Selain fenomena klithih, korupsi, terorisme, dan radikalisme, gejala permasalahan kesehatan jiwa pada level masyarakat yang muncul di awal tahun 2020, adalah munculnya kerajaan-kerajaan baru di Indonesia. Munculnya fenomena ini mungkin juga berkaitan dengan menurunnya kesejahteraan psikologis masyarakat ….

Menyadari besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan kesehatan jiwa dan dampak pandemi Covid-19, maka Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Asosiasi/Ikatan Psikologi yang tergabung di dalamnya selain secara aktif melakukan psikoedukasi maupun layanan konsultasi psikologi secara daring dan melalui laman web, sejak tanggal 29 April 2020 mendukung upaya pemerintah melayani masyarakat melalui Program Layanan Sejiwa. Program ini merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kantor Staf Presiden, PT. Telkom, dan HIMPSI untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan konsultasi kesehatan jiwa, melalui saluran 119ext8.”

 

Ungkapan di atas merupakan petikan dua buah dari Pengantar Penyunting atas Buku Seri Ke-5 Sumbangan Pemikiran Psikologi Untuk Bangsa yang diterbitkan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Buku ini bertajuk Kesehatan Jiwa dan Resolusi Pascapandemi di Indonesia, yang terbit dengan nomor ISBN 978-623-95917-0-0 pada Februari 2021, dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat melalui tautan (link), sebagai berikut:

 

Buku Pemikiran HIMPSI Seri 5, 2021

 

Berikut adalah data bibliografik dari buku ini:

https://publikasi.himpsi.or.id/buku-pemikiran-himpsi-seri-5-2021/

Lecturer Specialist Psikologi BINUS University, Dr. Juneman Abraham, ikut serta sebagai Tim Editor buku ini. Diharapkan, berbagai gagasan yang termuat dalam buku ini yang dimunculkan oleh berbagai ahli dan praktisi dengan berbagai latar belakang afiliasi, keilmuan, dan bidang kerja lapangan, dapat berkontribusi dalam memberikan sejumlah jalan keluar bagi permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia.

Bulan peluncuran buku ini adalah seiring dengan bulan peringatan Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day), yakni April 2021, yang mengambil tema Building a Fairer, Healthier World for Everyone, Membangun Dunia yang Lebih Adil dan Sehat untuk Semua. Melalui tema ini sesungguhnya termuat kesadaran bahwa keadilan menyumbang besar bagi kesehatan. Tema ini menegaskan kembali tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) Oktober 2020 yang lalu, “Kesehatan Jiwa untuk Semua: Investasi Lebih Besar-Akses Lebih Besar” (Mental Health for All: Greater Investment, Greater Access – Everyone, Everywhere). Isi Buku HIMPSI kali ini, selain terkait dengan pandemi COVID-19, juga berupaya menanggapi kedua tema tersebut, dari perspektif filosofis, historis, metodis, hingga praktisnya.