Memiliki banyak teman merupakan hal yang positif bagi sebagian orang karena semakin banyak teman yang kita punya, semakin luas juga koneksi kita sehingga hal tersebut cukup menguntungkan dalam beberapa aspek hidup. Namun, tidak semua teman yang kita punya dapat memberikan dampak yang positif untuk diri kita sendiri. Terdapat juga teman yang cenderung membawa pengaruh negatif hingga merugikan kita. Sebenarnya, apa itu toxic friendships? 

Toxic friendships merupakan hubungan pertemanan dimana dalam hubungan tersebut cenderung memberikan dampak negatif terhadap sesama temannya seperti senang berkompetisi untuk hal yang buruk, selalu merasa iri antar teman, dan berbagai hal negatif lainnya. Tidak hanya itu, toxic friendships juga dapat menyebabkan depresi, stress, rambut rontok hingga berat badan berkurang ataupun bertambah (Gilliard, 2016)

Sangat sulit untuk mengidentifikasi apakah pertemanan yang kita jalani termasuk kedalam Toxic friendships atau tidak. Hal ini bisa disebabkan karena kita berpikir bahwa hal-hal negatif yang ada dalam pertemanan tersebut merupakan hal yang biasa terjadi ataupun hanya sebagai bahan bercanda sesama teman. Oleh karena itu,kita perlu mengetahui seperti apa ciri-ciri toxic friendship.

 Berikut beberapa ciri-ciri toxic friendship yang perlu kamu ketahui:

1. Senang mengkritik

Pertemanan yang sehat akan memberikan kritik yang positif, membangun, dan menggunakan bahasa yang sopan serta tidak menyinggung pihak lain. Sedangkan, teman yang toxic merupakan teman yang senang memberi kritik negatif terhadap apapun keputusan yang kita ambil termasuk dalam hal-hal kecil dan biasanya kritik yang diberikan akan membuat kita overthinking dan menjadi tidak percaya diri.

2. Acuh dan tidak peduli

Teman yang toxic biasanya cenderung egois dan bersikap acuh jika kita sedang kesulitan. Sebagai seorang teman yang baik, seharusnya kita membantu ataupun menemani teman kita jika sedang kesusahan. Namun, hal tersebut tidak berlaku dalam toxic friendship. Teman yang toxic tidak dapat memberikan rasa turut berduka, sedih ataupun empati walaupun hanya untuk mendengar keluh kesah kita.

3.Manipulatif

Teman yang toxic biasanya senang memutarbalikkan fakta dan memfitnah (playing victim) untuk mendapatkan perhatian. Teman yang toxic bisa saja perhatian dan baik denganmu di depan namun menjelek-jelekkanmu pada orang lain di belakang.

Dari ulasan diatas, kira-kira bagaimana lingkup pertemananmu saat ini? Sebenarnya kita dapat selalu memilih apakah harus bertahan dengan orang-orang toxic atau memilih untuk pergi dari zona nyaman untuk kehidupan yang lebih baik. Jika memang pertemanan kamu sudah tidak sehat dan tidak suportif satu dengan yang lain, jangan pernah ragu untuk pergi.