Halo, teman-teman! Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kabar baik selalu menyertai kalian semua, ya! Hari ini kami akan menyajikan topik yang sangat menarik seputar dunia sekolah! Wah, apa nih teman-teman? Jadi penasaran deh! Daripada membuat kalian semua jadi gak sabar, nih, kalau begitu kita kasih tau aja! Kali ini kita akanmembahas tentang pihak sekolah yang kerap turun langsung untuk menangani para siswa, yaitu guru bimbingan konseling (BK) dan psikolog sekolah. Peran guru bimbingan konseling maupun psikolog sekolah pada setiap jenjang pendidikan saat ini menjadi hal yang cukup krusial untuk dibicarakan. Beredarnya stigma ataupun persepsi yangmuncul pada peran dari keduanya perlu diluruskan, agar peran dari profesi-profesi tersebut dapat terlaksana dengan hasil yang baik (Badrussalam, 2014). Salah satu stigma yang perlu diluruskan antara lain adalah mengenai peran guru BK ataupun psikolog sekolah hanya untuk anak-anak yang bermasalah (National Association of School Psychologists, 2018) Stigma ini beredar sangat luas, sehingga banyak orang yang mempertanyakan pula kebenarannya. Sebagai bentuk upaya dalam meluruskan pernyataan tersebut, kami melakukan survei yang bertujuan untuk melihat realita pandangan siswa SMP dan SMA terhadap peran guru BK dan psikolog sekolah.

Kedua peran dari guru bimbingan konseling (BK) dan psikolog sekolah terlihat sama, namun memilikipendekatan yang berbeda. Bimbingan konseling merupakan layanan yang diberikan sekolah melalui tenaga pengajar yang bertujuan agar siswa-siswinya dapat berkembang secara optimal dan menjadi mandiri dalam berbagai aspek, khususnya pada pembelajaran, karir, pengembangan diri, serta sosial mereka. Sementara, psikolog sekolah merupakan ahli psikologi yang berfokus pada perilaku dan kondisi kejiwaan manusia yang berada dalam ruang lingkup pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran, baik itu siswa ataupun tenaga pengajar. Keduanya memiliki peranan penting bagi ranah pendidikan, di mana tujuan adanya profesi tersebut tidak hanya mengerucut pada satu belah pihak saja, misalnyahanya pada anak-anak bermasalah, melainkan untuk semua pihak yang berada dalam ruang lingkup pendidikan (Hubungan Masyarakat UII, 2020).

Oleh sebab itu, sebetulnya kedua profesi tersebut sangatlah berbeda ya! Informasi tersebut sebegitu menariknya hingga kami ingin mengetahui: Bagaimana sih kondisi lapang saat ini mengenai peranan guru BK atau psikologsekolah? Berdasarkan hasil survei kami, telah diperoleh sebanyak 57 siswa yang berpartisipasi untuk mengisi survey kami. Target siswa dari survey kami adalah siswa dari tingkat SMP sampai SMA. Dari jawaban mereka, rata-rata partisipan berasal dari sekolah di kawasan Jawa Barat. Kami menemukan sejumlah hasil yang menarik dari pelaksanaansurvey kami, yaitu sebanyak 91,8% siswa menyatakan bahwa mereka memiliki guru BK di sekolahnya. Wah.. syukurlah profesi Guru BK ada banyak ya, teman-teman! Jadi, adik-adik kita yang masih di jenjang SMP dan SMA memiliki pihak pendamping yang berada di sekolahnya.

