi yang guru BK miliki, berdasarkan pengetahuan mereka dalam psikologi perkembangan, mereka dapat memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana perkembangan siswa berdampak pada prestasi akademis. Selainitu, guru BK juga terlibat dalam pencegahan dan intervensi terhadap masalah perilaku. Mereka bekerja sama dengan guru, orang tua, dan administrator untuk mengembangkan strategi yang dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan mengurangi perilakuyang tidak diinginkan. Pentingnya kesejahteraan mental siswa juga menjadi fokus utama guru BK. Mereka menyediakan dukungan emosional dan konseling kepada siswa yang menghadapi stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya. Melalui sesikonseling, guru BK membantu siswa mengembangkan keterampilan coping yang diperlukan untuk mengatasi tekanan hidup, bagaimana reaksi yang positif itu dapat mengubah situasi yang tidak baik menjadi lebih menguntungkan (Zulmi, Supriyatin, & Susanti, 2018). Selain pekerjaannya dengan siswa, guru BK juga berkolaborasi dengan guru dan staf sekolah untuk menciptakanlingkungan pembelajaran yang inklusif dan ramah bagi semua siswa. Mereka memberikan pelatihan kepada guru tentangpendekatan yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, terutama bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Adanya guru BK pada sebuah institusi pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan holistik siswa. Melaluipendekatan yang berpusat pada siswa dan kerjasama antara guru dan orang tua, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkembang secara optimal dalam aspek akademis, emosional, dan sosialnya. Selain itu, kemampuan guru BK dalam memahami, memaknai dan mengembangkan program yang telah dibuat juga akan sangat menentukan kualitas siswa (Amin, 2018).

Berdasarkan hasil survey melalui kuesioner yang telah kami buat, terdapat 67 responden dari berbagai kalangan usia mulai dari 12-18 tahun yang masing masing merupakan siswa dan siswi SMP & SMA dari  berbagai daerah  mulai dari  Bekasi, Jakarta hingga  Sukabumi. Data menunjukan ada 67  responden, sebagian besar dari mereka sudah mengetahui apa itu guru BK karena di sekolah mereka terdapat layanan tersebut. Namun, ada juga sebagian kecil dari mereka yang belum mengetahui apa itu guru BK karena di sekolahnya tidak terdapat itu. Beberapa dari mereka juga masih beranggapan bahwa layanan guru BK hanya digunakan untuk mengurus siswa siswi yang bermasalah padahal fungsi dan tujuan adanya guru BK di sekolah bukan hanya untuk itu. Selain itu, sebagian dari mereka merasa sangat membutuhkan peran guru BK di sekolahnya untuk membantu menyelesaikanpermasalahan siswa, memberikan dukungan emosional dan sosial para siswa, membangun strategi metode pembelajaran siswa,hingga memberikan informasi mengenai pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil survey, para siswa sudah cukup puas dengan kehadiran guru BK di sekolah mereka. Selain itu, mereka juga berharap bahwa guru BK dapat memberikan kehadirannya dengan solutif, kerahasiaan yang terjamin, berperilaku netral, dan juga dapat memberikan kenyamanan yang lebih untuk siswa.

REFERENSI:

Amin, H., (2018), Korelasi Antara Peran BK Dengan Optimalisasi Potensi Siswa Untuk Menghadapi Tuntutan Perubahan Lingkungan Di SMA Negeri 1 Jonggat. http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.403

Sari, Azmatul K., Prayitno, Karneli, Yeni., (2021). Pelayanan Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Meminimalisir Kesalahpahaman Tentang Bimbingan Konseling Di Sekolah. https://doi.org/10.51178/jetl.v3i1.117

Ramdani, Zulmi. Supriyatin, T, & Susanti S. (2018) Perumusan dan pengujian instrumen alat ukur kesabaran sebagai bentuk coping strategy. DOI : 10.15575/jpib.v1i2.2955

Artikel ini ditulis oleh :

Mayla Rahma, Sahitya Fasya Nur Iskandar, Shafira Rifani Rinold, Tazkia Almira Putri, dengan bimbingan dosen M.Nanang Suprayogi

Di unggah pada : 6 November 2023