Pada tanggal 20 Mei 2022, Prof. Dr. Faturochman, M.A. yang merupakan dosen dari Universitas Gajah mada memberikan kuliah tamu untuk mahasiswa psikologi binus yang mengambil mata kuliah social psychology. Topik yang dibawakan Prof. Fatur dalam kuliah tamu ini adalah interpersonal attraction.

Pada awal kelas tamu ini, Prof. Fatur membuka dengan topik-topik riset relasi interpersonal yang pernah dilakukannya seperti ketertarikan, perilaku seks, pernikahan dan keluarga, dan pertemanan. Jika dilihat berdasarkan riset ketertarikan yang Prof. Fatur lakukan, diketahui bahwa ibu-ibu, lansia, ataupun orang yang sudah berumur memiliki skor ketertarikan yang tinggi hal ini dikarenakan mereka memiliki kepribadian yang arif, bijaksana, dan hangat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik fisik merupakan hal yang perlu namun bukan tergolong ke dalam hal yang penting. Prof. Fatur juga menjelaskan bahwa orang yang memiliki Dissociative identity disorder (DID) dapat menyebabkan relasinya dengan orang lain terganggu.

Materi selanjutnya Prof. Fatur menjelaskan mengenai daya tarik fisik dimana terdapat efek halo dalam konsep ini seperti orang yang cantik akan dikaitkan dengan sifat-sifat positif lainnya. Jika dilihat secara psikologis, individu yang memiliki kompetensi tinggi cenderung lebih menarik hal ini dikarenakan kompetensi merupakan kekuatan sosial dan dibutuhkan orang lain. Tidak hanya itu, individu yang memiliki karakter menyenangkan juga lebih disenangi oleh orang lain, adanya karakteristik yang hangat dalam diri juga akan mempengaruhi kesan pertama orang lain terhadap diri kita.

Daya tarik juga dapat terbentuk karena kedekatan fisik atau tempat tinggal, Prof. fatur menjelaskan bahwa hal ini mungkin saja terjadi karena jika sering bertemu, cocok, dan bertukar hobi atau kesamaan kita akan menumbuhkan keseimbangan dalam pertukaran sosial. Prof. fatur juga menjelaskan dengan adanya kesamaan maka keseimbangan kognitif akan terjaga. Tidak selalu bersamaan, daya tarik juga membutuhkan komplemen atau perbedaan yang dapat saling mengisi dan melengkapi satu sama lain. Selain faktor-faktor tersebut daya tarik juga diperlukan adanya pengembangan baik dari penguatan, pertukaran sosial, hinga asosiasi.

Berdasarkan teori penetrasi sosial menurut Altman & Taylor, perkembangan relasi memiliki 4 tahapan yaitu tahap orientasi, eksplorasi pertukaran afeksi, pertukaran afeksi, dan pertukaran yang stabil. Tidak hanya itu, prof. Fatur juga menjelaskan definisi dari cinta dan komponen dari cinta itu sendiri yaitu komitmen, intimasi, dan gairah. Cinta memiliki banyak bentuk atau jenisnya dan hal tersebut tergantung dari komponen pembentuknya. Jika dalam hubungan tersebut mencakup tiga komponen yaitu komitmen, intimasi, dan gairah dengan proporsi yang seimbang maka disebut consummate love.

Jika cinta memiliki banyak bentuk atau jenisnya maka, gaya cinta (loving style) juga memiliki bentuk atau jenisnya tersendiri yaitu:

  • Eros (passionate love) ditandai dengan cinta menggebu, saling tertarik pada pandangan pertama.
  • Storge (Friendship love) ditandai dengan persahabatan yang mendalam, tidak misterius, dan tidak emosional.
  • Ludus (Game playing love) ditandai dengan cinta yang hanya sebagai rekreasi dan pada saat yang bersamaan juga memperoleh cinta dari beberapa orang.
  • Mania (Possessive love) ditandai dengan curiga atau tidak bisa tenang jika orang yang dicintai bersama dengan orang lain.
  • Pragma (Logical love) ditandai dengan mencintai seseorang dengan pertimbangan rasional.
  • Agape (Selfless love) ditandai dengan mencintai dengan mengutamakan pasangan daripada dirinya.

Membahas cinta berarti juga tidak jauh dari kata cemburu, Prof. fatur menjelaskan bahwa cemburu adalah emosi negatif dari pencampuran curiga, permusuhan, dan kemarahan. Individu dengan harga diri yang rendah lebih mudah untuk cemburu, biasanya pria cemburu karena ketidaksetiaan seksual sedangkan wanita cemburu karena pasangannya memiliki komitmen dengan orang lain. 

Dalam kuliah tamu ini, Prof. Fatur juga menjelaskan mengenai tahap pertemanan dan membagikan hasil penelitiannya. Selama kuliah tamu ini berlangsung, tingkat antusias mahasiswa juga cukup tinggi dimana mahasiswa aktif dalam berinteraksi dan bertanya kepada Prof. fatur.