Artikel ini ditulis oleh Felycia Renika Noriana – 2201733553

Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai macam strategi pengajaran (teaching strategy) yang dapat diterapkan oleh seorang pengajar dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini, sebagaimana dengan apa yang dijelaskan oleh Lawton dalam Sarode (2018), strategi pengajaran didefisikan sebagai suatu proses perencanaan yang tergeneralisasi untuk proses pembelajaran yang juga mencakup perilaku siswa yang diharapkan berkaitan dengan tujuan dari pemberian instruksi, serta juga mencakup gambaran besar dari taktik terrencana yang diperlukan dalam pengimplementasian strategi. Selaras dengan definisi tersebut, Shafi dalam Angelinawati (2018) juga menjelaskan bahwa apa yang dimaksud dengan strategi pengajaran adalah bagamana proses perencanaan secara terampil dari sistem kerja atau working system yang juga bersifat dinamis berdasarkan pada konteks. Lebih lanjut, Sarode (2018) juga menjelaskan bahwa suatu strategi pengajaran yang efektif memiliki peran dalam membantu para siswa dalam mewujudkan tujuan yang mereka miliki dan juga dapat membantu siswa untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Maka dari itu, berdasarkan pada penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa strategi pengajaran dapat diterapkan oleh seorang pengajar dalam mewujudkan suatu proses pembelajaran yang baik.

Apa yang dimaksud dengan umpan balik (feedback) dan bagaimana penerapannya?

Salah satu strategi pengajaran (teaching strategy) yang dapat diterapkan oleh pengajar dalam proses pembelajaran adalah dengan memberikan umpan balik (feedback) kepada para siswa. Berdasarkan yang dijelaskan oleh Hattie dan Timperley (2007), umpan balik atau feedback diartikan sebagai konsekuensi atau performa di mana dalam hal ini dikonseptualisasikan bahwa umpan balik merupakan pemberian informasi terkait aspek kinerja atau performa seseorang, oleh pihak agen yang contohnya seperti guru, rekan, buku, orang tua, diri sendiri maupun pengalaman. Shute dalam Brooks et al. (2019) juga menjelaskan bahwa dalam penelitian terkait pendidikan biasanya akan memandang umpan balik atau feedback sebagai suatu proses satu arah yang bersifat transformatif, di mana terdapat pemberian informasi pada siswa guna mendorong mereka untuk memodifikasi tindakan dan hasil dari proses pembelajaran. Dengan adanya pemberian umpan balik tersebut memungkinkan para siswa untuk mengurangi jarak antara pemahaman yang mereka miliki saat ini dengan pemahaman yang diharapkan, di mana siswa juga dapat meningkatkan usaha mereka dalam penguasaan tugas (Hattie dan Timperley, 2007). Selanjutnya Hattue dan Timperley (2007) juga menjelaskan bahwa pemberian umpan balik juga merupakan bagian dari evaluasi pemahaman yang dimiliki oleh siswa, sehingga pengajar dapat menyesuaikan pemberian pembelajaran selanjutnya dengan pemahaman siswa saat ini.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Herman dalam Seruni dan Hikmah (2014), umpan balik (feedback) terdiri dari dua bentuk, yaitu:

  1. Umpan balik (feedback) instrinsik

Merupakan umpan balik atau feedback yang berkaitan dengan informasi inherent atau informasi yang melekat dan terkait dengan kualitas performa yang dimiliki seseorang selama berlangsungnya suatu aktivitas (Herman dalam Seruni dan Hikmah, 2014).

  1. Umpan balik (feedback) ekstrinsik

Merupakan umpan balik atau feedback berkaitan dengan informasi terkait kualitas ataupun akurasi dari performa yang diperoleh seseorang dari orang lain diluar dirinya (Herman dalam Seruni dan Hikmah, 2014).

Schunk dalam Anggraini et al. (2015) juga menjelaskan bahwa umpan balik atau feedback terdiri dari empat jenis, yaitu:

  1. Performance Feedback

Merupakan umpan balik atau feedback yang berfokus pada ketetapan kerja dan juga termasuk informasi yang bersifat menilai (Anggraini et al., 2015).

