Telah dilaksanakan diskusi metode penelitian dengan tema “Analisis Data Sekunder” pada Senin, 19 Juni 2023 dengan pembicara Dr. Wisnu Wiradhany, S.Psi., M.A.. Acara diskusi yang rutin diselenggarakan pada tiap bulannya ini merupakan bentuk kerja sama jurusan psikologi di Universitas Bina Nusantara, Universitas Katolik Atma Jaya, dan Universitas YARSI, khususnya dalam bidang psikometri.

Diskusi ini dibuka dengan pengantar berupa pemaparan tentang alasan dalam menganalisis data sekunder, bagaimana korelasinya dengan sains terbuka dan keterbukaan data, serta etika yang perlu diperhatikan ketika peneliti berhadapan dengan data sekunder. Data sekunder adalah arsip data yang dikumpulkan dari sebuah penelitian, idealnya bersifat anonim dan terenkripsi. Dengan demikian, analisis data sekunder juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berbeda dari pertanyaan penelitian aslinya.

Dewasa ini, data sekunder umumnya disimpan secara daring dalam database repository, seperti Inter-university Consortium for Political and Social Research (ICPSR), Open Science Framework (OSF), European Social Survey(ESS), dsb. Akan tetapi, peneliti perlu memerhatikan bahwa tiap repositori memiliki aturan dan ketentuan yang berlaku sehingga peneliti perlu memahami ketentuan dan batasan bagaimana data tersebut dapat digunakan.

Terdapat kelebihan dari berbagi data dengan publik atau yang lebih dikenal dengan praktik sains terbuka, tentunya dengan tetap menjaga anonimitas data, seperti transparansi data dan memudahkan proses re-analisis di masa depan. Adanya tahapan pre-registrasi akan mengurangi kecenderungan peneliti untuk berhipotesis setelah data telah dianalisis. Tahapan tersebut diawali dengan adanya predeklarasi, yakni peneliti membunyikan hipotesisnya sebelum pengambilan data serta bagaimana pemilahan outliers—misalnya, responden dengan akurasi di bawah 75% akan tidak diikutsertakan), setelah itu peneliti dapat membagikan datanya ke publik. Dengan demikian, peneliti di seluruh penjuru dunia dapat bersama-sama membangun sains ke arah yang benar.

Terdapat berbagai manfaat dalam menganalisis data sekunder, yakni peneliti dapat mereplikasi hasil penelitian sebelumnya, menjawab pertanyaan baru dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ekonomis, serta dapat menjadi cikal bakal kolaborasi dengan ilmuwan lainnya. Tentu saja, terdapat kaidah penggunaan data sekunder, yakni mematuhi panduan etika dari tiap database, memastikan bahwa data tidak mengandung informasi yang mengandung privasi, serta melakukan korespondensi langsung dengan pemilik data jika diperlukan.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bahasan dalam diskusi analisis sekunder ini, Anda dapat menyaksikan rekaman ulangnya di kanal Youtube JASPers Club https://www.youtube.com/watch?v=hlIfDkHYfgE