Pada Senin, 29 Agustus 2022, Jurusan Psikologi BINUS University mengadakan focus group discussion yang bertujuan mendapatkan feedback mengenai pembuatan dan penggunaan program VR Ruang Otak. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Proyek Independen di Area Psikologi & Teknologi: Pengembangan Ruang VR yang didanai oleh Hibah Kampus Merdeka tahun 2022. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan input yang dapat digunakan dalam pembuatan program VR Ruang Otak, seperti cakupan materi, dan penempatan Ruang VR di proses pembelajaran. Narasumber yang didatangkan adalah Ermanda Saskia Siregar, M.A., staff pengajar di fakultas psikologi UI sejak November 2007,  Dr. Rizki Edmi Edison, Doktor lulusan Departemen Bedah Saraf Jichi Medical University, dan Andrew Steven, Chief of Technology Officer SHINTA VR, alumni Magister dari RWTH Aachen University. Selain narasumber ahli, FGD ini juga mendatangkan mahasiswa untuk mendengarkan pendapat mereka mengenai VR Ruang Otak untuk mempelajari Biopsychology. Mahasiswa yang hadir ialah Muhammad Chori dan Rajend Deparla Regar dari BINUS Bekasi, serta Alifia Salsabilla dari BINUS Kemanggisan, dimana mereka adalah angkatan ke 25.

Setelah pembukaan dan perkenalan, mahasiswa magang Learning Support VR, Prayudha Tri Utomo mempresentasikan storyboard program VR Ruang Otak. Setelah presentasi tersebut, narasumber – narasumber memberikan beberapa feedback. Dr. Edmi, menyarankan agar program VR hanya digunakan sebagai penampang, dan dosen harus tetap menjadi edukator yang utama.   Bapak Andrew sebagai pihak SHINTA VR menambahkan bahwa storyboard yang dipresentasikan sudah feasible dan dapat dikerjakan, namun harus bertahap – tahap. Ibu Ermanda menambahkan bahwa ia merasa program ini dapat digunakan untuk membantu dalam mempelajari alat – alat neurologis yang akan sangat sulit untuk ditemukan apalagi digunakan sebagai peraga di Indonesia, dan kita harus memberi informasi tentang hal tersebut, walaupun tidak perlu mendalam.

Setelah selesai melakukan presentasi storyboard VR Ruang Otak, diskusi berlanjut ke bagian masukan – masukan yang ingin diberikan oleh narasumber – narasumber mengenai apa yang menurut mereka dibutuhkan untuk program VR yang akan dibuat. Pembicara pertama adalah Dr. Edmi. Ia menjelaskan bahwa akan lebih baik jika cakupan materi yang dimasukkan ke program ini hanyalah bagian – bagian yang relevan dengan Biopsychology saja. Salah satu yang ia tekankan adalah hubungan antara Broca’s Area dan Wernicke’s Area. Setelah itu, ada masukan dari Bu Ermanda, ia setuju dengan masukan Dr. Edmi, namun menurut Bu Ermanda, ada baiknya seluruh bagian otak tetap dimasukkan sebagai materi, walaupun hanya sekilas. Ia juga ingin adanya penekanan terhadap motorik dan persepsi.

Terakhir, moderator menanyakan pendapat mahasiswa yang hadir mengenai harapan mereka akan fitur VR yang dapat ditampilkan.  Chori menjelaskan bahwa ia ingin mahasiswa lebih mudah mengerti tentang struktur otak dan dosen dapat lebih mudah memberikan materi. Setelah itu, Rajend dan Alifia menjawab bahwa mereka ingin ada fitur highlight untuk bagian – bagian otak tertentu yang ingin dijadikan fokus. Setelah selesai memberikan feedback – feedback masing masing, dilakukan beberapa pengambilan dokumentasi, dan focus group discussion ditutup dengan pengisian absensi.

 

Penulis: Prayudha Tri Utomo

Editor: Dr. Pingkan C. B. Rumondor, S.Psi, M.Psi., Psikolog