Perilaku Tae-oh dan Je-hyuk “The World of The Married” dalam Perspektif Psikologi
Gambar 1. Poster The World of The Married (Source: http://mnews.jtbc.joins.com/News/Article.aspx?news_id=NB11941423)
Tak dapat diragukan lagi, drama The World of the Married yang memuat unsur perselingkuhan didalam hubungan rumah tangga telah memperoleh popularitas menjulang saat ini. Hal tersebut dibuktikan dengan tercetaknya rekor baru atas drama dengan rating tertinggi yang pernah dicapai oleh drama di jaringan televisi kabel Korea.
Dengan kepopularitas yang menjulang dan suguhan alur cerita yang sangat menarik serta tak mudah untuk ditebak pastinya kalian sudah menonton drama ini kan?
Bagi kalian yang telah menonton atau sedang menonton drama ini pastinya sudah tak asing lagi dengan tokoh Lee Tae-oh yang diperankan oleh Park Hae-joon dan Son Je-hyuk yang diperankan oleh Kim Yeong-min.
Dalam drama tersebut diceritakan bahwa Tae-oh dan Je-hyuk merupakan sepasang teman yang dapat dikatakan memiliki hubungan yang dekat dengan jarak rumah yang berdekatan, tetangga.
Karakter yang dibangun oleh kedua tokoh tersebut menyulut amarah serta emosi dari kaum wanita. Keduanya dapat diilustrasikan sebagai pria “tukang selingkuh” yang merasa tak puas dengan kehidupan rumah tangganya.
Sesungguhnya terdapat alasan psikologis yang dapat melatarbelakangi perilaku selingkuh yang dilakukan oleh Tae-oh dan Je-hyuk.
Perselingkuhan yang dilakukan dilakukan oleh Tae-oh merupakan perwujudan dari kontrol diri yang buruk/rendah atau tidak merasa berkomitmen pada hubungan dimana perilakunya menjadi cenderung impulsif, tidak memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan kurang komitmen terhadap pasangan romantisnya (Sun-woo) saat ini.
Sedangkan perselingkuhan yang dilakukan oleh Je-Hyuk merupakan bukti nyata dari adanya sifat keegoisan dan mencari-cari perhatian yang dimana menempatkan kebutuhannya diatas kebutuhan pasangannya (Ye-rim), tidak peduli jika tindakannya melukai orang disekitarnya, dan tidak merasa terpenuhi dalam hubungan saat ini walaupun sang istri telah memperlakukannya dengan sangat baik.
Tae-oh dan Je-hyuk beranggapan bahwa perselingkuhan sangat mengasyikkan dan menggoda, memberikan sensasi pembaruan, peremajaan, kepuasan serta kesenangan.
Perselingkuhan ini bahkan dapat terjadi didalam keluarga yang hubungannya sangat bahagia seperti hubungan diantara Lee Tae-oh dan Ji Sun-woo.
Namun, saat Sun-woo mengetahui bahwa suami yang selama ini dipercayai dan dicintainya menduakannya, ia langsung merasakan perasaan bingung, marah, ragu, sakit, dan patah hati seperti yang terlihat dari ekspresi Sun-woo pada episode pertama The World of the Married.
Dengan amarah yang meluap-luap disertai dengan rasa dendam untuk membalas suaminya, pada episode 5 Sun-woo berselingkuh dengan Je-hyuk yang tak lain dan tak bukan merupakan seorang teman dekat dari suaminya sendiri.
Sikap yang dipilih oleh Sun-woo merupakan sebuah perselingkuhan yang didasarkan pada kemarahan yang begitu besar pada pasangan dan sebuah upaya untuk meningkatkan harga diri.
Jika sudah seperti ini jadinya salah siapa? Walaupun pada akhirnya Sun-woo memutuskan sebuah pilihan terberat dalam hidupnya untuk berpisah (cerai) dari sang suami (Tae-oh) yang telah mengkhianatinya terlebih dahulu.
Berbeda dengan Sun-woo, Go Ye-rim (istri Je-hyuk) justru tetap mempertahankan rumah tangganya dengan suaminya walaupun ia telah mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh dengan Sun-woo, tetangga sekaligus temannya.
Salah satu alasannya untuk mempertahankan hubungan rumah tangganya dengan Je-hyuk adalah koneksi keluarga (dijodohkan) serta memiliki secercah harapan bahwa Je-hyuk tidak akan mengulangi perbuatannya, yaitu berselingkuh.
Meskipun pada akhir dalam drama The World of the Married, Ye-rim akhirnya memutuskan untuk menceraikan Je-hyuk.
Dilansir dari psychology.com, penelitian menemukan bahwa orang-orang yang berselingkuh dengan pasangan dalam hubungan sebelumnya tiga kali lebih mungkin tersesat dalam hubungan terlarang dikemudian hari, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah tidak setia sebelumnya.
Orang-orang yang berselingkuh juga terbukti mengekspresikan kemunafikan tentang perselingkuhan yang dimana mereka menyalahkan tindakan pasangan mereka karena penyesatan mereka sendiri.
Hal tersebut membuat kepercayaan yang dimiliki Ye-rim hancur disertai dengan perasaan curiga yang terus menghantuinya bila ia bersama dengan Je-hyuk. Sehingga ia tidak akan hidup dengan tenang bila harus memaksakan kehendak untuk hidup berumah tangga bersama Je-hyuk.
Dari drama The World of the Married, membuat kita sadar bahwa betapa berharganya orang-orang yang ada berada disamping kita saat ini dan jangan sampai mengecewakan kepercayaannya.
Salah satu pesan tersirat dalam drama tersebut adalah janganlah pernah melakukan sesuatu dengan dilandasi oleh sifat egois dan tamak yang akan kalian sesali dikemudian hari karena kalian akan kehilangan semuanya dan menyesalinya.
Referensi:
Bell, J. (2020, February 19). The psychology of infidelity: Why do we cheat? Retrieved from bigthink.com
Psychology Today. (n.d.). Infidelity. Retrieved from psychologytoday.com
Rumondor, P. C. (2019, February 13). Tentang Selingkuh. Retrieved from psychology.binus.ac.id
Tionardus, M. (2020, May 17). The World of The Married Tamat, Cetak Rekor sebagai Drama dengan Rating Tertinggi. Retrieved from kompas.com
Penulis: Cindy Carneta
** Tulisan ini dimuat dalam Kompasiana.com dan LINE TODAY
Comments :