PARTICIPATIVE LEADERSHIP

Menurut Arnold, Arad, Rhoades dan Drasgow (2000), participative leadership didefinisikan sebagai upaya seorang pemimpin dalam mengadopsi informasi dari pengikutnya untuk kemudian mengambil keputusan dengan melibatkan pengikutnya, termasuk berbagi pengaruh  (Somech, 2005), dalam proses pengambilan keputusan bersama tersebut (Armenakis, Harris, & Mossholder, 1993). Participative leadership akan memberi peluang kepada pengikut atau karyawan dalam konteks organisasi dan perusahaan, untuk berpartisipasi, mengambil peran dalam proses pengambilan keputusan. Proses tersebut akan membuat pengikut atau karyawan merasa dihargai dan pada gilirannya akan memberi kontribusi pada relasi interaktif yang baik antara pemimpin dan pengikut, bawahan atau karyawan (Putra & Hakam, 2013).

 

Referensi

 Armenakis, A. A., Harris, S. G., & Mossholder, K. W. 1993. Creating readiness for organizational change. Human Relations, 46: 681-703.

Arnold, J. A., Arad, S., Rhoades, J. A., & Drasgow, F. (2000). The empowering leadership questionnaire: The construction and validation of a new scale for measuring leader behaviors. Journal of Organizational Behavior, 21(3), 249–269.

Putra, C. B., Utami, H. N., & Hakam, M. S. O. (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktif, Suportif, dan Partisipatif terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Astra Internasional Tbk. Daihatsu Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(2), 11-20.

Somech A (2005). Directive versus participative leadership: Two complementary Approaches to managing school effectiveness. Educ. Adm. Q. 41(5):777-800.

Yosef Dedy Pradipto