Apakah Memiliki Tujuan Hidup itu Penting?

Saya pernah mengalami perundungan ketika disaat saya masih seumuran anak kecil, pernah diledek bencong karena sering main permainan bareng anak-anak perempuan. Padahal ketika saya bertambah dewasa tidak merasa ada jiwa perempuan dalam diri saya, saya tetap merasa saya ini seorang laki-laki sebagimana layaknya laki-laki dewasa. Tapi disepanjang waktu perjalanan dalam hidup saya, saya selalu berada dalam tekanan stereotip yang menganggap saya adalah anak laki-laki yang pernah bermain permainan perempuan bersama anak-anak perempuan. Anggapan itu tidak pernah bisa lepas dari hidup saya, meskipun saya tidak merasa nyaman diberi label bencong. Karena pengalaman yang mengarahkan saya menjadi belok, membuat perjalanan hidup saya seperti seakan mengalir begitu saja. Hingga pada akhirnya menyebabkan saya berubah menjadi tertarik pada Same-sex, pada waktu itu didukung dengan keadaan zaman yang semakin bertambah modern, bisa mengakses internet untuk menonton/download blue film format 3gp melalui teknologi hp yang sudah dilengkapi dengan fasilitas internet gprs. Awalnya saya hanya melihat adegan blue film yang diperankan oleh orang-orang lurus, tapi seiring berjalannya waktu, seketika itu seiring bertambahnya umur menjadi seorang anak ABG, hari demi hari mulai muncul rasa penasaran ingin mencari tahu banyak tentang apa saja yang berkaitan dengan blue film sehingga saya yang saat itu mengetahui bahwa saya telah di cap sebagai bencong pada akhirnya semakin terbawa arus untuk menyelami dunia Same-sex, mulailah saya ada niat untuk mencari-cari film bertemakan hubungan same-sex. sejak dimulainya pencarian yang berkaitan dengan same-sex merubah diri saya menjadi semakin ada rasa tertarik. Tetapi walaupun saya yakin memiliki ketertarikan same-sex namun saya benar-benar merasa tidak nyaman dengan label yang disandangkan ke saya yang mereka anggap saya ini sebagai bencong. Saya tidak merasa nyaman bukan karena saya ini munafik tapi saya tidak ada rasa bahwa jiwa saya ini mengatakan bahwa saya memiliki jiwa seorang perempuan. Saya tetap merasa saya ini sebagai seorang laki-laki yang berjiwa laki-laki tidak ada jiwa perempuan yang merasuki dalam diri saya pribadi, jika ditanya apakah saya belok? Maka dengan sangat yakin saya ingin mengatakan bahwa saya iya, saya ini memang belok tapi saya juga memiliki ketertarikan pada seorang perempuan, jadi saya lebih percaya diri jika saya menyebut diri saya sendiri sebagai seorang laki-laki biseksual dan bukan bencong. Karena yang saya ketahui bencong, banci, waria, transgender,dsb merasa yakin mereka memiliki jiwa seorang perempuan yang terjebak didalam tubuh manusia yang berbeda jenis. Mereka yakin bahwa diri mereka terjebak ditubuh seorang pria/laki, dan saya tidak ingin menyangkalnya karena saya pun bisa memahami apa yang mereka alami. Hanya saja perbedaannya yaitu saya benar-benar merasa tidak nyaman jika saya harus memaksakan diri untuk menerima keadaan yang sama seperti apa yang mereka yakini mereka adalah sosok yang berjiwa perempuan namun jiwa mereka terjebak didalam tubuh seorang laki-laki. Itu pendapat/opini saya, jika saya salah mohon beritahu arti yang sebenarnya seperti apa dan bagaimana? Maklum saya ini hanya berpendidikan kelas bawah, tidak se-elit pendidikan yang telah kalian pelajari. Sebenarnya saya tidak menginginkan kejadian seperti ini, sama seperti merek yang juga mengalaminya. Tolong beri saya pintu ajaib, saya ingin kembali ke masa lalu dan ingin memperbaiki letak kesalah sebenarnya ada dimananya :( *(jika ada kesalahan dalam penulisan curhatan saya ini, mohon diberitahukan agar saya bisa meralat dan mengeditnya, saya hanya sampai dipendidikan sekolah menengah pertama, tidak banyak pengalaman yang saya dapati, terima kasih banyak)