Kehidupan zaman sekarang memang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi yang setiap harinya semakin berkembang. Penggunaan perangkat digital sudah menjadi satu hal yang wajib pada kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari smartphone, laptop, tablet, computer, dll. Perangkat-perangkat digital tersebut memang sangat membantu memudahkan berbagai macam aktivitas seperti misalnya, sekolah, kerja hingga belanja sekalipun. Tetapi ternyata penggunaan perangkat digital terus-menerus yang berlebihan juga kurang bagus untuk well-being seseorang

Menurut penelitian ada beberapa fakta mengenai penggunaan perangkat digital yang berlebihan, yaitu dapat menimbulkan stress, mengganggu atau mengurangi kualitas tidur, dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seseorang, perasaan terhubung secara terus-menerus dapat mempengaruhi work-life balance, menimbulkan perbandingan sosial, dan membuat seseorang merasa tertinggal.

Untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi tersebut, Anda dapat melakukan satu aktivitas ini yang bernama digital detox. Apa sih itu digital detox? Digital detox merupakan periode waktu dimana seseorang tidak menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone, televisi, komputer, tablet, dan media sosial untuk sementara waktu.

 

Apakah digital detox itu penting?

Apakah saya membutuhkan digital detox?

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak beberapa ciri-ciri yang menandakan bahwa seseorang membutuhkan digital detox.

  1. Merasa cemas atau stres jika gadget tidak terlihat di sekitarannya atau tidak ditemukan dimana pun.
  2. Merasa berkewajiban untuk memeriksa gadget setiap beberapa menit sekali.
  3. Merasa murung, cemas, atau marah setelah mengabiskan waktu di media sosial.
  4. Sangat mementingkan jumlah like dan komentar yang diperoleh pada postingan di media sosial.
  5. Merasa takut akan ketinggalan sesuatu jika tidak mengecek perangkat digital secara terus-menerus.
  6. Pola tidur terganggu karena lebih memilih menggunakan waktunya untuk bermain
  7. Tingkat konsentrasi menurun jika melakukan sesuatu tanpa mengecek

Jika Anda termasuk dalam ciri-ciri di atas, lakukanlah digital detox demi kebaikan diri sendiri.

Selesaikan kewajiban terlebih dahulu sebelum melakukan digital detox. Perlu diingat, bahwa digital detox sebaiknya dilakukan di waktu yang tepat dan sesuai agar tidak mengganggu keberlangsungan aktivitas yang telah menjadi tanggung jawab Anda. Jika memang kegiatan di siang hari (pada saat jam sekolah/kuliah/kerja) membutuhkan penggunaan gadget, Anda bisa melakukan digital detox di luar jam tersebut.

Jika me-non-aktifkan gadget sepenuhnya masih terasa sulit, Anda dapat memulai dengan mematikan notifikasi media sosial, menentukan jam tertentu untuk membuka media sosial setiap harinya, maupun menghapus aplikasi media sosial yang terdapat di dalam gadget Anda masing-masing.

Slowly but sure!

Sebelum melakukan digital detox, terutama bagi yang berniat untuk me-non-aktifkan gadget sepenuhnya, ada baiknya untuk menyampaikan informasi tersebut terlebih dahulu kepada teman, keluarga atau orang-orang yang mungkin akan membutuhkan Anda. Dengan begitu, kepanikan tidak akan terjadi, melainkan akan munculah pengertian dan dukungan dari orang sekitar.

Selama melakukan digital detox, Anda dapat mencari aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian. Misalnya seperti, membaca buku, jalan sore, olahraga, belajar memasak, bermain alat musik, atau kegiatan hobi lainnya yang selama ini ingin dilakukan tetapi belum tercapai karena tidak memiliki waktu. Inilah kesempatan Anda. Selain itu, direkomendasikan untuk membuat jurnal setiap Anda melakukan digital detox. Tulis apa yang Anda rasakan selama melakukan kegiatan tersebut. Dengan begitu, Anda dapat melihat kemajuan setiap waktunya.

 

Selamat mencoba!

 

Sumber:

Cherry, K. (2020, March 17). What is a digital detox?. Diperoleh dari: https://www.verywellmind.com/why-and-how-to-do-a-digital-detox-4771321

 

Jurusan Psikologi BINUS