Kelompok 4 – LA64:
Lovetta Indie Ayesha – 2602061510
Meida Lanie Prabawa -2501989531
Nadya Chaliza Ismi – 2602079262
Vania Clementina Edisa – 2602174075
Vidya Metta – 2602232926

 

Latar Belakang Kasus

Jennette Michelle Faye McCurdy, juga dikenal sebagai Jennette Mccurdy, adalah seorang penulis, sutradara, podcaster, penyanyi, dan mantan aktris Amerika. Ia memiliki hubungan yang erat dengan ibunya, bernama Debra McCurdy, yang didiagnosis menderita kanker. Pada usia enam tahun, Jennette diperintahkan oleh ibunya untuk memulai karir akting. Ibunya memiliki mimpi untuk menjadi seorang aktris, namun mimpi tersebut terpaksa diwujudkan oleh Jennette. Jennette tidak tertarik berakting, tetapi ia merasa tujuan hidupnya adalah memastikan permintaan ibunya tercapai.

Saat menjalani karir aktingnya, Jennette berperan dalam beberapa iklan dan acara televisi. Ia mengalami kesulitan menghadapi kecemasan setiap menjalani audisi. Saat remaja, Jennette menyadari bahwa tubuhnya berubah, ia khawatir dirinya tidak lagi bisa memainkan peran sebagai anak-anak dan mengecewakan ibunya. Debra mengenalkan kepadanya mengenai pembatasan kalori yang berakhir menjadi bulimia. Saat masih menjalani akting karirnya, ia memiliki pacar yang mendukungnya untuk bertemu seorang terapis untuk gangguan makannya. Namun, ketika terapisnya mengkhawatirkan hubungan Jennette dengan ibunya, Jennette tidak lagi bertemu dengan terapisnya (McCurdy, 2022).

Seiring berjalannya waktu, ibu McCurdy bertambah lemah saat melawan kanker, dan Jennette mulai makan secara berlebihan. Ia menyadari hidupnya yang berantakan dan mencari cara untuk mengatasi gangguan makannya. Berdasarkan National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders, gangguan makan atau eating disorders mempengaruhi setidaknya 9% dari populasi di dunia. Sebanyak 9% populasi Amerika Serikat atau sekitar 28,8 juta orang Amerika akan mengalami gangguan makan seumur hidupnya (ANAD, 2021). Pada saat ibunya meninggal, ia mematikan perasaannya dengan menjadi pecandu alkohol, bulimia McCurdy menjadi lebih parah.

Saat Jennette berhasil menjalani pemulihan dari gangguan makan dan hubungan masa lalu dengan ibunya, ia terus meningkatkan kebiasaan yang lebih sehat dan berhenti dari dunia akting. Untuk membawa kesadaran terhadap dampak hubungan kekerasan, Jennette McCurdy memilih judul buku, yaitu I’m Glad My Mom Died, yang menarik perhatian publik. Bukunya juga dipromosikan melalui beberapa podcast dan talkshow (Cummings, 2022; The Drew Barrymore Show, 2022).

Fenomena ini menarik untuk dibahas karena mengungkap realitas kehidupan bintang TV, menceritakan kehidupan artis yang tidak selalu sempurna di layar televisi maupun media sosial. Kasus ini juga meningkatkan kesadaran publik mengenai trauma-trauma kehidupan yang memiliki dampak jangka panjang. Selain itu, cerita Jennette McCurdy membuktikan bahwa hubungan anak dan orang tua memberikan dampak yang besar pada kehidupan individu.
Teori Psikoanalitika Horney

Cerita kehidupan Jennette McCurdy dapat dijelaskan menggunakan teori dari psikolog Karen Horney. Seorang individu dilahirkan di dunia ini dengan potensi untuk perkembangan yang sehat di lingkungan yang baik. Saat kebutuhan seorang anak, seperti kasih sayang, tidak dipenuhi oleh orang tuanya, anak itu akan mengidap basic hostility (sikap permusuhan) terhadap orangtuanya sendiri. Perasaan ini seringkali dipendam dan menjadi basic anxiety, yaitu rasa tidak percaya diri dan kecemasan terhadap dunia yang kejam. Basic hostility dan basic anxiety merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan karena dua hal tersebut memainkan peran besar terhadap satu sama lain. Hostility menjadi awal mula dari anxiety, dan anxiety berdampak terhadap sikap hostile seseorang.

