Kamu Introvert atau Pemalu? Seorang Psikolog Menjelaskan Perbedaannya
Penulis: Sadie Day
Narasumber artikel: Rani Agias Fitri, M. Si., Psikolog
Sumber: LIMONE
Jadi, kamu sebenarnya pemalu atau introver? Jika kamu masih bingung menjawabnya, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang sering kali mengira dua hal adalah sesuatu yang sama. Benarkah? Apa sebenarnya perbedaan introvert dan pemalu? LIMONE menghubungi ahlinya, Rani Agias Fitri, M.Si., Psikolog, seorang dosen Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, dan penulis buku Ada Apa Dengan Introver?
Apa Sebenarnya Definisi Introver?
“Introvert adalah orang yang memiliki sifat introversion. Orang dengan trait introversion ini merupakan orang yang memfokuskan dan menarik energi dari aktivitas psikis atau mental. Cara memperoleh energi dari aktivitas psikis itu dengan melakukan kontemplasi atau merenung dan melakukan refleksi diri,” jelasnya.
Lebih dalam, Rani menerangkan bahwa Introvert akan kehabisan energi kalau berinteraksi dengan orang banyak, terlebih lagi dalam durasi waktu yang lama. “Ketika mereka merasa kehabisan energi, maka mereka perlu me-recharge kembali energinya dengan menyepi, misal menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi setelah seharian meeting di kantor atau harus bertemu banyak orang,” imbuhnya.
Begini ciri-ciri karakter orang introver: pendiam, reflektif atau introspektif, serius, berpikir sebelum berbicara, berhati-hati, tertutup, lebih menyukai berinteraksi dalam kelompok kecil, tenang atau kalem. Plus, yah itu, memerlukan waktu sendiri untuk mengisi energinya. Apakah ada rekan kerjamu yang pamit dan berdiam diri cukup lama di toilet setelah back-to-back-meeting, padahal tidak sakit perut atau kebelet? Kemungkinan besar dia seorang introver.
Apa Definisi Pemalu?
Jika tadi adalah penjelasan tentang introver, sekarang mari membahas tentang si pemalu.
Rani menjelaskan bahwa ada dua jenis pemalu, yakni (menjadi) pemalu karena situasi dan pemalu karena trait atau sifat yang dimilikinya.
“Hampir semua orang pernah menjadi pemalu, seperti ketika mengahadapi situasi baru, bertemu orang untuk pertama kalinya, dll. Meskipun demikian ada juga orang yang memang pada dasarnya pemalu,” bebernya.
Orang dengan sifat pemalu memiliki kecenderungan untuk menjadi pemalu dalam berbagai situasi. Orang dengan sifat pemalu cenderung akan merespon lingkungannya dengan kecemasan yang meningkat, sikap diam, dan perasaan tidak tenang, serta menunjukkan kecerobohan di depan orang lain.
“Pemalu itu merupakan bentuk kecemasan sosial yang sangat mengganggu kemampuan orang untuk mengintegrasikan diri dalam situasi sosial. Orang pemalu cenderung pencemas, memiliki self-esteem atau penghargaan diri yang rendah, dan memandang persahabatan serta jaringan sosial kurang mendukung dan kurang memuaskan,” tekannya.
Apa Perbedaan Introvert dan Pemalu?
Ah, sekarang kita tahu apa itu pemalu.
Lalu apa perbedaan introvert dan pemalu?
Satu yang pasti, dua hal ini berbeda. Sekali lagi, berbeda, alias tidak sama.
“Introversion merupakan sifat yang muncul dari preferensi dalam memperoleh energi, yaitu dari dalam dirinya. Sedangkan pemalu merupakan trait yang muncul dari self-esteem atau penghargaan diri yang rendah dan berakar dari kecemasan sosial. Selain itu perbedaannya, introvert merasa energinya terkuras oleh dunia luar, seperti ketika harus berbincang-bincang dengan orang lain, sedangkan pemalu merasa energinya terkuras oleh dunia luar karena kecemasan akan dinilai,” tambahnya.
Aoakah seorang introver bisa menjadi pemalu?
