Pentingnya Tes Psikologi dalam Proses Seleksi Pemakaian Senjata Api (Pengalaman Internship di Biro Psikologi Staf SDM Polri)
Oleh: Andrey Febrian Kurnia dan Valerian
Biro Psikologi (ROPSI) SSDM Polri adalah bagian dari susunan organisasi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Kepolisian Negara Republik Indonesia. Biro Psikologi menjadi salah satu bagian yang terletak di dalam Mabes Polri yang berada di Jalan Trunojoyo 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. SSDM Polri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pengawasan dan pembantuan dilakukan dalam menyelenggarakan fungsi manajemen di bidang pembinaan sumber daya manusia, perawatan dan peningkatan kesejahteraan personel, penyelenggaraan fungsi psikologi kepolisian, dan psikologi personel serta penilaian kompetensi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini, SSDM Polri memiliki Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri (As SDM Kapolri) menjadi unsur pimpinan dalam SSDM Polri yang berkedudukan di bawah Kapolri. Dalam pelaksanaannya, khususnya di Biro Psikologi SSDM Polri, As SDM Kapolri dibantu oleh Kepala Biro Psikologi (KAROPSI) SSDM Polri.
Kepala Biro Psikologi (KAROPSI) SSDM Polri bertugas menyelenggarakan kegiatan psikologi operasional kepolisian, psikologi personel, dan laboratorium psikologi serta hal yang berkaitan dengan profesi dan keilmuwan psikologi. Berdasarkan tugas-tugas tersebut, Biro Psikologi SSDM Polri memiliki tiga bagian di dalamnya. Tiga bagian tersebut adalah Bagian Psikologi Kepolisian (Bagpsipol), Bagian Psikologi Personel (Bagpsipers), dan Bagian Laboratorium Psikologi (Baglabpsi). Dalam menjalani tugas mengatur kegiatan psikologi operasional kepolisian, psikologi personel, dan laboratorium psikologi serta hal lain yang berkaitan dengan profesi dan keilmuwan psikologi, KAROPSI dibantu oleh beberapa pihak. Masing-masing bagian memiliki kepala bagian, yaitu Kepala Bagian Psikologi Kepolisian (Kabagpsipol), Kepala Bagian Psikologi Personel (Kabagpsipers), dan Kepala Bagian Laboratorium Psikologi (Kabaglabpsi). Dalam menjalankan tugasnya, KAROPSI juga dibantu oleh Kepala Urusan Tata Usaha (KAURTU) dan kelompok fungsional psikolog.
Polisi dan Peran Mahasiswa
Pada periode magang ini, saya menempati posisi sebagai Human Resource Intern pada Biro Psikologi SSDM Polri, selama proses magang mahasiswa diberikan kesempatan untuk menempati tiga bagian pada Biro Psikologi SSDM Polri secara bergantian tiap bulannya yaitu bagian Psikologi Kepolisian, Psikologi Personel dan Laboratorium Psikologi. Pada tiap bagian mahasiswa memiliki tugas dan peran yang berbeda.
Pada bagian psikologi personel kegiatan yang dilakukan di berkaitan dengan mempersiapkan materi tes, administrasi tes, dan hasil evaluasi tes personel Polri untuk berbagai keperluan seperti untuk tes Senjata api Organik, seleksi ajudan dan konsultasi psikologi. Selain itu mahasiswa juga berperan skoring hasil dari berbagai kegiatan tes psikologi. Pada bagian psikologi kepolisian penulis berperan membuat analisis psikologi dari fenomena yang sedang terjadi, selain itu saya juga mengerjakan analisis aspek dari beberapa tindak pidana dan mengikuti beberapa kegiatan luar yang diadakan.
Pada bagian laboratorium psikologi, tugas utama penulis menyusun item soal dikbang (Pendidikan dan Pengembangan), Tugas pembuatan item berkaitan dengan penyusunan hitungan matematika sederhana, soal cerita matematika, deret angka, deret huruf, dan lain-lain yang secara nantinya setelah melewati proses validasi akan digunakan untuk berbagai keperluan seleksi Polri. Selain itu mahasiswa berperan mengaarsipan hasil tes psikologi seluruh lulusan AKPOL dari berbagai angkatan.
Kesesuaian dengan Learning Plan
Penulis melakukan kegiatan internship pada Biro Psikologi SSDM Polri sebagai Human Resource Intern selama empat bulan, dimulai dari 1 september 2021 sampai dengan 31 desember 2021 sesuai dengan learning plan. Selama menjalani proses internship penulis bekerja dengan sistem WFO shifting dengan jadwal work from office pada tanggal genap dan work from home pada tanggal ganjil. Penulis wajib memenuhi 8 jam keja yang dimulai pada pukul 07.00 hingga 15.00. selama proses internship secara umum penulis berperan membantu kegiatan operasional pada Biro Psikologi SSDM Polri dengan turut serta mengikuti aktivitas dan melakukan pekerjaan pada setiap bagian dari Biro Psikologi SSDM Polri dengan durasi waktu setiap bagian yaitu pada Bagian Psikologi Personel Pelaksanaan magang dilakukan selama satu bulan yaitu dari tanggal 1 September 2021 – 1 Oktober 2021, Bagian Laboratorium Psikologi dari tanggal 5 Oktober 2021 – 8 November 2021 dan Bagian Psikologi Kepolisian dari tanggal 10 November 2021 – 31 Desember 2021.