Untuk meredamkan sifat kecemasan, individu bergerak terhadap neurotic needs. Neurotic needs adalah perilaku individu yang mengalami basic anxiety, dimana mereka mencoba untuk menenangkan kecemasan sendiri. Kebutuhan ini dapat dikategorikan menjadi neurotic trends, dimana sikap-sikap tersebut dibagi dalam tiga kelompok, salah satunya moving toward people. Jennette mengalami tren moving toward people, dimana ia membutuhkan affection and approval, powerful partner, dan restriction of one’s life within narrow borders. Affection dan approval adalah keinginan seseorang untuk diterima dan diberi kasih sayang oleh orang lain. Jennette membutuhkan powerful

partner, yaitu seorang pendamping yang dapat memberikan perasaan kebersamaan untuk menenangkan kecemasannya. The need to restrict one’s life within narrow borders adalah perbatasan individu untuk merendahkan kemampuan dan pencapaian mereka sendiri (Feist et al., 2021).

Dengan coping mechanism yang Jennette lakukan, ia juga memiliki citra diri yang diidealkan berdasarkan teori Horney, yaitu the neurotic search for glory of the need for perfection. Individu tidak merasa nyaman dengan identitas diri, dan mereka memiliki goal untuk mencapai idealized self image. Seringkali, manusia yang memiliki neurotic search for glory tidak merasa puas dengan diri mereka. Maka dari itu, perasaan self-hatred muncul. Kebencian diri muncul dalam enam bentuk, beberapa yaitu demands of the self, self-frustration, dan self-destructive actions and impulses. Sebagai seorang neurotic, Jennette teranalisa sering membuat tuntutan yang tidak sehat terhadap diri sendiri, frustasi diri, dan memiliki impuls untuk merusak diri sendiri. Tuntutan yang ia camkan bertujuan untuk mencapai kesempurnaan, dan saat hal tersebut tidak dicapai, Jennette merasa frustasi terhadap diri sendiri. Dengan itu, ia memiliki impuls atau dorongan untuk membahayakan dirinya sendiri. Dapat terlihat dari kasus Jennette McCurdy bahwa teori oleh Karen Horney berlaku untuk kehidupannya. Analisa Kasus

Debra tidak mengajarkan cinta dan kehidupan mandiri; ia membuat Jennette membutuhkannya dan tidak memiliki kepercayaan diri. Kasih Debra hanya dapat dimenangkan oleh Jennette jika ia melakukan kemauan ibunya. Diambil dari buku yang Jennette tulis, Debra memandikan Jenette hingga ia beranjak remaja 16 tahun untuk memeriksa fisiknya. Semua yang dilakukan Debra membuat Jennete tidak merasakan kasih sayang dan cinta yang sehat (McCurdy, 2022). Maka dari itu, Jennette memiliki basic hostility dan basic anxiety. Masa kecilnya yang suram menumbuhkan sifat neurotic trend moving toward people dan self-hatred. Sejak kecil, Jennette tidak dibiasakan untuk hidup mandiri, sehingga Jennette harus memiliki partner atau panduan.

