Pada tanggal 20 Juni 2022, jurusan psikologi BINUS yang diwakili oleh Ibu Greta Vidya Paramita, M. Psi., Psikolog bersama dengan TEACH FOR INDONESIA (TFI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk kegiatan seminar di Kelurahan Panunggangan Utara. Seminar yang dilakukan berjudul  MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN REMAJA dan diikuti oleh ibu-ibu aktivis PKK.. Seminar ini dibuat sebagai tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang dilakukan oleh tim TFI kepada para ibu aktivis PKK tersebut. Kegiatan ini digagas untuk membantu orang tua mengatasi kesulitan dalam membangun komunikasi dan mengarahkan anak remajanya yang mengalami adiksi terhadap gawai (gadget). Seperti yang kita ketahui, gawai menjadi barang elektronik yang wajib dimiliki semua orang, termasuk pelajar yang notabene menjalankan sekolahnya pun secara online melalui gawai.

Gawai menjadi barang yang memiliki dua sisi mata uang. Ia dapat mempunyai pengaruh yang positif jika digunakan dengan bijak, namun juga dapat mempunyai pengaruh negatif bagi penggunanya seperti ketergantungan pada gawai. Salah satu dampak buruk yang dikeluhkan orang tua adalah anaknya sering bermain gawai dan membuat perkataan orang tua sering diabaikan bahkan dibantah. Kecanduan gawai selain memiliki pengaruh secara fisik juga dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang.

Kegiatan seminar ini dilaksanakan secara onsite di kantor kelurahan Panunggangan Utara dan dihadiri oleh 10 orang. Diharapkan kegiatan dapat membuat orangtua mengenal lebih dekat lagi dunia anak remajanya sehingga orang tua lebih mampu mengontrol anak remajanya dalam penggunaan gawai dan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dengan anak mereka.

Dalam kegiatan ini, pembicara mengadakan kegiatan roleplay yang bertujuan untuk memberikan simulasi terhadap cara berkomunikasi yang baik. Para mahasiswa dihadirkan untuk menjadi sosok remaja dan para ibu berperan sebagai orang tua. Roleplay yang diikuti dengan kegiatan diskusi ini sangatlah seru dan juga menjadi ajang bagi para ibu untuk berbagi pengalaman terkait penanganan remaja yang memiliki kecanduan pada gawai.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan dipenuhi dengan interaksi yang dipenuhi canda tawa namun terkadang juga sedih karena ada beberapa orang tua yang sudah sangat kesulitan menghadapi anak remajanya. Melalui kegiatan ini, para peserta seminar tidak hanya belajar dari narasumber, namun juga belajar dari sesama peserta karena rentang usia peserta kegiatan cukup lebar sehingga ada beberapa peserta yang sudah melewati tahapan pengasuhan remaja dan memiliki kisah sukses untuk dibagikan. Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan ini adalah bahwa pengasuhan remaja di zaman sekarang ini penuh tantangan dan perlu kerjasama dari kedua orang tua serta masyarakat sekitar agar pengasuhan remaja dapat berjalan dengan baik. Harapan dari kegiatan ini adalah agar kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu saja, namun juga dapat diikuti oleh bapak-bapak karena kekompakan orang tua akan membuat komunikasi dengan remaja menjadi lebih efektif.