Pendidikan

Pendidikan bisa kita dapatkan dimana saja, namun pendidikan yang paling besar di dunia dan di Indonesia adalah pendidikan sekolah, banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan di sekolah, karena sekolah merupakan tempat bertukarnya informasi dari guru lalu ke siswa. Sekolah juga merupakan cara lain agar anak mampu mendapatkan pendidikan yang layak dan sekolah ada institusi yang dipercaya oleh orang tua, selain melatih kognitif, anak juga mampu berlatih skill yang lain melalui kurikulum yang ada di sekolah, permasalahan dalam pendidikan adalah siswa tumbuh dan besar dilingkungan yang berbeda. Maka dari itu pola penyampaian informasinya harus dibedakan sesuai dengan karakteristik siswa supaya informasi bisa tersampaikan dengan baik.

Differensiasi

Perlu diketahui juga, bahwa setiap siswa juga memiliki keunikan dan perbedaan,menurut buku pedoman untuk penerapan diferensiasi di kelas yang ditulis oleh De Groot tahun 2019, setidaknya ada 17 hal yang berbeda pada siswa di sekolah, yaitu

  1. Language atau Bahasa
  2. Interest atau ketertarikan
  3. Apa yang siswa pelajari dirumah
  4. Gaya belajar
  5. Preferensi Belajar, setiap siswa memiliki acuan pada pola mereka belajar, seperti ada siswa yang belajar dari buku, e-book, video youtube, dan banyak prefrensi yang lain. (Miller, 2021)
  6. Background atau latar belakang
  7. Concentration atau konsentrasi
  8. Special Needs
  9. Pembelajaran dinamis, setiap siswa punya metodenya masing-masing dalam menerima pembelajaran, ada pula mereka yang berfokus pada keterampilan, berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Sehingga siswa mengambil makna dari pembelajarannya lewat aktivitas luar (Bell, 2017)
  10. Prior Knowledge, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap informasi baru, ada yang baru mengenal atau sudah lebih awal mengenal informasi yang baru (TOP HAT, n.d.)
  11. Culture
  12. Character
  13. Prior Experience
  14. Need Time for a Task
  15. Economic status
  16. Terakhir adalah Liking School

Karena keragaman yang ada pada siswa tersebut, maka pendekatan pengajaran yang menyamaratakan anak jelas tidak bisa memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda-beda. karena itu diperlukan pendekatan pengajaran yang bisa mengakomodir keragaman siswa. pendekatan tersebut dikenal dengan pendekatan pengajaran differentiated instruction.

Differentiated Instruction

Differentiated Instruction merupakan cara untuk menyesuaikan pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, pada pemberian instruksi ini akan dimaksimalkan sesuai dengan potensi, minat, dan lingkup siswa dalam pembelajaran, (Yuliana,2017) yang memiliki 3 elemen yaitu, Isi guru akan melakukan modifikasi dalam pembelajaran, pada komponen ini guru bisa melihat kesiapan tentang apa yang murid pelajari, Proses pada elemen ini murid akan mendapatkan informasi tentang pembelajaran yang baru dan dapat mendapatkan cara belajar sesuai dengan kemampuan mereka, lalu yang terakhir ada Produk sesuai dengan namanya pada elemen produk akan menghasilkan murid yang sudah paham dan bisa menjelaskan informasi yang diberikan sesuai dengan kemampuan kognitif mereka (Andini,2016). Selain tiga elemen tersebut, Tomlinson menambahkan lagi satu element yaitu lingkungan belajar. Mengutip dari Weselby tahun 2021 yang di tulis di laman Resilient Educator, Lingkunngan belajar bisa mengoptimalkan kondisi kelas secara fisik maupun psikologis, kondisi kelas yang mendukung pembelajaran akan membantu siswa untuk belajar sendiri maupun secara berkelompok, lalu guru juga bisa mengendalikan kelas agar kondusif selama pembelajaran, contohnya seperti memberikan tugas kelompok diskusi suatu topik, membuat siswa untuk beropini sesuai dengan sumbernya masing-masing, dan menciptakan ruang kelas tenang.

Dalam perbedaan ini muncul istilah Differentiated Instruction yang merupakan cara meningkatkan motivasi belajar siswa sesuai dengan karakteristiknya dengan menggabungkan beberapa strategi untuk menyampaikan informasi tentang pembelajaran (Defitriani, 2018). Di dalam jurnalnya juga, Defitriani membahas bahwa dalam proses penerapannya Differentiated Instruction guru harus mengetahui dan mengumpulkan informasi tentang siswanya, meliputi kesiapan mereka dalam belajar (Pemahaman masing-masing siswa, jenis pembelajaran apa saja yang dipahami, dan bagaimana konsep pemahaman siswa), minat siswa pada sebuah bidang (Hobi, hal yang disukai atau yang tidak disukai), dan profil belajar mereka (Faktor sosial atau emosi yang mempengaruhi mereka, cara belajar mereka, dan kecerdasan yang mengikuti siswa tersebut).