Pembawaan masa kecil Jennette menimbulkan perasaan insecurity. Sejak saat Jennette diolok-olok oleh ibunya sendiri, McCurdy percaya akan kebodohannya dan memerlukan approval untuk percaya bahwa dirinya adalah pintar. Kodependensi Jennette terhadap ibunya menyebabkan Jennette meyakini dirinya tidak berarti tanpa Debra. Jennette juga terus melakukan sesuatu yang orang lain inginkan meskipun ia tidak menyukai hal tersebut untuk menerima affection. Jennette lahir dalam situasi yang toxic, dimana ia tidak bisa hidup tanpa approval dari ibunya. Kebergatungan dengan ibunya menyebabkan Jennette untuk merasakan kebutuhan yang kuat untuk memiliki powerful partner. McCurdy merasa tidak cukup baik, sehingga ia mengharuskan dirinya untuk tidak menjadi yang terbaik maupun yang utama. Maka dari itu, Jennette memiliki kebutuhan untuk restrict one’s life within narrow borders. Neurotic needs yang harus dipenuhi menjadi bentuk coping mechanism Jennette; jika tidak terpenuhi, Jennette akan merasakan self-hatred (McCurdy, 2022).

Self-Idealized Image Jennette dipengaruhi besar oleh Debra, sehingga ia terus memaksa dirinya untuk memenuhi tuntutan yang tidak ada habisnya untuk dirinya sendiri. Pembawaan Debra dari kecil berlangsung sampai masa dewasa Jennette, dimsana ia merasa tidak senang akan hidup nya sendiri, meskipun ia dikenal sebagai gadis yang berbakat. Jennette terus memaksakan dirinya untuk memenuhi standar yang kini sudah menjadi bagian kehidupannya (demands of the self). Ketika Jennette tidak memenuhi ekspektasi, ia akan merasa frustasi pada diri sendiri (self-frustration), dan frustasi menjadi impuls yang berbahaya, seperti alcoholism (self-destructive actions and impulses).

Melihat keadaan McCurdy dengan sifat moving toward people, ada beberapa saran coping mechanism yang sehat untuk meningkatkan kualitas kesehatan mentalnya. Pertama, akan baik bagi Jennette untuk belajar mengenal identitasnya sendiri, terlepas dari ibunya. Kedua, dengan bekal pendirian diri yang kuat, McCurdy tidak perlu meminta penerimaan ataupun restu yang berlebihan dari orang lain. Ketiga, setelah menemukan jati diri dan kepercayaan diri, Jennette dapat merasa bangga dengan bakat, seperti menyanyi dan berakting, dan pencapaiannya. Dengan coping mechanism yang sehat, Jennette akan membaik dan memiliki ketenangan diri yang ia capai sendiri.

Daftar Pustaka

ANAD. (2021). Eating Disorder Statistics. National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders. https://anad.org/eating-disorders-statistics/. Retrieved June 11, 2023.

Cummings, W. (2022, September 8). JENNETTE McCURDY | Good For You Podcast with Whitney Cummings | EP 154. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=8nNUCbm_nMo. Retrieved June 11, 2023.

Feist, G. J., Roberts, T.-A., & Feist, J. (2021). Chapter 6 Horney: Psychoanalytic Social Theory. In Theories of Personality (10th ed., pp. 179-203). McGraw Hill Education. Retrieved June 11, 2023.

McCurdy, J. (2022). I’m Glad My Mom Died. Simon & Schuster. Retrieved June 11, 2023. Psych2Go. (2022, December 22). “I’m Glad My Mom Died” – JENNETTE MCCURDY’S

BOOK. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=ma9SZPVSv7Y. Retrieved

June 11, 2023.
Sutanto, S. H. (2019, July 21). Stop Membenci Diri Sendiri! Buletin KPIN; KPIN.

https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/442-stop-membenci-diri-sendiri.

Retrieved June 11, 2023.
The Drew Barrymore Show. (2022, September 27). Jennette McCurdy & Drew Barrymore on

Complicated Relationships with Mothers | Barrymore’s Backstage. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=cIYSPwAwQVI. Retrieved June 11, 2023.

 

Tugas Psikologi Kepribadian I kelas (misal LA64) dengan dosen pengajar (Dr. Rani Agias Fitri, M.Si., Psi.)