Value Based Leadership: Leading Cultural Transformation
Hari Jumat lalu (5 Juli 2019) saya berkesempatan mengikuti acara “executive breakfast” yang diselenggarakan oleh Daya Dimensi Indonesia. Melalui sesi Dayalima’s Breakfast Session ini, peserta diberikan pandangan yang menarik tentang Value Based Leadership: Leading Cultural Transformation.
Acara tersebut difasilitatori oleh Patrik Somers Stephenson, yang merupakan partner di Barret Values Centre and Education. Patrik merupakan penulis, leadership coach, dan fasilitator dalam proses tranformasi, baik untuk personal maupun masyarakat luas. Pengalamannya sudah 30 tahun dalam bidang personal development, pendidikan religius dan spiritual, dan bareavement. Beliau juga merupakan kreator dari training Evolutionary Coaching.
Pagi itu, Patrik berbagi tentang bagaimana memaksimalkan kekuatan dari nilai personal dan kepercayaan setiap individu yang ada di organisasi agar secara signifikan dapat mempengaruhi budaya dan mentrasnformasi organisasi. Selama ini,masih terjadi kesenjangan antara nilai dan keper-cayaan yang dimiliki secara individual tidak sama dengan apa terjadi atau dialaminya di organisasi. Selain itu, setiap individu memiliki harapannya tentang bagaimana seharusnya organisasi berjalan. Ketika ketiganya pas, maka kekuatan nilai personal tersebut akan mampu membawa ke arah yang terbaik.
Hanya saja, yang terjadi belum demikian. Masih ada gap antara apa yang dipersepsi tentang diri-apa yang dirasakan saat ini-dengan harapan atas yang seharusnya terjadi. Gap ini yang akan menjadi entropi, hal yang menghambat terjadinya proses transformasi. Lalu langkah apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi?
Agarpotensi ini berkembang dengan optimal adalah melakukan pengukuran: ada dimana organisasi saya berada? Untuk melakukan ini, Baret Values Centre and Eduation memiliki tools yang bernama Cultural Transformational Tools (CTT) yang berguna untuk memetakan kekuatan-kekuatan tersebut sehingga membuka ruang dialog untuk transformasi organisasi dengan optimal.
Comments :