Anggota Kelompok 3:

  1. Arum Sary – 2602164175
  2. Jennifer Regine Velasquez Rumengan – 2602163771
  3. Paramitha Dewi – 2602161406
  4. Puan Reisha Caviola – 2602166546
  5. Steffanie Felicia – 2602156766

1. Latar Belakang Kasus

Dalam beberapa teori psikoanalisis yang telah dirumuskan oleh beberapa tokoh, masa kecil dan lingkungan keluarga merupakan dua hal penting yang kerap menjadi penggerak perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, bahkan setelah individu tersebut telah mencapai tahapan menjadi orang dewasa. Keluarga merupakan kelompok primer atau unit terkecil yang pertama kali memfasilitasi individu dengan berbagai macam kebutuhan- kebutuhan, seperti kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Diantara kebutuhan tersebut, kebutuhan emosional juga menjadi kebutuhan yang penting bagi perkembangan individu agar mengembangkan kepribadian yang sehat. Kebutuhan emosional dapat berupa kasih sayang, rasa aman, dan apresiasi, kebutuhan emosional juga harus dipenuhi dari keluarga yang secara spesifik yaitu orang tua. Salah satu teori yang membahas mengenai pengalaman anak usia dini adalah teori “psikoanalisis sosial” yang dirumuskan oleh Karen Horney.

Teori psikoanalisis sosial ini secara garis besar membahas mengenai bagaimana budaya atau culture yang meliputi pengalaman anak usia dini memainkan peran yang besar dalam kehidupan individu. Dalam teori ini, peranan keluarga dapat menentukan individu akan mengembangkan kepribadian yang sehat ataupun kepribadian yang neurotik. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi individu untuk mengembangkan kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungan sosial lainnya. Oleh sebab itu, menurut Horney, individu haruslah dibesarkan dalam lingkungan yang hangat, penuh dengan rasa aman, dan puas dengan kebutuhan yang diberikan. Jika tidak, maka individu akan mengembangkan permusuhan atau basic hostility terhadap orang tuanya, rasa permusuhan itu akan menimbulkan kecemasan atau basic anxiety, yang tentunya akan mempengaruhi bagaimana individu tersebut memiliki pandangan mengenai dirinya sendiri dan bentuk interaksi sosial yang individu tersebut berikan dalam kehidupan sehari-hari.

Personality Psychology Assignment 2 – Week 13 1

Dewasa ini, perkembangan mengenai edukasi kesehatan mental sudah mengalami perkembangan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya kemudahan dalam mengakses berbagai macam informasi-informasi lewat platform yang dapat terhubung dengan internet, pemberian kewaspadaan kesehatan mental ini bisa lewat artis atau figur publik lainnya. Andriani Marshanda atau yang lebih dikenal dengan Caca merupakan salah satu artis, penyanyi dan penulis lagu yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia yang lahir pada tanggal 10 Agustus 1989 dan sekarang berusia 33 tahun di Jakarta. Marshanda melebarkan kariernya sebagai bintang iklan sejak dia pindah mengikuti ibunya ke Jakarta pasca perceraian ayah dan ibunya.

