Pada tanggal 20 Mei 2019, Dr. Reina, S.Kom., M.M., Vice Rector – Academic Operations & Resources Binus University mengeluarkan pengumuman kepada mahasiswa bahwa perkuliahan tanggal 22 – 28 Mei 2019 dilaksanakan menggunakan GSLC (Guided Self Learning Class). Mahasiswa disarankan untuk belajar di rumah, dengan membuka aplikasi binusmaya, sedangkan dosen akan memberikan tugas pada menu “assignment” dan berdiskusi melalui menu “discussion forum“. Tentu saja, keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi akses ke kampus Binus.

 

Meskipun ada kendala melakukan pertemuan tatap muka, akan tetapi proses belajar mengajar tetap bisa berjalan. Pada tulisan kali ini, saya akan membahas satu aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar tanpa tatap muka, selain Binus maya. Sebelumnya, tahukah Anda, sebagai mahasiswa BINUS, Anda mendapatkan akun Microsoft Office 365?

 

Di dalam akun tersebut terdapat banyak sekali aplikasi, misalnya seperti mail, word, power point, microsoft team, dan skype. Kalau Anda belum mendownload Microsoft office 365 di laptop/PC Anda, silakan baca tutorialnya di link ini: Microsoft Office 365 – Student Login.  Pada tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai pemanfaatan Skype untuk mendukung kegiatan belajar online. Pastikan Anda sudah download microsoft office 365 dan sudah mengaktifkan email binus.ac.id Anda ya!

Sebagai mahasiswa, aplikasi skype bisa Anda gunakan untuk diskusi kelompok atau belajar bersama. Cara menggunakannya ialah sebagai berikut:

  1. Buka Microsoft Outlook (login dengan alamat email binus.ac.id Anda).
  2. Buka aplikasi “Calender“, lalu tambahkan event di hari/tanggal yang sudah disepakati bersama untuk diskusi/belajar kelompok.
  3. Tuliskan judul kegiatan/diskusi yang akan dilakukan, tentukan jam dan durasi pertemuan.
  4. Pada bagian “search for a room or location” pilihlah add online meeting –> Skype Meeting.
  5. Lalu klik “save” di sudut kiri atas (di bawah tulisan My Calendar).
  6. Setelah klik save, Anda bisa klik lagi event yang baru saja dibuat, akan muncul link untuk join online meeting.
  7. Anda bisa copy link tersebut, kemudian mengirimkan ke rekan-rekan sekelompok Anda.
  8. Alternatif lain, Anda bisa juga memasukkan alamat email rekan-rekan sekelompok Anda di bagian “invite atendees”.

Pada waktu yang sudah ditentukan, Anda bisa memulai diskusi kelompok secara online. Anda bisa mengundang sampai 25 orang. Khusus untuk akun skype for business bisa mengundang hingga 250 partisipan meeting.

Berikut ini beberapa catatan saya setelah menguji coba penggunaan skype untuk diskusi kelompok (video conference) online:

  1. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kita bisa mengundang partisipan diskusi dengan menggunakan link.
  2. Link meeting online bisa dibuka melalui aplikasi atau website.
  3. Link tersebut bahkan bisa dibuka di telepon genggam. Akan tetapi, ada keterbatasan dalam melihat layar yang dishare oleh rekan/pembicara. Jadi, lebih disarankan untuk membuka link dari laptop.
  4. Saat diskusi, Anda bisa membagikan layar komputer Anda ke anggota kelompok. Ini berguna jika Anda menjelaskan sesuatu menggunakan power point atau membuka suatu situs internet untuk dibaca bersama-sama.
  5. Diskusi kelompok, termasuk layar yang dibagi (shared screen) bisa direkam (jika menggunakan Skype for business), caranya bisa dibaca di link ini: Record and plyaback Skype Meeting.
  6. Sangat disarankan untuk mengecek koneksi internet Anda terlebih dahulu. Akan lebih baik jika menggunakan wifi, demi kelancaran diskusi online.

 

Setelah membaca penjelasan di atas, semoga rekan-rekan mahasiswa (juga dosen) lebih terdorong memanfaatkan aplikasi Skype untuk diskusi online. Pemanfaatan aplikasi ini memungkinkan diskusi interaktif tetap terjadi, meski tidak dalam satu ruangan yang sama. Selama ada koneksi internet yang memadai, kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan, meski tidak tatap muka. Selamat mencoba!

 

*Jika Anda sudah mencoba dan menemukan fitur Skype lainnya yang belum dibahas, mari bagikan di kolom komentar, untuk kita pelajari bersama.*

 

Penulis: Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., Psikolog, dosen psikologi klinis di Universitas Bina Nusantara, mahasiswa S3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Praktek di Lab & Psychological Services, Universitas Bina Nusantara.