Pada bagian psikologi personel, tugas utama penulis yaitu mengadministrasi tes psikologi, pada bagian psikologi personel, administrasi tes yang sering dilakukan tiap minggunya berkepentingan untuk tes seleksi senjata api organik polri. Dalam mengadministrasikan tes psikologi senjata api organik Polri, urutan materi yang diberikan kepada peserta tes psikologi senjata api adalah lembar riwayat hidup, tes kepribadian, tes grafis yang terdiri dari Wartegg, tes Draw A Man (DAM), tree test (BAUM), lembar monitoring, dan lembar wawancara. selanjutnya yang kegiatan dilakukan oleh penulis yaitu menginput hasil evaluasi tes psikologi seperti yang terdiri dari identitas diri, keterangan memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat dan membuat surat pengantar dan Surat Keterangan Hasil Personel (SKHP) yang akan dikirimkan ke masing masing satuan personel yang mengikuti tes senjata api organik Polri.
Administrasi tes yang dilakukan di Bagpsipers tidak hanya untuk seleksi calon pemegang senjata api. saat berada pada bagian Bagian psikologi personel, penulis ikut dalam kegiatan tes psikologi seleksi Calon Ajudan Dan Pamwal Pejabat Tinggi Negara Republik Indonesia T.A.2021. Pada kegiatan ini penulis berperan membantu membagikan materi kepada peserta, melakukan skoring hasil tes peserta yang meliputi tes PM ADV, Army Alpha, T.I.U dan membantu menginput data hasil peserta. Selain itu penulis juga mengikuti kegiatan Mapping Sepolwan, pada kegiatan ini penulis berperan membantu mempersiapkan keperluan adminstratif seperti RH, inventory dan lembar wawancara, selain itu penulis juga berperan melakukan wawancara kepada siswa sepolwan terkait dengan wawasan kebangsaan. Dalam proses wawancara, penulis diberikan lembar wawancara yang berisi tiga aspek yang harus didalami, tiga aspek tersebut yaitu wawasan kebangsaan, LGBT/perilaku seks menyimpang, nasionalisme dan radikalisme. Wawancara bertujuan untuk menentukan rekomendasi dari siswa tersebut, rekomendasi terdiri dari dua yaitu pertahankan kondisi atau diperlukan pembinaan pada dimensi yang dianggap kurang.
Pada bagian psikologi kepolisian, penulis mendapatkan tugas proyek melakukan analisis terhadap aspek aspek psikologis dari beberapa kasus tindak pidana yang meliputi kasus pembunuhan, pencurian, pencabulan, pemerkosaan, penipuan dan penyalahgunaan narkoba. Aspek psikologi yang di analisis yaitu aspek kepribadian, kecerdasan, adaptasi/penyesuaian diri, motivasi dan lingkungan. Dalam meng analisis aspek psikologis tindak pidana mengggunakan salah satu teori psikologi dari Freud yaitu Psiko analisis dalam menjelaskan secara umum mengapa tindakan kriminal dapat terjadi. Kegiatan lainnya yang dilakukan penulis saat berada pada bagian psikologi kepolisian yaitu membantu sebagai tim pendukung pelaksanaan tes psikologi peserta didik sma plus astha hanas subang Tahun ajaran 2021. Pada kegiatan ini penulis membantu skoring dan menginput data hasil tes psikologi peserta didik sma plus astha hanas khususnya pada bagian tes IST, RMIB dan Krapelin.
Saat berada pada bagian psikologi kepolisian, penulis berkesempatan untuk dilibatkan pada kegiatan Focus Grup Discussion terkait bantuan teknis psikologi dalam rangka penyidikan tindak pidana kekerasan seksual T.A. 2021 pada kegiatan ini penulis berperan membuat notulen dari hasil pembahasan dari kegiatan focus group discussion tersebut. Selain itu penulis juga mengikuti kegiatan Pemberian dukungan psikologi bagi personel dan keluarga anggota resimen I Paspor Korbrimob Polri di Cikeas Bogor. Pada kegiatan ini penulis membantu dalam mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam acara, selain itu turut serta pada kegiatan bermain games bersama para personel anggota brimob resimen I Paspor Korbrimob Polri dalam rangka penyegaran bagi personel.
Pada bagian laboratorium psikologi, penulis berperan menyusun item soal dikbang (Pendidikan dan Pengembangan), Tugas pembuatan item berkaitan dengan penyusunan hitungan matematika sederhana, soal cerita matematika, deret angka, deret huruf, dan lain-lain yang terdiri dari item deret angka, item analisis pola, item di dalam sebuah bentuk/pola. Setelahnya yang dilakukan oleh penulis yaitu menggabungkan item – item soal yang telah dibuat ke dalam item bank sesuai dengan aspek – aspeknya yang terdiri dari empat aspek yaitu verbal, logis, analitis dan praktis, yang selanjutnya akan diuji coba validitas dan reliabilitasnya.
