Charismatic Leadership

Kepemimpinan karismatik digambarkan sebagai seseorang yang  luar biasa, memiliki kekuatan supernatural dan kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan dan dengan demikian dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat pada para pengikutnya (Ekmekcioglu & Aydintan, 2018). Proses kepemimpinan karismatik melibatkan tiga elemen yang saling berinteraksi: pemimpin, pemilih dari mana pengikut merespon pemimpin, dan struktur sosial di mana pemimpin dan pengikut berinteraksi (Jacobsen & House, 2001). dimana pemimpin karismatik itu dilihat dari persepesi pengikutnya (Aswad, 2018, Watts, Steele, & Mumford, 2019) yang memaknai nilai visi dan misi seorang pemimpin dan menjadikannya pemimpin sebagai panutan (Gebert, Heinitz, & Buengeler, 2016). Teori kepemimpinan karismatik juga dikembangkan oleh Samir, House dan Arthur berdasarkan konsep diri (Roberts-Miller, 2019).

Kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan yang ingin mencapai tujuannya degan visi strategis untuk mempengaruhi individu, dan mencoba memungkinkan visi mereka dirasakan oleh semua dan juga merasakan kebutuhan dan perasaan pengikut mereka, dan melakukan perilaku yang tidak konvensional dan luar biasa untuk mendorong mencapai tujuan organisasi (House, 1976; Conger, Kanungo & Menon, 2000).

Yosef Dedy Pradipto