  1. Motivational Feedback

Merupakan umpan balik atau feedback yang memungkinkan adanya perbandingan antar siswa (Anggraini et al., 2015).

  1. Attributional Feedback

Merupakan umpan balik atau feedback yang berkaitan dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, mengaitkan performa siswa dengan faktor lainnya (Anggraini et al., 2015).

  1. Strategy Feedback

Merupakan umpan balik atau feedback yang menyediakan penjelasan terkait bagaimana agar siswa dapat mengaplikasikan cara atau strategi dengan baik, serta penjelasan terkait bagaimana cara atau strategi tersebut dapat membantu mereka dalam meningkatkan keterampilan yang dimiliki (Anggraini et al., 2015).

Hattie dan Timperley (2007) menjelaskan bahwa fokus dari pemberian umpan balik atau feedback merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, di mana terdapat empat tingkatan fokus yang diarahkan mempengaruhi keefektivan dari pemberian umpan balik tersebut, seperti:

  1. Umpan Balik terkait Tugas (Feedback About the Task)

Merupakan tingkatan yang memiliki keefektifan yang sangat tinggi jika informasi datri tugas yang selanjutnya dapat berguna dalam proses peningkatan pemrosesan strategi atau dalam proses meningkatkan regulasi diri Hattie dan Timperley (2007).

  1. Umpan Balik terkait Pemrosesan Tugas (Feedback About the Processing of the Task)

Merupakan tingkatan yang memiliki keefektifan yang dapat dikatakan sangat kuat terkait dengan pemrosesan tugas secara mendalam dan terkait dengan penguasaan tugas (Hattie dan Timperley, 2007).

  1. Umpan Balik terkait Regulasi Diri (Feedback About Self-Regulation)

Juga merupakan tingkatan yang memiliki keefektifan yang dapat dikatakan sangat kuat terkait dengan pemrosesan tugas secara mendalam dan terkait dengan penguasaan tugas (Hattie dan Timperley, 2007).

  1. Umpan Balik terkait dengan Diri sebagai Seseorang Pribadi (Feedback About the Self as a Person)

Merupakan tingkatan yang memiliki keefektifan yang paling rendah diantara keempat tingkatan fokus pemberian umpan balik atau feedback (Hattie dan Timperley, 2007).

 

Selain itu, Hattie dan Timperley (2007) juga menjelaskan bahwa terdapat tiga pertanyaan utama yang dapat digunakan berkaitan dengan pemberian umpan balik atau feedback, yaitu:

  1. How am I going?” yang dapat digunakan dalam pemberian umpan balik terkait membimbing bagaimana tugas selanjutnya akan dilakukan (Hattie dan Timperley, 2007).
  2. Where to Next?” yang dapat digunakan dalam pemberian umpan balik terkait dengan apa yang akan dituju (goals) (Hattie dan Timperley, 2007).
  3. Where am I going?” yang dapat digunakan dalam pemberian umpan balik terkait dengan memperkecil jarak antara kemampuan siswa saat ini dengan kemampuan yang mereka harapkan (Sadler dalam Hattie dan Timperley, 2007).

Bagaimana manfaat dan efektifitas dari penerapan strategi pemberian umpan balik (feedback)?

Penerapan strategi umpan balik memiliki sejumlah manfaat jika diterapkan pada proses pembelajaran. Salah satu manfaat dari penerapan strategi umpan balik sebagaimana yang dijelaskan Steven dan Levi dalam Eliza (2019), adalah bahwa jika umpan balik (feedback) diberikan pada waktu yang tepat, maka dapat memberikan pengaruh yang terbilang cukup besar dalam membuat proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Kemudian, Nindiah dalam Anggraini et al. (2015) juga menjelaskan bahwa jika memberikan pekerjaan rumah yang juga disertakan dengan pemberian umpan balik atau feedback dapat memberi pengaruh dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa.