Marshanda sukses dalam menjalani karirnya sebagai artis, bintang iklan, dan penyanyi dengan total memainkan 18 sinetron, 5 FTV dan 3 acara televisi, lalu juga merilis berbagai singel lagu seperti “Cinta yang kembali, Beri aku cinta, Kamu, Sienna, dan Tak Mungkin”. Marshanda kurang lebih aktif di dunia hiburan selama 25 tahun walau akhirnya vakum dari dunia hiburan selama 4 tahun. Selama masa karirnya, Marshanda berhasil memenangkan beberapa penghargaan dalam dunia hiburan, salah satunya adalah penghargaan Panasonic Awards 2004, kategori aktris terfavorit dalam sinetron kisah sedih di hari minggu pada tahun 2004 dan masih banyak lagi penghargaan lainnya yang telah dimenangkan oleh Marshanda. Meskipun demikian, pada tahun 2009 Marshanda didiagnosa mengidap bipolar, dilansir dari beberapa hasil wawancara oleh awak media, Marshanda sempat membahas beberapa momen titik terendah di dalam hidupnya salah satunya adalah trauma yang membuat Marshanda stress berat, yaitu tak lain dari pengalaman masa kecilnya yang sudah menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar dan pada akhirnya bercerai, Marshanda pun menjadi trauma mendengar suara-suara yang serupa yang mirip dengan pertengkaran ayah dan ibunya, belum lagi dia pernah membagikan kisahnya yang menjadi korban bullying semasa ia masih duduk di bangku SD, bahkan ia pernah menyinggung bahwa bipolar yang ia alami bisa saja hasil trauma dari kejadian tersebut, karena ia merasa pola asuh yang orangtuanya berikan menimbulkan trauma yang mendalam dan ditambah lagi dengan bullying yang ia alami semasa ia duduk di bangku SD, Marshanda juga mengalami perceraian dengan suaminya yaitu Ben Kasyafani yang hubungannya sudah terjalin selama kurang lebih 3 tahun. Oleh sebab itu, Marshanda lalu fokus ke pemulihan dari kondisi bipolarnya tersebut dan bahkan menjadi motivator yang gencar melakukan sosialisasi mengenai kondisi bipolar terhadap khalayak umum.

Atas dasar itu kelompok kami memilih Marshanda sebagai tokoh yang tepat untuk dianalisis perilaku dan kepribadiannya dengan menggunakan teori psikoanalisis sosial yang dikemukakan oleh Karen Horney, adapun alasan utama yang menjadi faktor utama pemilihan

Personality Psychology Assignment 2 – Week 13 2

teori yang dipakai adalah dikarenakan terdapat hubungan yang sangat kuat berdasarkan lingkungan keluarga serta pola asuh yang buruk, sehingga dapat menimbulkan basic hostility yang akan menghasilkan neurotic defenses yang telah dihasilkan oleh kecemasan. Bentuk neurotic defenses itu terbagi menjadi tiga yaitu: moving toward people, against people, dan away from people.

2. Teori

Menurut Horney, pengalaman masa kanak-kanak sangat berpengaruh dalam tahap perkembangan individu karena banyak konflik neurotik yang ada pada individu dewasa jika ditelusuri berasal dari pengalaman masa kanak-kanak mereka. Pengalaman yang mereka rasakan pada masa kanak-kanak dapat berupa perilaku abusive, menerima pelecehan seksual, dan perasaan ditinggalkan atau terabaikan, hal itu dapat membentuk kesan dan juga perasaan traumatis bagi anak. Horney menegaskan bahwa kurangnya rasa afeksi dan rasa kepedulian orangtua terhadap anak juga memiliki pengaruh yang penting dalam kepribadian seseorang yang kemudian dari perasaan tersebut akan berkembang dan membuat anak mengalami basic hostility dan basic anxiety.

Dua konsep sentral dalam teori Horney mengenai “Basic Hostility and Basic Anxiety”, menyoroti asal-usul dan dampak mendalam terhadap perkembangan individu. Menurut Horney, setiap individu memiliki potensi perkembangan yang sehat ketika didukung oleh lingkungan yang hangat dan penuh kasih sayang dalam menunjang perkembangan yang dibutuhkan. Selain itu, Horney berpendapat bahwa basic hostility terkait erat dengan basic anxiety karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, basic hostility merupakan perasaan permusuhan dasar anak terhadap orang tua karena kegagalan orang tua memenuhi kebutuhan dasar akan keamanan dan kenyamanan di masa kanak-kanak. Namun perasaan permusuhan dasar ini ditekan yang kemudian menimbulkan rasa tidak aman dan rasa tidak nyaman mendalam secara umum. Keadaan emosional ini disebut dengan basic anxiety, yaitu di mana individu merasa terisolasi dan tidak berdaya di dunia yang mereka anggap berpotensi mengancam. Impuls dari basic hostility merupakan asal-usul utama dari basic anxiety karena berdampak pada rasa tidak aman dan tidak nyaman. Namun, basic anxiety bukanlah sesuatu yang neurosis, melainkan dasar dari perilaku neurotik tertentu yang dapat muncul pada waktu tertentu.

