Hai Psytroopers!

Pada hari Kamis, 30 November 2017 bertempat di ruang B203 Kampus Kijang, BINUS University diadakan Workshop berjudul: “Psychological First Aid (PFA) atau Bantuan Psikologis Awal”. Dalam workshop kali ini Laboratorium Psikologi bekerjasama dengan Teach For Indonesia memberikan edukasi mengenai pertolongan pertama psikologis yang perlu dilakukan saat seseorang baru saja mengalami peristiwa krisis, keadaan darurat atau bencana. Peserta yang mengikuti workshop ini dari berbagai kalangan, mulai dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Ibu PKK Kota Bumi, Volunteer TFI, Konselor SAC, Perawat BINUS dan beberapa mahasiswa Psikologi. Acara dimulai dari pukul 09.00 dengan perkenalan fasilitator yakni Pingkan Cynthia Belinda Rumondor, S.Psi, M.Psi atau yang akrab disapa Kak Pingkan.

Acara dimulai dengan perkenalan setiap peserta, kemudian fasilitator meminta peserta untuk menyebutkan harapan selama mengikuti workshop ini. Fasilitator menjelaskan definisi dari PFA yang singkat, praktis dan fleksibel, berbeda dengan sesi konseling. PFA diibaratkan seperti kotak P3K yang dapat meredakan luka psikologis (mengurangi reaksi stress dan resiliensi). Kemudian penjelasan dilanjutkan dengan memberitahu tujuan dari mengikuti workshop ini yakni peserta dapat memahami prinsip dan langkah dasar pelaksanaan PFA, menguasai keterampilan PFA, dan meningkatkan kepercayaan diri untuk memberikan bantuan bagi orang yang mengalami krisis.

Setelah itu, Kak Pingkan meminta peserta untuk melakukan Aktivitas 1 dengan menuliskan reaksi orang dalam masa krisis. Perlu psytroopers ketahui bahwa “Krisis” terjadi saat adanya situasi berat dan melebihi kapasitas individu dalam mengatasi permasalahan tersebut. Reaksi seseorang dalam menghadapi situasi krisis itu juga beragam mulai dari terdiam, shock sampai histeris. Dampak dari krisis jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan Trauma dan gejala PTSD. Dalam aktivitas 2, peserta diminta untuk menuliskan pengalaman sulit yang telah berhasil diatasi dan menjabarkan perilaku yang bermanfaat dan menghambat saat mengatasi situasi krisis. Materi dilanjukan dengan prinsip dasar PFA meliputi Look (melihat apa yang dibutuhkan individu tersebut), Listen (mendengarkan keluhan individu tersebut tanpa menekan) dan Link (memberikan rasa nyaman, menjalin koneksi, melindungi individu tersebut dari situasi krisis dan menanamkan harapan tapi tidak menjanjikan).

Pembahasan selanjutnya mengenai keterampilan PFA meliputi mendengar aktif ditandai dengan postur,paraphrase, dan merefleksikan. Kak Pingkan menjelaskan juga mengenai “Tips Mendengar Aktif”. Selanjutnya peserta diminta untuk melakukan Akivitas 3, 4 dan 5 dengan mempraktekan cara paraphrase dengan studi kasus yang disediakan fasilitator.Terakhir fasilitator menanyakan kepada peserta mengenai kesiapan pemberian PFA dan rencana tindak lanjut kedepannya. Semua peserta terliat antusias mengikuti workshop hingga akhir, tepat pukul 12.00 acara ditutup dengan kesimpulan akhir dari fasilitator dan menandai hal apa saja yang sudah tercapai sesuai dengan harapan awal.

Sampai bertemu di lain kegiatan!