Sejumlah hasil penelitian juga telah menunjukkan bahwa penerapan strategi  pemberian umpan balik atau feedback memberikan pengaruh terhadap hasil pembelajaran, terutama pada kalangan mahasiswa. Pada penelitian yang berjudul “Efektifiras Strategi Pemberian Umpan Balik Terhadap Kinerja Praktikum Mahasiswa D-3 Jurusan Teknik Elektronika” Oleh Haryoko (2011) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat strategi umpan balik (feedback) yang diterapkan memiliki peran dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran matakuliah Praktik Elektronika pada Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Selain itu, pada penelitian oleh Seruni dan Hikmah (2014) yang berjudul “Pemberian Umpan Balik dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat Belajar Mahasiswa” yang menunjukkan hasil bahwa pemberian umpan balik atau feedback berperan dalalm memberi pengaruh terhadap hasil belajar matematika dan minat pada mata kuliah statistik dasar, di mana hasil yang diperoleh oleh mahasiswa yang mendapat umpan balik yang diberikan secara segera memiliki hasil yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang mendapat umpan balik yang tertunda.

Bagaimana keterkaitan strategi pemberian umpan balik (feedback) dengan penerapan diferensiasi pada proses pembelajaran?

Differentiated Instruction (DI) yang didefinisikan oleh Tomlinson dalam Subban (2006) sebagai filosofi dari proses mengajar yang berdasarkan pada pemikiran (premise) bahwa siswa belajar dengan baik jika perbedaan kebutuhan mereka yang berkaitan dengan tingkat kesiapan, minat dan profil belajar mereka dapat diakomodir oleh pengajar. Oleh karena itu, berdasarkan pada definisi dari diferensiasi dan berdasarkan pada sejumlah penjelasan diatas dapat diambil makna bahwa dalam memberikan umpan balik atau feedback dari proses diferensiasi pada pembelajaran, perlu adanya penyesuaian antara umpan balik yang diberikan terhadap perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap siswa yang juga berkaitan dengan tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar mereka secara spesifik.

REFERENSI

Anggraini, W., Hudiono, B., & Hamdani. (2015). Pemberian Umpan Balik (Feedback) Terhadap Hasil Belajar Dan Self-Efficacy Matematis Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 5(9), 1–13.

Angelinawati, L. (2018). Higher Education Teaching Strategies: an Overview of English Classes. Jurnal Dinamika Pendidikan, 11(2), 183–196. https://doi.org/https://doi.org/10.51212/jdp.v11i2.814

Brooks, C., Caroll, A., Gillies, R., & Hattie, J. (2019). A Matrix of Feedback for Learning. Australian Journal of Teacher Education, 44(4). https://doi.org/10.14221/ajte.2018v44n4.2

Eliza, T. (2019). Strategi Umpan Balik Sebagai Alternatif Strategi Pembelajaran: Penerapan dan Tantangan. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 7(2). https://doi.org/10.30659/j.7.2.170-175

Haryoko, S. (2011). Efektivitas Strategi Pemberian Umpan Balik Terhadap kinerja Praktikum Mahasiswa D-3 Jurusan Teknik Elektronika. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1), 103–115. https://doi.org/10.21831/cp.v1i1.4194

Hattie, J., & Timperley, H. (2007). The power of feedback. Review of Educational Research, 77(1), 81–112. https://doi.org/10.3102/003465430298487

Sarode, R. D. (2018). Teaching Strategies, Styles and Qualities of a Teacher: A Review for Valuable Higher Education . International Journal of Current Engineering and Scientific Research (IJCESR), 5(5), 57–62.

Seruni, & Hikmah, N. (2015). Pemberian Umpan Balik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Minat Belajar Mahasiswa. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(3), 227–236. https://doi.org/10.30998/formatif.v4i3.158

Subban, P. (2006). Differentiated instruction: A research basis. International Education Journal, 7(7), 935-947. Retrieved October 9, 2021 from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ854351.pdf.