Individu normal dan individu neurotik menghadapi permasalah yang sama. Perbedaan signifikan antara keduanya terdapat pada bagaimana keduanya merespon compulsive drives yang berasal dari kebutuhan yang mendalam akan rasa aman. Individu normal memiliki

Personality Psychology Assignment 2 – Week 13 3

kebebasan untuk memilih tindakan mereka, sedangkan individu neurotik merasa terdorong untuk bertindak dengan cara tertentu. Selain itu, individu normal memiliki serangkaian strategi dalam mekanisme koping konflik, sedangkan individu neurotik terbatas pada tren atau pola tunggal saja. Berikut adalah sepuluh daftar dari neurotic needs berdasarkan teori Horney:

  1. The neurotic need for affection and approval, yaitu kebutuhan akan cinta, persetujuan, dan validasi terus-menerus dari orang lain.
  2. The neurotic need for a powerful partner, yaitu kebutuhan untuk menemukan pasangan yang lebih kuat agar merasa lengkap dan aman.
  3. The neurotic need to restrict one’s life within narrow borders, yaitu kebutuhan untuk tunduk dan patuh untuk menghindari konflik dan mempertahankan rasa aman.
  4. The neurotic need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan, kendali, dan dominasi atas orang lain.
  5. The neurotic need for exploit others, yaitu kebutuhan untuk mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi.
  6. The neurotic need for social recognition or prestige, yaitu kebutuhan akan pengakuan sosial, status, dan kekaguman.
  7. The neurotic need for personal admiration, yaitu kebutuhan akan kekaguman dan perhatian khusus.
  8. The neurotic need for ambition and personal achievement, yaitu kebutuhan untuk terus berprestasi dan unggul untuk mendapatkan harga diri dan validasi.
  9. The neurotic need for self-sufficiency and independence, yaitu kebutuhan untuk mandiri dan menghindari ketergantungan pada orang lain.

10. The neurotic need for perfection and unassailability, yaitu kebutuhan untuk menjadi sempurna dalam semua aspek kehidupan.
Singkatnya, teori ini menunjukkan bahwa kebutuhan neurotik dapat diterapkan baik

pada individu normal maupun neurotik, hanya saja terdapat perbedaan dalam hal kesadaran, kebebasan memilih, intensitas konflik, dan strategi penyelesaian yang tersedia. Dari sepuluh daftar neurotic needs, dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 kategori neurotic trends yang lebih umum yang dimana masing-masing kategori dapat berkaitan dengan sikap seseorang terhadap orang lain maupun dirinya sendiri. Berikut merupakan ke-tiga kategori neurotic trends tersebut:

Personality Psychology Assignment 2 – Week 13 4

  1. Moving towards people: merupakan neurotic trends yang dimana individu mencari kebutuhan akan kasih sayang, persetujuan atau validasi dan rasa diterima oleh orang lain. Individu ini memiliki perasaan takut akan penolakan dan cenderung membutuhkan seseorang yang lebih powerful untuk dapat merasa aman.
  2. Moving against people: individu dengan neurotic trends ini biasanya berusaha untuk mendapatkan kontrol dan mendominasi akan orang lain dan memiliki perilaku agresif untuk mengatasi kecemasan mereka.
  3. Moving away from people: individu dengan neurotic trends ini biasanya memiliki perilaku yang suka menarik, mengisolasi, dan memisahkan diri dari orang lain. Individu ini memiliki perasaan takut akan kerentanan emosional, takut untuk menjalin komitmen dengan orang lain.

    Menurut Horney, setiap neurotic trends memiliki perilaku dan strategi

pertahanannya masing masing untuk mengatasi kecemasan yang dialami individu. Horney mengatakan bahwa individu yang memiliki neurosis cenderung akan menggunakan neurotic defenses untuk mengatasi kecemasan daripada memikirkan untuk melakukan strategi yang lebih sehat.