“Seorang introvert bisa juga menjadi pemalu, demikian juga dengan orang extrovert. Hal ini terjadi ketika introvert dan extrovert memiliki self-esteem yang rendah, terutama self-esteem dalam interaksi sosial,” terangnya.
Meski begitu berbeda, tapi dalam kenyataannya tidak sedikit orang menganggap bahwa dua hal ini merupakan hal yang sama. Bisa dipakai secara bergantian, karena berpikir ‘artinya sama, kok’.
“Introvert dan pemalu sering dianggap sama, karena terlihat sama-sama menghindari situasi sosial. Meskipun demikian, terdapat perbedaan yang mendasari penghindaran situasi sosial ini,” paparnya.
Introver menghindari situasi sosial karena mereka memang menginginkannya, mereka ingin sendirian untuk memperoleh energi melalui aktivitas psikisnya. Sedangkan pemalu menghindari situasi sosial karena mereka merasa takut untuk masuk dalam situasi sosial itu meskipun sangat menginginkannya.
“Pemalu akan mengkritik dirinya sendiri dalam situasi sosial, sedangkan introvert tidak,” tambahnya.
Bagaimana Kita Mengetahui bahwa Kita adalah Introvert, Bukan Pemalu?
Demi kebenaran dan mengenal diri sendiri, adakah cara yang mudah untuk mengetahui apakah kita introvert atau pemalu?
“Cara untuk mengetahui apakah seseorang itu introvert atau pemalu, perlu melakukan self-assessment alasan di balik keengganan untuk menghindari situasi sosial,” tambahnya.
Apakah alasan kamu menghindari situasi sosial? Apakah 1) karena merasa capai atau lelah harus berbicara atau berbincang-bincang dengan banyak orang? Atau 2) karena merasa kurang percaya diri ketika harus berinteraksi dengan orang lain?
“Kalau alasannya yang pertama, maka orang itu adalah introvert. Kalau alasannya yang kedua, maka orang itu adalah pemalu. Sedangkan kalau dua-duanya, maka orang itu adalah introvert yang pemalu,” ungkapnya.
Menjadi orang pemalu atau introver, atau pemalu dan introver bukan berarti sebuah kelemahan. Karena pada dasarnya, “setiap sifat memiliki kekuatan dan kelemahannya. Introvert itu kekuatannya ada pada sikapnya yang tenang dan berhati-hati, sedangkan pemalu kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk menjadi pendengar yang baik,” ucap Rani.
Dan di antara introvert dan pemalu, pemalu-lah yang perlu berusaha lebih keras untuk dapat menikmati pergaulan sosial.
Dan menjadi pemalu atau introver, atau pemalu dan introver, bukan berarti juga kamu tidak bisa menikmati situasi sosial. Kamu hanya perlu tahu kuncinya.
“Kuncinya adalah dengan meningkatkan keyakinan pada dirinya sendiri bahwa dirinya mampu berinteraksi secara baik dengan orang lain. Sebaiknya orang pemalu menerima saja bahwa orang lain sangat mungkin memberikan penilaian atas diri kita, karena itu memang sesuatu yang wajar dan spontan terjadi dalam interaksi sosial,” terangnya.
Dan seandainya kamu (yep, yang memiliki karakter pemalu) lupa: orang pemalu pun memberikan penilaian terhadap orang lain, entah dilakukan secara sadar atau tidak. Jadi penilaian ini sebenarnya bersifat timbal balik.
Satu hal: “Perlu ditananamkan pemikiran bahwa penilaian itu bukan untuk mempermalukan atau menjatuhkan diri kita, tetapi lebih untuk membuat orang lain mengenal diri kita dengan baik.”
Bagaimana cara melakukannya? Oh well, sama seperti banyak hal lain dalam hidup: ini pun membutuhkan proses dan usaha.
“Upaya ini dapat dilakukan secara berlahan, dengan mencoba berinteraksi dengan sedikit orang terlebih dahulu, baru kemudian ditingkatkan menjadi lebih banyak orang,” sarannya.
Cover Picture: https://www.limone.id/wp-content/uploads/2020/09/introvert-vs-shy-5-770×433.jpg
Comments :