Artikel ini ditulis oleh Felycia Renika Noriana – 2201733553

Mengapa penerapan pembelajaran daring (online learning) diterapkan?

Pandemi Covid19 yang kini tengah melanda dunia, tidak terkecuali Negara Indonesia, menyebabkan sejumlah perubahan pada berbagai bidang kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menerapkan sejumlah upaya dan kebijakan terkait penyesuaian dengan kondisi Pandemi covid19. Begitu pula pada bidang pendidikan, sebagaimana yang dilansir dalam kompaspedia, Chryshna (2020) menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia menjadikan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas dan menerapkan sejumlah upaya atau kebijakan bagi proses pembelajaran selama berlangsungnya pandemi covid19. Salah satu dari sejumlah upaya atau kebijakan pada bidang pendidikan tersebut adalah imbauan untuk menerapkan pembelajaran dari jarak jauh yang dilakukan secara daring, sesuai dengan surat edaran yang di terbitkan oleh Menteri Pendidikan (Chryshna, 2020). Pembelajaran yang dilakukan secara daring juga telah banyak diterapkan pada bidang pendidikan bahkan sebelum adanya pandimi covid19. Hal ini selaras dengan yang tertera dalam penelitian oleh Setyawan et al. (2020) yang berjudul “Analisis Pembelajaran Daring Pada Perguruan Tinggi Selama Masa Pandemi Covid-19” yang menjelaskan bahwa penerapan pembelajaran yang dilakukan secara daring sudah banyak dilakukan sejak jauh sebelum pandemi covid19 melanda dunia.

Dengan menerapkan pembelajaran daring, memungkinkan pengajar dan siswa untuk dapat bertemu walaupun dari jarak yang berjauhan satu dengan yang lain (Cahyaningsih et al., 2021). Penerapan pembelajaran yang dilakukan secara daring juga memiliki beberapa kelebihan. Sebagaimana yang dijelaskan Bilfaqih dalam Andiani dan Fitria (2021), terdapat empat kelebihan dari penerapan pembelajaran yang dilakukan secara daring (online). Empat kelebihan dari penerapan pembelajaran daring (online learning) tersebut yaitu kelebihan yang pertama adalah dapat meningkatkan standar pendidikan dan pelatihan, kelebihan yang kedua adalah terdapat efisiensi dari penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara daring (online), kemudian kelebihan yang ketiga adalah meningkatkan ketersediaan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan memasukkan pembelajaran daring (online), sedangkan kelebihan yang keempat adalah penerapan pembelajaran daring dapat mengurangi biaya dalam memberi pelatihan dan pendidikan yang berkualitas melalui penggunaan sumber daya bersama (Bilfaqih dalam Andiani dan Fitria, 2021).

Berdasarkan pada beberapa pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran yang dilakukan secara daring dapat diterapkan sebagai bentuk penyesuaian terhadap perubahan keadaan di tengah pandemi covid19. Selain itu, penerapan pembelajaran daring tersebut juga dapat dilakukan karena bentuk pembelajaran tersebut memiliki sejumlah manfaat bagi keberlangsungan proses pembelajaran.

Bagaimana Strategi Pengajaran yang Dapat Diterapkan pada Pembelajaran Daring (Online Learning)?

Guna dapat mewujudkan penerapan pembelajaran online (online learning) yang berjalan dengan baik, diperlukan suatu persiapan metode atau strategi pengajaran yang tepat. Strategi pengajaran (teaching strategy) sebagaimana yang didefinisikan oleh Shafi dalam Angelinawati (2018), merupakan proses dalam merencanakan suatu sistem kerja (working system) yang terampil, dimana proses perencanaan tersebut bersifat dinamis dan bisa saja mengalami perubahan berkaitan dengan penyesuaian pada konteks. Selain itu, berdasarkan penjelasan oleh Daulae dalam Cahyaningsih et al. (2021), strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran juga dapat menjadi penentu kesuksesan dalam mencapai tujuan pembelajaran (learning objective).

Terkait dengan hal tersebut, terdapat sejumlah strategi pengajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran yang dilakukan secara daring. Pada penelitian oleh Cahyaningsih et al. (2021) dijelaskan bahwa pengajar Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 menerapkan dua strategi pengajaran dalam pembelajaran daring, dimana strategi pertama yaitu belajar dengan melakukan (learning by doing) yang diterapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti keharusan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dipersiapkan oleh pengajar menggunakan pendekatan multisensori, pengajar membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya, dan pengajar membantu menciptakan lingkungan belajar yang baik. Sedangkan strategi kedua merupakan belajar melalui refleksi (learning by reflection) yang diterapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti pengajar membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang mereka miliki terkait materi pembelajaran, penggunaan pembuatan journal oleh pengajar sebagai wadah refleksi siswa, dan pemberian feedback dari pengajar kepada siswa (Cahyaningsih et al., 2021).

