Mungkin kita sudah sering mendengar dan menggunakan kata ini: feedback.

Namun sebenarnya, apakah feedback itu?

Feedback atau umpan balik dalam bahasa Indonesia adalah alat yang efektif untuk memotivasi, menunjukkan kepedulian kita terhada sesuatu, mendorong interaksi yang positif, sehingga akan mendorong pada perbaikan.

Situasi terjadiinya feedback bisa sesederhana ketika kita berada dalam situasi santai seperti saat berpapasan kemudian memberikan komentar, pada saat rapat ketika kita memberikan pandangan kita atas sesuatu, sampai dalam penilaian kinerja yang terjadi secara rutin.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, kita pun pasti sudah familiar baik sebagai pemberi feedback maupun yang diberikan feedback. Menurut anda, mana yang lebih mudah: memberi feedback atau diberi feedback? Ada yang menjawab lebih mudah memberi daripada diberi, ada yang menjawab sebaliknya, dan ada yang menjawab dua-duanya sulit!

Feedback bisa menjadi sangat sulit bagi keduanya ketika dilakukan dengan tidak tepat. Dari pengalaman dan hasil observasi oenulis, feedback akan menjadi sulit bagi pemberi feedback ketika yang harus disampaikan adalah hal yang mungkin tidak menyenangkan atau hal-hal yang kurang positif. Perlu strategi yang tepat sehingga dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Feedback akan menjadi sulit bagi penerima, ketika penerima feedback tidak siap menerima informasi yang terkandung dalam feedback dan belajar dari feedback tersebut.

Nah, berikut nih, ada sedikit tips supaya feedback menjadi tidak sulit.

Bagi pemberi feedback:

  1. Deskripsikan dahulu situasi yang ingin diberikan feedback, lalu berikan feedback secara spesifik pada perilaku yang ingin diberikan feedback.

  2. Sebisa mungkin dilakukan sedekat mungkin dengan waktu terjadinya perilaku

  3. Memberikan kesempatan reaksi yang diberi feedback: Mintalah orang yang diberikan feedback bagaimana pandangannya/pendapatnya tentang hal itu

  4. Bersama-sama mediskusikan apa yang sebaiknya dilakukan

  5. Melakukan follow up, untuk memastikan bahwa isu yang dibahas sudah diatasi/selesai

Sebagai penerima feedback:

  1. DENGAR baik-baik apa yang disampaikan. Feedback adalah salah satu bentuk perhatian, sehingga perhatikanlah apa yang sedang disampaikan, karena bisa jadi ini sangat baik untuk anda.

  2. Klarifikasi: tanyakan kembali, parafrase feedback yang disampaikan dengan bahwa anda, apa benar yang dimaksud demikian?

  3. Don’t take it personally: Ingat, yang dibicarakan adalah perilaku anda, demi kebaikan dan perbaikan, jadi tidak perlu baperatau bawa perasaan. Berikan pendapat anda tentang feedback tersebut, diskusikan bersama-sama.

  4. Dari hasil dikusi, buat action plan: apa yang bisa dilakukan dimasa depan.

Jadi, bagaimana?Semua tidak terasa sulit jika kita kuasai seninya. Dan untuk menguasai, kita harus sering lakukan, sehingga menjadi lebih baik dan lebih baik lagi setiap harinya!