Satu Kunci Pembawa Kebahagiaan
Bicara tentang kebahagiaan, semua orang pasti ingin bahagia. Meskipun memiliki cakupan yang luas, Veenhoven (1984) menyatakan bahwa kebahagiaan secara keseluruhan adalah bagaimana seseorang menyukai kehidupan yang dijalaninya dan salah satu komponennya adalah kepuasan. Namun, rasa puas ini yang rasanya sulit untuk dicapai. Manusia memang makhluk yang penuh dengan kebutuhan, dan sudah insting makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi faktanya, kebutuhan yang terpenuhi tidak selalu mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan.
Jika pemenuhan kebutuhan juga tidak bisa mengantar manusia pada rasa puas dan bahagia, lantas apa yang sebenarnya membuat manusia bahagia? Rasa syukur atau gratitude adalah salah satu kuncinya. Dengan menumbuhkan rasa syukur dan cukup, maka rasa puas dan bahagia akan muncul. Bertocci dan Millard (1963, dalam Emmons & McCollough, 2003) menyatakan bahwa gratitude atau rasa syukur merupakan keinginan untuk mengenali sesuatu yang diperoleh sebagai hal yang bernilai dalam pengalaman hidupnya. Kita dapat bersyukur untuk hal-hal yang tidak perlu diupayakan seperti sinar matahari, oksigen, dan nilai-nilai positif yang dianggap berharga dalam hidup. Pandangan yang lebih positif tentang kehidupan dapat secara drastis mengubah perasaan kita atas hidup yang dijalani. Catatan tentang rasa syukur, materi bukan satu-satunya aspek yang harus disyukuri.
Dalam hidup, banyak sekali hal yang pantas disyukuri, yang tentunya membantu kita merasa lebih puas dan bahagia. Tidak hanya materi, tetapi kesehatan, pendidikan, pekerjaan, keluarga, teman, kerabat, pasangan, bahkan segelas air yang kita minum dan hal sederhana lainnya dapat membantu kita merasa lebih puas dan bahagia atas kehidupan kita ketika kita bisa mensyukurinya. Mulailah untuk memiliki kebiasaan menghitung berkat-berkat yang diterima setiap hari dengan rasa syukur. Niscaya akan mendatangkan kebahagiaan.
Sumber:
Emmons, R.A., & McCollough, M.E. (2003). Counting Blessings Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life. Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377-389. DOI: 10.1037/0022-3514.84.2.377
Veenhoven, R. (2012). Happiness: Also Known as “Life Satisfaction” and “Subjective Well-Being”. 1-28. DOI: 10.1007/978-94-007-2421-1_3
Penulis Artikel:
WFL/SA/MT
EWA
Comments :