Commitment

 Perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki ikatan psikologis kuat dengan pekerjaan dan organisasinya baik saat ini maupun di masa depan (Albrecht, 2012). Commitment adalah dasar untuk memahami perilaku karyawan dalam organisasi (Klein, Molloy, & Cooper, 2013). Commitment merupakan sebuah kekuatan (gaya) yang mengikat individu dengan disertai serangkaian aksi tertentu (Meyer & Herscovitch, 2001).  Klein, Molloy, dan Brinsfield (2012) berpendapat bahwa commitment ikatan itu sendiri. Commitment merupakan sikap individual terhadap obyek tertentu (Solinger, Hofmans, & Olffen, 2015). Meyer dan Allen (1997) menjelaskan Commitment sebagai mindset yang mengikat individu terhadap sekumpulan aksi yang relevan pada satu atau lebih target. Klein et al. (2012, 2014) merekonseptualisasi commitment dalam pekerjaan sebagai “a particular type of bond reflecting volitional dedication and responsibility for a target” dan menjadi variabel unidimensional.

Commitment juga sangat berperan pada implementasi perubahan di dalam organisasi (Meyer, Srinivas, Lal, & Topolnytsky, 2007; Neubert & Cady, 2001). Meyer (2013) menjelaskan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kebutuhan dasar untuk membangun commitment dengan pihak lain serta berharap adanya commitment dari pihak lain terhadap dirinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif berkorelasi positif dengan kesehatan dan kesejahteraan (Connelly, Gallagher, & Gilley, 2007; Wegge et al., 2006), artinya individu cenderung untuk membangun Commitment demi mendapatkan kepuasan dalam kehidupannya.

 

Yosef Dedy Pradipto