3. Analisa

Dalam kasus yang kami analisa menggunakan teori dari Karen Horney mengenai kehidupan yang dialami oleh Marshanda. Marshanda memiliki beberapa momen titik terendah di dalam hidupnya dan membuatnya trauma dimulai dari orang tuanya bercerai, lalu Marshanda dibully oleh temannya saat SD, dan juga mengalami perceraian dengan mantan suaminya Ben Kasyafani. Marshanda juga di diagnosis memiliki bipolar. Sehingga jika dikaitkan dengan teori Karen Horney berdasarkan dari apa yang dialami Marshanda selama hidupnya menimbulkan basic hostility. Basic hostility merupakan permusuhan dasar yang anak lakukan terhadap orang tua karena kegagalan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anaknya. Munculnya basic hostility pada Marshanda awalnya diakibatkan oleh perceraian orang taunya, dimana hal ini yang menyebabkan Marshanda tidak mendapatkan kebutuhan dasarnya sebagai anak dari kedua orang tuanya, karena mereka gagal untuk memenuhi kebutuhan Marshanda. Bahkan, hingga dewasa hubungan Marshanda dan ibunya tidak terlalu baik hingga beredar berita bahwa ia pernah dipasung. Dari kemunculan basic hostility, juga menimbulkan basic anxiety dimana Marshanda memiliki perasaan tidak nyaman dengan orang lain, Marshanda termasuk individu yang memiliki neurotic needs cenderung mengarah pada moving away from people dimana dalam pengertiannya sendiri kategori ini memiliki perilaku yang suka menarik,

Personality Psychology Assignment 2 – Week 13 5

mengisolasi, dan memisahkan diri dari orang lain. Alasan mengapa Marshanda mengarah pada neurotic trends moving away from people karena Marshanda memutuskan untuk berpisah dengan suaminya dikarenakan dirinya yang kurang stabil dan tidak ada lagi kecocokan yang berujung berpisah dengan suaminya dan anaknya (hak asuh anaknya Sienna berada pada suaminya, Ben). Selain itu, pemberitaan mengenai dirinya pernah menghilang di Amerika yang terjadi sebenarnya ia ingin mengasingkan dan menenangkan dirinya. Akan tetapi, teman dan keluarganya tidak ada yang mengetahuinya hingga menghebohkan publik pada saat itu.

Daftar Pustaka

  1. Feist, J., Dr, G. J. F., & Roberts, T. (2021). Theories of Personality (10th ed.). McGraw- Hill Education. Barzam (2018)
  2. Noviandi, F. (2019, November 15). Marshanda Ungkap Penyebab Gangguan Bipolarnya.

    Sumber:https://www.suara.com/entertainment/2019/11/15/140500/marshanda-ungkap-

    penyebab-gangguan-bipolarnya

  3. Oky, A. (2020, November 21). Terbuka Ngaku Dirinya Menderita Bipolar, Marshanda

    Bicara Soal Depresi hingga Singgung Soal Pola Asuh Orang Tua: Kayak Membatasi. Sumber:https://pop.grid.id/amp/302437653/terbuka-ngaku-dirinya-menderita-bipolar- marshanda-bicara-soal-depresi-hingga-singgung-soal-pola-asuh-orang-tua-kayak- membatasi?page=2

  4. Pratiwi, G. (2021, June 26). Marshanda Mendadak Ungkit Masa Kecil Memilukan, Orangtua Bercerai dan Korban Bully di Sekolah. Sumber:https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-012120172/marshanda- mendadak-ungkit-masa-kecil-memilukan-orangtua-bercerai-dan-korban-bully-di- sekolah?page=3&_gl=1*1d834cy*_ga*a1BldkxDMGg4MHozVVpzTkprN0xBbnlYU 3VsdEwwdWRmbGF5QWtfTDRfOUlNQkVFa0R5WkYwRXc1bk9GLVp3QQ.
  5. Parboaboa. (2022, February 7). Profil dan Biodata Marshanda, Lengkap Agama, Umur, Keluarga, Prestasi dan Perjalanan Karier. Sumber:https://parboaboa.com/biodata-marshanda

    Tugas Personality Psychology kelas LD64 dengan dosen pengajar (Dr. Esther Widhi Andangsari, M.Si., Psikolog)