Selain itu, pada studi mengenai strategi instruksional daring (online) yang digunakan oleh pengajar bahasa inggris selama pandemi covid19 oleh Halim dan Sunarti (2021) juga dijelaskan bahwa pengajar menggunakan berbagai strategi pengajaran seperti pembelajaran yang menggunakan mediasi teknologi (technology-mediated learning) yang memungkinkan pengajar untuk memberi fasilitas bagi siswa untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui pemberian berbagai tugas tersegmentasi oleh pengajar. Selanjutnya juga dijelaskan juga bahwa ada kemungkinan bagi pengajar untuk dapat menerapkan strategi pengajaran kolaboratif (collaborative learning strategies) melalui komunikasi atau interaksi antara pengajar dan siswa melalui pertemuan yang dilakukan secara daring daring melalui platform daring komunikasi ataupun video conference Halim dan Sunarti (2021).  Pada pembelajaran kolaboratif tersebut juga memungkinkan beberapa hal seperti siswa untuk berdiskusi satu sama lain secara mandiri terkait pembelajaran, serta memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dengan difasilitasi oleh pemberian materi secara daring oleh pengajar Halim dan Sunarti (2021).

Bagaimana keterkaitan hubungan strategi pengajaran (teaching strategy) dengan penerapan pembelajaran daring (online learning) dengan menggunakan Differentiated Instruction (DI)?

Begitu pula pembelajaran yang menerapkan differentiated instruction (DI) yang dilakukan secara daring (online) juga membutuhkan adanya strategi pengajaran yang tepat untuk dapat berjalan dengan baik. Berkaitan dengan hal ini, apa yang dimaksud dengan differentiated instruction (DI) merupakan suatu filosofi dari proses mengajar (teaching) yang berdasarkan pada pemikiran (premise) bahwa siswa dapat belajar secara baik atau maksimal jika perbedaam kebutuhan terkait tingkat kesiapan, minat dan profil belajar yang mereka miliki dapat diakomodir oleh pengajar (Tomlinson dalam Subban, 2006). Menurut Good dalam Butler dan Lowe (2010), berkaitan dengan penerapan differentiated instruction (DI) dalam proses pembelajaran, pengajar dapat memilih metode pembelajaran berdasarkan guru (teacher-centered learning) maupun metode pembelajaran yang berdasarkan pada siswa (student-centered learning), yang kemudian akan mereka gunakan sebagai upaya dalam memaksimalkan efektifitas dari proses pembelajaran yang dimiliki siswa. Selain itu, berkaitan dengan penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning), pengajar dapat berperan dalam melakukan penyesuaian instruksi dilakukan terhadap perbedaan tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar yang berbeda pada setiap siswa (Good dalam Butler dan Lowe, 2010). Sedangkan Good dalam Butler dan Lowe (2010) selanjutnya menjelaskan bahwa berkaitan dengan penerapan differentiated instruction pada pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning), pengajar dapat melakukan diferensiasi pada proses pembelajaran melalui kurikulum berdasarkan aspek konten, proses, dan prosedur, ataupun berdasarkan pengelompokan siswa berdasarkan perbedaan yang mereka miliki (heterogeneously grouped).

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa strategi pengajaran (teaching strategy) yang digunakan dalam penerapan Differentiated Instruction (DI) pada pembelajaran yang dilakukan secara online dapat dilakukan melalui diferensiasi atau penyusunan variasi pada aspek konten, proses, dan produk maupun dengan lingkungan belajar (learning environment) berdasarkan perbedaan kebutuhan setiap siswa. Dalam hal ini kebutuhan siswa berkaitan dengan tingkat kesiapan, minat dan profil belajar yang dimiliki setiap siswa. Dimana diferensiasi dapat diterapkan dengan menyesuaikan dengan strategi pengajaran untuk pembelajaran daring.

 

REFERENSI

Andiani, W., & Fitria, H. (2021). Seminar Nasional Pendidikan PPs Universitas PGRI Palembang. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang (pp. 172–181). Retrieved October 1, 2021, from https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps

Angelinawati, L. (2018). Higher Education Teaching Strategies: an Overview of English Classes. Jurnal Dinamika Pendidikan, 11(2), 183–196. https://doi.org/https://doi.org/10.51212/jdp.v11i2.814

Butler, M., & Lowe, K. V. (2010). Using Differentiated Instruction in Teacher Education. Journal for Mathematics Teaching and Learning.  Retrieved October 1, 2021, from http://www.cimt.org.uk/journal/butler.pdf

Cahyaningsih, P. D., Putra, I. N. A. J. P., & Mahendrayana, G. (2021). Teaching Strategies Used by English Teacher in Online Learning. International Journal of Language and Literature, 5(2), 79–83. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/ijll.v5i2.31684

Chryshna, M. (2020, October 29). Kebijakan Pendidikan formal Anak Pada Masa pandemi covid-19. Kompaspedia. Retrieved October 1, 2021, from https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/kebijakan-pendidikan-formal-anak-pada-masa-pandemi-covid-19.

Halim, A., & Sunarti. (2021). Online Instructional Strategies for English Language Learning During Covid-19 Pandemic: a Case from a Creative Teacher. Journal of Applied Linguistics and Literature, 6(1), 87–96. http://dx.doi.org/10.33369/joall.v6i1.12452

Setyawan, D., Putri, D. R., & Putri, S. N. J. (2020). Seminar Nasional Ilmu Pendidikan dan Multi Disiplin 3 (SNIPMD 3) (Vol. 3, pp. 375–379). Retrieved October 1, 2021, from https://prosiding.esaunggul.ac.id/index.php/snip/article/view/52

Subban, P. (2006). Differentiated instruction: A research basis. International Education Journal, 7(7), 935-947. Retrieved October 1, 2021 from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ854351.pdf.