Setelah penyusunan item selesai dilakukan, penulis membantu dalam kegiatan pengarsipan. Asisten tester membantu dalam pengarsipan hasil tes seluruh lulusan AKPOL T.A. 2017 – 2021. Hasil-hasil tes AKPOL T.A 2017 – 2021 yang diinput terdiri dari riwayat hidup, inventory pribadi, psikogram pusat, psikogram Polda, pauligram, Wartegg, BAUM, DAM, dan HTP. Psikogram pusat terdiri dari aspek integritas, minat atau motivasi, komunikasi, melayani atau service oriented, pengambilan keputusan, kerjasama, manajemen stres, dan regulasi diri. Aspek-aspek psikogram Polda terdiri dari kecerdasan umum, artimatika, verbal, analisis, emosi, prososial, pengendalian diri, penyesuaian diri, kecepatan kerja, ketahanan kerja, dan ketelitian kerja.
Penuntasan Tugas dan Penanganan Masalah
Selama menjalani magang sebagai Human Resource Intern pada Biro Psikologi SSDM Polri, tentunya ada beberapa kendala dan hambatan yang penulis temui terutama dalam mengerjakan proyek proyek magang yang diberikan. Pada masa awal magang, Pada masa awal periode magang berlangsung kami diberikan kesempatan untuk menjaga / mengawas test SENJATA API di Biro, dan mengurus berkas test. Selama kita menjalani tugas ini mentor terus membimbing kami dalam tugas yang diberikan, sehingga kami dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam tugas yang kami kerjakan, selain itu adanya dukungan dan bantuan dari rekan magang yang lain dalam mengawasi test SENJATA API dan mengurus berkas.
Kendala selanjutnya yang kami alami adalah dalam pembuatan soal di bagian LABPSI, kendala tersebut berupa pembuatan soal untuk test psikologi para personel POLRI, dikarenakan banyaknya soal yang harus kami buat, namun karena banyaknya rekan-rekan mahasiswa yang sedang menjalani program magang di Biro sangat membantu meringankan tugas yang diberikan oleh mentor dibagian LABPSI. Rekan-rekan magang ini sangat mebantu dalam diskusi pembuatan soal dan melakukan validasi dalam pembuatan soal, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan pembagian tugas pada rekan kerja lainnya. Di bagian terakhir kami ditempatkan dibagian PSIPOL dan PSIPERS, tugas yang kami lakukan di bagian ini kami mendapatkan tugas untuk mengawas test SENJATA API Organik dan test SENJATA API Non Organik. Dikarenakan pada bulan pertama magang kami sudah diberikan tugas untuk mengawas test SENJATA API yang serupa, kami sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan tugas yang diberikan oleh mentor.
Kesimpulan
Selama penulis menjalani magang selama kurang lebih 4 bulan pada Biro Psikologi SSDM Polri ada beragam pengalaman baru yang penulis peroleh. Melalui pengalaman tersebut, mahasiswa dapat mengasah kemampuan yang sudah dimiliki dan mengembangkan beberapa ilmu dan kemampuan baru. Biro Psikologi SSDM Polri merupakan salah satu divisi yang membantu SSDM (Staf Sumber Daya Manusia) Polri dalam pelaksana fungsi manajemen di bidang pembinaan sumber daya manusia, perawatan dan peningkatan kesejahteraan personel, penyelenggaraan fungsi psikologi kepolisian, dan psikologi personel.
Pengolahan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam perusahaan/organisasi, hal ini karena sumber daya manusia berperan penting dalam tercapainya tujuan dan keberhasilan perusahaan.organisasi. Salah satu fungsi dari Biro Psikologi SSDM Polri terkait pengolahan sumber daya manusia dalam lingkup Polri yaitu melakukan pemeriksaan psikologi pada personel Polri untuk kepentingan seleksi kelayakan menggunakan senjata api organik Polri.
Dalam pemeriksaan psikologi terkait kelayakan untuk menggunakan senjata api organik Polri, ada serangkaian tes yang digunakan yakni inventory, tes kepribadian yang terdiri dari tes MMPI, Wartegg, Baum, HTP (Home Tree Person) , DAM (Draw A Man) dan wawancara. Terdapat dua aspek utama yang ingin diungkap dalam kelayakan untuk menggunakan senjata api organik Polri yaitu aspek pencetus dan aspek penghambat. Dari hasil tes tersebut akan dievaluasi untuk membuat kesimpulan bahwa calon pemegang senjata api tersebut memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.
Tujuan dilakukan tes psikologi bagi calon pemegang senjata api sesuai dengan peraturan Kapolri No. Pol 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Psikologi Bagi Calon Pemegang Senjata Api Organik Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Non-Organik yaitu untuk mencegah adanya penyalahgunaan senjata api organik Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh personel Polri.