Humaniora Digital mengacu pada cara baru dalam memberikan beasiswa dan hibah untuk unit kelembagaan riset tertentu yang hendak melakukan penelitian, pengajaran, dan publikasi kolaboratif, transdisipliner, dan melibatkan komputasi. Humaniora Digital menjadi semacam ruang yang memadukan serangkaian praksis konvergen yang menjelajahi alam semesta di mana media cetak tidak lagi menjadi media utama dan di mana pengetahuan diproduksi dan disebarluaskan. Perangkat teknologi dan media digital telah memperluas konsep pengetahuan tradisional dalam bidang seni, humaniora, dan ilmu sosial, namun Humaniora Digital tidak semata-mata “tentang” digital (dalam arti membatasi cakupannya pada studi budaya digital). Humaniora Digital juga tidak hanya “tentang” humaniora yang dipahami secara tradisional karena ia menganjurkan pemetaan ulang praktik tradisional. Sebaliknya, Humaniora Digital ditentukan oleh peluang dan tantangan yang muncul dari konjungsi istilah digital dengan istilah humaniora untuk membentuk sesuatu yang baru. Peluangnya termasuk menggambar ulang garis batas antara humaniora, ilmu sosial, seni, dan ilmu alam; memperluas audiensi dan dampak sosial dari peluang hibah di bidang humaniora; mengembangkan bentuk-bentuk baru penelaahan dan memproduksi pengetahuan serta menghidupkan kembali yang telah tersingkir; melatih generasi humanis masa depan melalui pembelajaran langsung berbasis proyek sebagai pelengkap pembelajaran berbasis kelas; dan mengembangkan praktik yang memperluas cakupan, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan visibilitas penelitian humanistik.

Burdick, A., Drucker, J., Lunenfeld, P., Presner, T., & Schnapp, J. (2016). Digital_Humanities. MIT Press.

Oleh:

Yosef Dedy Pradipto & Sekar Rizky Pradhani (2023)