Ada beberapa strategi untuk penerapan Differentiated Instruction yang ditulis dalam jurnal Defitriani tahun 2018 yang bisa digunakan oleh guru-guru untuk menyampaikan informasi kepada siswanya, sebagai berikut :

  1. Differensiasi Intelegensi Ganda, yang terbagi menjadi intelegensi matematis-logis, linguistic, musical, spasial, jasmani-konestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalitas, dengan mengetahui kemampuan ganda siswa, guru akan dengan mudah mengetahui siswanya dengan baik serta mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan daya tangkap siswanya.
  2. Differensiasi Kurikulum, proses kurikulum atau pembelajaran juga harus diubah dan disesuaikan kemampuan siswanya, guru memusatkan fokusnya pada hal yang penting bagi siswanya biasanya dalam penerapan differensiasi kurikulum guru akan memodifikasi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung namun masih sesuai dengan standar yang berlaku
  3. Pembelajaran Kooperatif, dalam pembelajaran kooperatif akan dibentuk berkelompok untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran akademik dan mendapatkan perspektif baru dari teman kelompoknya.
  4. Pembelajaran berbasis masalah, pada proses pembelajaran ini guru akan memberikan masalah yang nantinya akan membantu siswa menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan pemikiran dan kemampuan siswanya sendiri.
  5. Memadatkan kurikulum, jika strategi sebelumnya berhasil siswa akan mampu punya kekuatan dalam menguasi materi, sehingga dengan mudah pembelajaran berjalan dengan baik karena siswa sudah mampu menerima informasi, konsep, dan mengasah keterampilannya untuk tingkat yang lebih tinggi lagi.
  6. Kegiatan yang berjenjang, tugas yang diberikan guru harus bertingkat khusus untuk mereka yang sudah berusaha untuk mengembangkan hal yang baru untuk mereka pelajari untuk lebih mahir, tugas ini diharapkan melebarkan kemampuan siswa, bukan hanya menambah pekerjaan yang sudah diberikan.
  7. Belajar mandiri dan kontrak pembelajaran, dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk belajar sendiri seperti kesepakatan yang telah dibentuk dari awal oleh guru, siswa akan dibebaskan untuk memilih sendiri metode dan bagaimana mereka belajar, kemungkinan strategi ini akan membuat siswa mendapatkan informasi dengan tepat, dan strategi ini berfokus pada profile belajar siswa
  8. Pengelompokkan fleksibel, praktik pengelompokan ini bersadarkan kemampuan siswa untuk saling bertukar informasi dan mengenal satu sama lain kekuatan dan kelemahannya
  9. Papan pilihan Tic Tac Toe , pada strategi ini dapat memperluas pengetahuan siswa sesuai dengan minatnya yang nantinya akan bisa mengindentifikasi hasil dan fokus belajar siswa, memberikan penilaian sesuai dengan profile belajarnya, membentukan tugas dan soal yang sesuai dengan individu siswa.

Differentiated Instruction mempunyai kepercayaan bahwa murid punya pengalaman belajar yang berbeda, sehingga akan lebih efektif juga pembelajarannya relevan dan menarik, dalam Differentiated Instruction juga mengajak murid untuk aktif belajar menyelesaikan topik-topik yang disediakan oleh guru yang bisa dikatakan Differentiated Instruction sangat efektif untuk membantu murid-murid dalam masa pembelajaran (Andini,2016) seperti :

  1. Proaktif, guru punya kepercayaan bahwa murid punya cara belajar, kebutuhan, dan perencanaan pembelajaran yang berbeda
  2. Mementingkan kualitas pembelajaran, artinya dalam menyampaikan informasi bukan masalah berapa banyak informasi yang masuk namun seberapa luas dan berkualitas informasi yang diberikan
  3. Menggunakan pendekatan sesuai dengan informasi yang didapatkan guru tersebut, sehingga hasil dari pembelajaran bisa menjadi evaluasi
  4. DI berpusat pada murid, dimana pada proses pembelajaran akan terus mendorong dan memotivasi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya
  5. DI merupakan strategi yang “organic” dimana guru akan memposisikan diri sebagai muridnya yang punya pola pikir yang berbeda-beda, proses yang terus bergerak membantu guru bisa mengawasi dengan baik proses pembelajaran.

Sudah banyak sekali informasi dan keuntungan dari pembelajaran yang dilakukan menurut diferensiasi, keuntungan yang didapatkan akan mampu membuat siswa mengetahui minat dan mampu mengembangkan kemampuannya dalam bidang tertentu namun tetap mendapatkan pendidikan seperti yang lain, dengan tujuan memperluas kemampuannya bukan hanya menambahkan ilmu saja, dengan menerapkan DI harapannya semua siswa bisa mengerti informasi yang diberikan masing-masing guru namun dengan cara mereka yang berbeda

 

 

 

Referensi

Andini, D. W. (2016). “DIFFERENTIATED INSTRUCTION”: SOLUSI PEMBELAJARAN. Trihayu Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 340-349.

Bell, K. (2017, October 30). Dynamic Learning v. Static Learning (DO THIS, NOT THAT). Retrieved from Shake Up Learning: https://shakeuplearning.com/blog/dynamic-learning-v-static-learning-not/

Defitriani, E. (2018). Differentiated Instruction : Apa, Mengapa, dan Bagaimana Penerapannya. Jurnal Pendidikan Matematika, 111-120.

Groot, M. D. (2019). Pedoman Untuk Penerapan Diferensiasi Di Kelas. Ghent University.

Miller, C. (2021, February 23). Why Learning Preferences Are More Important Than Learning Styles. Retrieved from Bizlibrary: https://www.bizlibrary.com/blog/learning-methods/learning-preferences-versus-learning-styles/

TOP HAT. (n.d.). Prior Knowledge. Retrieved from tophat.com: https://tophat.com/glossary/p/prior-knowledge/

Weselby, C. (2021, April 9). What is Differentiated Instruction? Examples of How to Differentiate Instruction in the Classroom. Retrieved from Resilient Educator: https://resilienteducator.com/classroom-resources/examples-of-differentiated-instruction/