Gambar: Hasil Olah Data Sekolah yang memiliki Psikolog Sekolah dan Guru BK

Nah, selanjutnya kami punya satu informasi yang sebetulnya tidak begitu mengejutkan bagi kami. Berdasarkan data yang ada, bahwa profesi psikolog sekolah masih tergolong sedikit, dengan rata-rata 3.3%. Untuk kenyataan saat initerutama di Indonesia, pekerjaan psikolog sekolah memang masih tergolong sedikit. Fakta mengenai hal ini sebenarnyacukup disayangkan, dikarenakan apabila instansi sekolah memiliki dua pihak, yaitu Guru BK dan psikolog sekolah, pasti akan jauh lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan siswa terkait dunianya dengan kehidupan sekolah. Hasil data pun menunjukkan bahwa banyak siswa yang memberikan persepsi positif tentang peran Guru BK di sekolah, tetapi ada pula persepsi negatif siswa terhadap Guru BK, mereka beranggapan bahwa peranan BK hanya untuk mendisiplinkan “anak nakal” di sekolah. Stigma Guru BK sebagai “Polisi Sekolah” sepertinya masih begitu melekat di modern ini,padahal, peran Guru BK sebenarnya lebih dari itu.

Berdasarkan hasil survei, para siswa melihat guru BK atau psikolog sekolah sebagai pihak yang membantupermasalahan terkait kesehatan mental dan hal yang bersinggungan dengan aspek akademik maupun non-akademik. Sebenarnya guru BK dan psikolog sekolah memiliki peran yang lebih dari sekedar ‘penyelesai masalah’ siswa,sehingga teman-teman perlu memperhatikan lebih seksama apa sih peran keduanya. Secara umum guru BK dan psikolog sekolah memiliki peran yang mirip di mana keduanya berusaha untuk mengakomodir siswa untuk mencapai potensi terbaiknya dan meningkatkan kesejahteraan siswa. Namun, psikolog sekolah memiliki peranan lebih luas, yaitumereka merupakan pihak yang memastikan terciptanya lingkungan belajar siswa yang aman, sehat, serta suportif, sehingga siswa dapat memaksimalkan potensi akademik, sosial, perilaku, dan emosional mereka, hal ini dilakukandengan bantuan serta koordinasi di antara guru-guru, keluarga atau tenaga profesional lainnya karena untukmenciptakan lingkungan yang baik diperlukan partisipasi proaktif dari berbagai pihak. Sehingga, psikolog sekolah memiliki ranah tugas yang lebih luas, di mana mereka dapat membantu guru atau keluarga siswa. Maka dari itu, dengan adanya kedua profesi tersebut diharapkan kesejahteraan psikologis siswa dapat terjaga dengan baik di tengah-tengah kompleksitas permasalahan yang sedang marak dihadapi.

Jadi, sudah jelas ya kalau guru BK dan psikolog sekolah itu tidak hanya untuk anak-anak yang bermasalah! Datang ke guru BK juga bisa untuk membahas tentang perencanaan karir, atau untuk jangka yang lebih pendek seperti penentuan jurusan di perkuliahan. Bahkan untuk sekedar bercerita saja juga tidak apa-apa! Sama seperti psikologsekolah, mendatangi mereka bukan berarti kamu itu bermasalah secara mental. Mari kita membuat lingkungan sekolahbebas dari stigma demi kesejahteraan sesama warga sekolah!

DAFTAR PUSTAKA

Badrussalam, M. (2014). Anggapan yang Perlu Dibenarkan dalam Bimbingan Konseling di Sekolah.KOMPASIANA.

https://www.kompasiana.com/badrussalam-psikologi-uin-2012/54f38e4c7455137e2b6c7c22/anggapan-yang-perlu-dibenarkan-dalam-bimbingan-konseling-di-sekolah?lgn_method=google

Hubungan Masyarakat UII. (2020). Menepis Stigma Psikolog Pendidikan. Universitas Islam Indonesia.https://www.uii.ac.id/menepis-stigma-psikolog-pendidikan/

National Association of School Psychologists. (2018). Who are school psychologists. National Association of School Psychologists (NASP).

https://www.nasponline.org/about-school-psychology/who-are-school-psychologists

 

Artikel ini ditulis oleh :
Tiara Sastya Viani, Natasha Shafa Nabila, Puteri Humaira, Azka Riandra Gunawan, dengan bimbingan dosen M.Nanang Suprayogi

Di unggah pada : 2 November 2023